Cinta Pertama 08

169 37 0
                                    

Happy Reading




Mobil CRV putih yg membawa Jimin menuju kediaman Bagaskara terlihat melaju sangat kencang.
Karena permintaan anak majikan nya yg tak lain adalah Jimin, Sopir mengendarai mobil dengan ugal-ugalan.

Saat sampai dirumah Dimas, Jimin turun dari mobil dengan cepat.
Tujuan nya kemari untuk bertemu dengan Reno, kakak kedua nya yg berada disana.
Bahkan Jimin sampai berlari menuju ruang bawah tanah, tempat Dimas dulu menyekap musuhnya.

Jimin sudah tak asing dengan ruangan itu, sewaktu kecil dia sering masuk kesana bersama Marcel.
Kakak pertama nya yg suka mencari masalah dan Jimin yg sangat menyukai Marcel, selalu mengikuti kemanapun langkah kaki kakak nya.

"Kak Reno.." panggil Jimin pelan

Didalam sana ada lima puluh orang, Jimin tahu jika mereka orang-orang milik Kakak kedua nya.
Lelaki itu suka dengan kekerasan dan pertarungan, jadi dia mengasah bakatnya dan menjadi guru bela diri.

"Ada apa.?"

"Mau nanya."

"Nanya apa.? Tumben kamu sampai kesini.?" Reno mengusap wajah adik nya dengan lembut

"Kakak tau nazgul.? Kakak suka film fantasi, kan.? Harusnya tau dong."

Reno menaikkan sebelah alisnya, tumben sekali Jimin menanyakan hal seperti ini kepadanya.

"Iblis cincin atau sering di sebut dengan Ringwraith, kenapa kamu menanyakan hal ini.?"

"Tolong jawab kak, Aku cuma tanya hal itu kok"

Reno mengangguk perlahan, dia menarik napas nya dalam sebelum bercerita. "Mereka tokoh fantasi dalam film, awalnya mereka manusia. Raja besar bangsa manusia pada jaman nya, lalu Sauron tokoh jahat pada film itu memberikan cincin pada sembilan orang. Karena di buatkan ketamakan, mereka menerima tanpa ada yg bertanya apa akibatnya memakai cincin itu, satu demi satu mereka jatuh dalam kegelapan. Mereka ngga hidup tapi juga ngga mati.! Mereka tunduk pada tuan nya tanpa memiliki ambisi sendiri, Lihat ini."

Jimin terdiam mendengar ucapan Reno, penjelasan nya sama dengan Yoongi tadi pagi.
Namun tak ada yg masuk kedalam otaknya sama sekali, apalagi gambar dari aplikasi merah yg Reno tunjukan.
Gambar yg nyaris sama dengan lukisan tangan Yoongi, dia tak pernah melihat sosok itu sebelumnya, Jimin buta akan tokoh fantasi.

"Kenapa emang nya.?" Tanya Reno saat Jimin sudah mengembalikan ponsel nya

"Temen ku, dia bilang jika dia suka dengan tokoh nazgul karena hidupnya sama dengan tokoh itu. Aku rasa dia bukan orang yg jahat, dia baik kak. Gimana bisa dia berkata seperti Nazgul yg jahat.?" Tanya Jimin penuh keheranan, Reni menatap wajah penasaran adik nya dengan senyum tipis

"Mungkin hidupnya sama seperti Nazgul, tak hidup juga tak mati, tak punya ambisi, melihat semuanya hanya hitam dan abu-abu. Gak ada warna sama sekali di hidupnya.!"

Jimin terdiam mendengar ucapan Reno, jadi yg di maksud Yoongi adalah itu.?
Hidup yg sama dengan Nazgul karena tak mempunyai ambisi.

"Tapi dia ketua OSIS, ngga mungkin ketua OSIS gak punya ambisi"

"Yoongi.?" Tanya Reno datar

"Iya, Kak Yoongi."

Reno tersenyum lembut, tubuh jangkungnya melengkung dan mendekatkan wajah nya pada wajah sang adik. "Dia laki-laki yg baik, bukan tokoh jahat seperti Nazgul. Meskipun prinsip dan jalan hidup yg dua jalani sedikit aneh"

"Gak percaya pada siapapun kecuali dirinya sendiri" ucap jimin dengan wajah terkejut

"Itu salah satunya, Udah ya.? Ke dapur gih, makan siang dulu" Jimin mengangguk dengan pasrah

-------



Kepulan asap dari sebatang rokok yg ada di sela-sela jari Yoongi membuat hiburan tersendiri untuknya.
Hiburan nya hanya rokok, kopi hitam dan game.
Kehidupan nya selalu rumit, maka dari itu Yoongi menutup dan menyimpan masalah nya seorang diri.

"Kata anak band, kemarin Lo di kantin bareng Jimin." Ujar David, lelaki manis itu duduk di samping Yoongi

"Kebetulan sama-sama mau sarapan"

David tersenyum miring dan menganggukkan kepalanya, hanya pura-pura setuju dan faham.

"Yoon, kalau Lo suka sama Jimin. Kenapa ngga di tembak.?"

"Gak pengen pacaran, gue mau langsung nikah aja"

Rey yg awalnya bermain game menghentikan gerakan tangan nya, kepalanya menoleh dengan mata membelalak. "Terus, Lo deketin Jimin buat apa, Bambang.?" Tanya Rey kesal

"Apa gue kelihatan deketin dia.? Gue rasa, berteman dengan lawan jenis ngga ada salah nya." Jawab Yoongi Enteng

"Kalau Lo ngga pacaran terus tiba-tiba nikah, gimana Lo tau sifat baik buruk nya istri Lo.? Masa iya tiba-tiba cerai karena gak suka sama salah satu sifat nya"

Iyan, David dan Rudi melongo mendengar ucapan Rey yg sok bijak.

"Itu udah gue pantau dari sekarang. Lagi pula, bukan kah ngga baik kita meninggalkan seseorang hanya karena sifat buruknya. Sesama manusia yg sama-sama punya sifat baik dan buruk harusnya saling memaafkan, saling mengerti dan memperbaiki. Bukan nya malah meninggalkan.!" Yoongi menghisap rokok nya dengan santai

Hal seperti itu sudah Yoongi pikirkan secara matang, dia juga sudah memperhitungkan semuanya.




To Be Continued





Cinta Pertama (YoonMin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang