Cinta Pertama 11

191 37 0
                                    

Happy Reading






Sorry for typo, atau semisal ada salah penempatan kata.
Udah malem dan aku udah ngantuk bgt, selamat membaca


Tatapan mata kosong dari gadis mungil yg berada didalam kelas membuat guru yg tengah mengajar memicingkan matanya tajam.
Jena yg ada disebelah Jimin langsung menyikut lengan sahabatnya, Jimin yg baru sadar dari lamunannya mengangkat sebelah alis menatap Jena.

"Jimin Athania Januarta, papa dan mama kamu mengirim mu ke sekolah apa hanya untuk melamun.?" Tanya guru seni budaya dengan wajah datar

"Maaf, Bu." Ujar Jimin pelan

"Sekarang jelaskan, apa itu melodi seperti yg saya ucapkan tadi"

"Satu kesatuan nada music, atau melodi bisa juga disebut kombinasi nada dan ritme." Jawabnya dengan ragu, dia juga tak tahu pasti jawaban nya benar atau salah, lamunan nya tadi benar-benar diluar kendalinya

"Oke, bell istirahat akan berbunyi lima menit lagi. Ibu ada tugas untuk kalian, bulan depan tepatnya tanggal 26. Kalian harus praktik menyanyi atau memainkan alat music, nilai akan lebih tinggi jika kalian melakukan keduanya. Pilihan nilai ada di tangan kalian"

Jimin menghela napas berat, tugas seni budaya kali ini sangat sulit untuk dirinya.
Dia yak pandai memainkan alat music, juga malu jika harus bernyanyi didepan teman sekelasnya.
Dia tak yakin pada kemampuan nya bernyanyi, padahal Melvin, Ava dan Marcel sangat pandai dalam dunia seni.

"Jim, Lo nyanyi atau main alat music.?" Tanya JinNie yg ada di belakang nya, Jimin menggeleng dengan wajah memelas.

"Pakai botol aja gimana.?" Ujar Jena

Jimin dan JinNie menatap Jena dengan alis bertaut, dia tak pernah tau ada alay music yg berasal dari botol.

"Lo cari botol bekas, terus Lo isi krikil atau biji apa gitu yg udah kering. Terus Lo gerakin pasti bakal menimbulkan bunyi, sama aja kan.? Alat music itu mengeluarkan bunyi, botol itu juga bakal mengeluarkan bunyi kalau udah Lo isi krikil dan Lo gerakin" jawab Jena dengan senyum mengembang

Jimin dan JinNie saling pandangan sebelum tersenyum miring, Jena yg sudah tahu apa yg akan terjadi sebentar lagi, langsung berlari keluar kelas.

"Jena, berhenti Lo... Gue gibeng Lo ya.." teriak Jinnie, Jena menghentikan langkahnya dan berbalik badan

Lidahnya menjulur, mengejek JinNie dan Jimin yg berada lumayan jauh dengan nya.
Keduanya kembali berlari untuk mengejar Jena yg ternyata terus berlari menuju tangga di ujung koridor sekolah.
Tanpa sadar , Jena menaiki tangga sampai atas gedung, memang sekolah mereka tak di gentengi, hanya cor lebar di atapnya seperti lapangan futsal.
Jena segera menghentikan langkahnya, namun teriakan JinNie membuat Jena semakin berlari menuju tengah.

"Mampus, mau kemana Lo sekarang.? Gue jorokin Ko'id Lo.!" Teriak JinNie mengejek, dia sangat tahu bahwa Jena takut ketinggian

"Jin, damai.. kita temen broo." Ujar Jena dengan senyum manis

"Bodo.! Gue dorong dikit aja mampus Lo.!"

Jimin yg ada di belakang JinNie sudah tertawa melihat wajah pucat Jena, dia tahu bahwa sahabatnya tidak Setega itu untuk mendorong Jena sampai jatuh ketanah, posisi mereka ada di atap lantai tiga.

"Jangan main-main, nanti jatuh.!!" Teriakan seorang laki-laki membuat ketiganya menoleh

Di pojok tempat tersebut ada Yoongi, Namjoon, Hobi, dan Taehyung, lalu ada satu lagi lelaki yg tak di kenali oleh mereka.

"Sumpah, kita harus ngapain.?" Tanya JinNie menatap Jimin

"Aku ngga tahu.."

"Minta maaf aja deh, gue juga ngga tau kalau disana ada mereka." Usul Jena yg di angguki oleh keduanya

Cinta Pertama (YoonMin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang