Ayura membuka matanya ketika merasakan gerakan pelan dari samping tempat tidurnya. Dengan kepala yang terasa hampir pecah.
Ayura memilih untuk membuka matanya dan mendudukkan tubuhnya. Berusaha mencerna apa yang telah terjadi dan apa yang telah dilakukannya.
Kedua matanya berkedip beberapa kali berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Sampai akhirnya sosok punggung lebar terlihat di depan matanya.
Tepatnya berada di samping ranjang yang sama dengannya. Ayura berusaha mengolah semua adegan yang berbondong-bondong masuk ke dalam kepalanya.
Sampai akhirnya Ayura menyadari sebuah fakta jika dirinya telah tidur bersama pria yang bahkan tak di kenalnya.
Oh sial!
Demi Tuhan Ayura! Bagaimana bisa kau lepas kendali dan mau saja berakhir tidur bersama pria asing.
Sialan! Sialan! Sialan!
Kilasan dimana Ayura mabuk berat dan ada sosok pria yang mendekatinya seketika melintas.
Dilanjut senyuman kecil, sapaan, usapan dan cumbuan menggoda yang mulai merayu dan membawanya kemari.
Kau berada dalam masalah Ayura!
Dengan cepat di sisa kesadarannya. Ayura beranjak dari ranjang dan mengambil semua pakaiannya yang tercecer.
Setidaknya Ayura tidak berniat melewati pagi yang canggung bersama pria itu.
Mereka adalah dua orang dewasa dan Ayura cukup yakin. Jika pria itu tau cara mainnya dan Ayura tidak berkewajiban untuk menunggunya bangun.
Ya Ayura jelas tau jika ini hanyalah hubungan semalam.
Tidak lebih.
Namun Ayura sama sekali tidak tau jika hubungan semalam itu akan mengubah segala kisah hidupnya.
*-*-*
Ayura menaruh nampan makanannya di atas meja cafetaria dan menatap Catarina yang ikut duduk di depannya.
Teman kerjanya itu terlihat menatapnya penuh penasaran dan Ayura merasa jengah melihatnya.
Perempuan itu sedang mengorek-ngorek informasi darinya dan Ayura cukup tau jika perempuan itu tidak akan diam sampai mendapatkan apa yang dia mau.
"Apakah dia pria tampan ?" Pertanyaan itu diberikan Catarina padanya dan membuat Ayura seketika berusaha mengingat wajah pria yang tidur dengannya.
Tampan.
Bahkan bisa dikatakan luar biasa tampan.
Kata sempurna bahkan kurang menjelaskan kesempurnaan pria itu bagi Ayura.
Kilasan tentang malam yang dilewati mereka berdua membuat kedua pipi Ayura memerah. Sialan kau Catarina!
Bagaimana bisa pertanyaan perempuan itu malah membuat Ayura berpikiran mesum pada siang bolong seperti ini.
"Aha .... Sudah-sudah tidak perlu dijelaskan. Wajahmu sudah menjawabnya" sela Catarina dengan perempuan itu menganggukkan kepalanya beberapa kali.
Ayura mengumpat di dalam hati dan berusaha mengabaikan tatapan menggoda yang ditujukan padanya saat ini.
"Oh! Apakah dia setampan Tuan Nicholas?"
Catarina terlihat menolehkan kepalanya dengan tatapan yang terlihat berbinar-binar. Ayura yang penasaran seketika mengikuti arah pandang sahabatnya ini.
Dan menemukan sosok pria tampan dengan kemeja linen mahalnya. Pria itu terlihat memesan makanan di salah satu stand dan jelas terlihat semua perempuan di cafetaria ini tengah menatap kagum pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By Mr. Gay
Romance"Kau menyelidiki diriku ?" Bisikan itu terdengar begitu pelan dan membuat sosok pria di depannya tersenyum kecil. Senyuman yang membuat jantung Ayura berdebar kencang. Devan terlihat berdiri dari tempatnya dan bergerak mendekatinya. Posisi Ayura yan...