Happy Reading
Pada pagi hari, anak sekolah SMA Bina Nusantara berkumpul di lapangan.
Ada ujian membuat SIM gratis disana, namun Jimin tak ikut serta berkumpul disana.
Hari pertama haid membuat perutnya sangat nyeri, dia juga merasa sangat lemas, jadi akhirnya ia memilih duduk didalam kelas.Ia menundukkan kepalanya diatas meja, mencoba untuk memejamkan mata.
Sampai seorang lelaki jangkung dengan kemeja putih serta celana hitam berdiri diambang pintu, tatapan matanya mengarah pada Jimin."Kenapa.?" Tanya Yoongi pelan, saat sudah berdiri di samping Jimin
Jimin yg mengenali suara itu lantas mendongak, Yoongi dengan segera memegang kening Jimin, siapa tahu gadis itu sedang demam.
"Pertama haid, sakit banget Kak" jawabnya lemah
"Mau aku beliin minum.? Biasanya minum apa.?"
Jimin melongo, apa dia tak salah dengar dengan tawaran Yoong.?
Tapi, jika ia berkata ingin minuman pereda nyeri saat haid, apa Yoongi tidak malu membelikan minuman itu untuk nya.?"Kiranti, tapi ngga usah kak... Nanti aja kalau udah pulang sekolah aku beli sendiri."
"Gak apa-apa, setelah ini aku beliin buat kamu. Sabar ya, aku ke lapangan dulu.." ucap Yoongi, tangan nya terulur untuk mengusap rambut pendek milik Jimin
"Terimakasih, kak.."
-----
"Jimin mana.? Kok gue gak liat dia." Ujar tyo, wakil ketua OSIS
"Di kelas."
"Pantes muka Lo asem banget."
Yoongi melirik tyo tajam, memang pemuda itu tahu bagaimana hubungan Yoongi dan Jimin.
Dia jam berlalu, semua rentetan acara sudah selesai.
Yoongi menatap sekeliling, semua sudah beres dan dia bisa pergi dari sekolah.
Ia berjalan keluar gerbang tanpa di tanya oleh satpam, karena hal itu sudah biasa ia lakukan lantaran dirinya ketua OSIS.Setelah sampai di mini market, ia segera mengambil tiga botol kiranti, dia tidak tahu Jimin butuh berapa.
"Cuma ini mas.?" Tanya penjaga kasir
Yoongi mengangguk sembari mengeluarkan dompet dari saku celana sekolahnya, mengeluarkan satu lembar uang berwarna biru.
Saat matanya menatap beberapa Snack, ia segera mengambil beberapa dan satu cokelat batangan, lalu menambahkan jajanan tersebut ke meja kasir."Mas gak malu.?"
"Saya membeli, bukan mencuri.!"
Penjaga kasir meringis dan mengangguk, setelah selesai membayarnya, yoongi berjalan keluar dengan wajah datar seperti biasa.
"Kenapa dek.?" Tanya Yoongi, saat melihat seorang anak kecil yg sedang menangis di halaman mini market
"Mau roti sama susu" gumam anak itu pelan
"Kakak cuma punya Snack, tapi ngga ada susu nya." Kecil tersebut menatap ibunya. "Ini uang buat beli susu, ya.." Yoongi menyerahkan uang lima puluh ribu pada anak kecil tersebut
"Gak usah, Nak" Tolak sang ibu
"Gak apa-apa Bu, kalian tinggal dimana.?"
"Disamping tempat pembuangan sampah besar.!"
"Maaf, ibu pemulung.?"
"Iya, Nak."
"Nanti saya kesana mengunjungi ibu, namanya siapa.?"
"Kasri." Jawabnya pelan
Yoongi mengangguk, lantas ia berpamitan pada anak dan ibu itu.
Ia sudah terlalu lama meninggalkan sekolah, dia juga sudah janji pada Jimin untuk membelikan nya minuman pereda nyeri haid.-----
Sampai disekolah, Yoongi segera berlari menuju lantai dua dimana kelas Jimin berada.
Namun pandangan nya menajam saat melihat jelas itu menjadi sangat ramai."Ada apa.?" Tanya Yoongi pada salah satu adik kelasnya
"Jimin kak, dia nyuri hp nya Anggi.!"
Yoongi menaikkan sebelah alisnya.
Saat memasuki kelas, Yoongi melihat Anggi sedang menatap tajam kearah Jimin.
Jena dan JinNie berdiri didepan Jimin untuk melindungi gadis itu."Gue tanya sekali lagi, buktinya apa kalau Jimin nyuri hp Lo.?" Bentak JinNie untuk kesekian kalinya
"Yg dikelas cuma Jimin, gak mungkin orang lain yg nyuri. Lo boleh jadi temen nya dia, tapi kalau dia salah ya jangan di belain dong.!"
"Gue tahu gimana sifat temen gue, gue tahu betul dia gimana. Gak mungkin Jimin ngambil hp Lo.!" Balas Jena tak kalah sinis
"Gak usah berantem, kita ke BK.!" Tegur Yoongi
Jimin menatap Yoongi dengan sayu, dia kira Yoongi akan membelanya.
Atau mungkin memarahi Anggi karena menuduhnya tanpa bukti, tapi ternyata pikiran nya salah, Yoongi akan membawanya keruang BK.Jimin berjalan dengan tangan memegangi perutnya, apakah Yoongi tahu tentang hal itu.? Tentu saja.
Namun, ego didalam diri dan sesuatu yg dia tanam didalam hatinya kian membuncah.
Ingin berusaha seperti apapun, kepribadian nya yg dulu tak bisa hilang.Batin dan pikiran nya sedang bergelut, ingatan kebaikan Ava dan Melvin berputar di otaknya, tapi batinnya menolak itu semua.
"Bu.." panggil Yoongi pelan pada Amalia
"Ada apa.?" Tanya Amalia sembari berjalan cepat kearah Jimin. "Kamu kenapa sayang.?" Tanya Amalia dengan lembut
"Bu, Jimin nyuri hp saya.!" Celetuk Anggi
"Apa.?" Tanya Amalia tak percaya
"Enggak Bu, demi Allah saya tidak mencuri hp Anggi. Saya memang ada di kelas sejak tadi, tapi beneran bukan saya yg nyuri.!"
"Duduk dulu." Perintah Amalia
Jimin dan Anggi duduk di keras yg terletak di depan meja Amalia, sedangkan Yoongi berdiri di belakang Jimin.
Saat Amalia menanyai Anggi, tangan Yoongi terulur kearah Jimin untuk menyerahkan kiranti yg tadi ia beli."Makasih" gumam Jimin, Yoongi mengangguk samar dengan wajah datar
"Kenapa kamu ada dikelas sedangkan yg lain ada di lapangan, Jimin.?"
"Perut saya sakit Bu, hari pertama datang bulan."
"Cuma dia yg ada di kelas Bu." Ujar Anggi marah
"Iya cuma ada aku, tapi bukan berarti aku yg ambil, Anggi.!" Bentak Jimin
"Jimin, Diam.!!" Bentak Yoongi tak kalah kencang
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama (YoonMin GS)
Literatura FemininaJimin Athania Januarta, Seorang gadis dengan tingkat kesopanan dan kelembutan yg luar biasa, gadis yg di juluki dengan nama Miss Perfect oleh murid SMA Bina Nusantara. Yoongi Alister Mahendra, ketua OSIS SMA Bina Nusantara, lelaki tampan dengan waja...