Ayura meringis ketika melihat sosok perempuan yang siang ini akan menerornya dengan berbagai pertanyaan. Tidak perlu diberitahu pun Ayura cukup paham jika Catarina tidak akan melepaskannya begitu saja.
Ayura sama sekali tak menduga jika Catarina akan menyambutnya langsung ketika ia baru saja balik dari kantor.
Pagi ini Ayura mendapatkan tugas untuk turun ke lapangan untuk mengecek progres dari pemasaran yang baru di luncurkan sebulan yang lalu.
Pekerjaannya yang berhubungan dengan promosi dan pemasaran lainnya mewajibkan Ayura untuk turun ke lapangan beberapa bulan sekali.
Dan hari ini ia hampir lupa jika ia memiliki jadwal cek lapangan. Alhasil Ayura langsung bergegas berangkat sebelum Devan bangun dari tidurnya.
Pria itu memeluknya erat-erat sejak semalam dan sulit sekali melepaskan pelukan pria itu yang membelitnya.
Kedua pipi Ayura seketika memerah ketika mengingat kejadian pagi tadi. Dengan cepat Ayura menggelengkan kepalanya dan berusaha fokus dengan permasalahan yang dihadapinya saat ini.
Ayura menghampiri Catarina yang terlihat berdiri di depan meja kerjanya. Bersiap menyambut kedatangannya.
"Kau..." Ayura dengan cepat mengangkat tangannya dan membuat Catarina menghentikan ucapannya.
"Bisakah kita berbicara sambil makan siang ? Aku sudah sangat lapar" ucap Ayura dengan memeluk perutnya yang memang sejak tadi terasa lapar.
Catarina terlihat memicingkan matanya sebelum menganggukkan kepalanya.
*-*-*
Ayura mengabaikan tatapan iba yang dilayangkan Catarina padanya. Ayura mengambil gelas minumannya dan menyeruputnya pelan.
"Jadi sekarang kau hamil..." Bisik Catarina yang membuat Ayura menganggukkan kepalanya pelan.
"Dan itu anak dari Mr. De Lana?" Lanjutnya dan Ayura menganggukkan kepalanya lagi.
Tangan Catarina terangkat dan mengusap punggung jangan Ayura dengan sayang.
"Oh dear aku bahkan tidak tau harus merasa iba atau memaki keberuntunganmu kali ini" ucapan Catarina sukses membuat Ayura melototkan matanya dan sahabatnya itu terkekeh.
"Keberuntungan kau kata ?" Sungutnya dan Catarina menganggukkan kepalanya.
"Ini seperti kesialan... Aduh! Sakit!" Ayura merasakan punggung tangannya yang baru saja di pukul Ayura terasa panas.
Dengan sadisnya Catarina menepuk punggung tangan Ayura dengan keras. Sebelum melototkan matanya dengan tajam.
"Hamil anak bos besar seperti Mr. De Lana kau anggap kesialan ? Ayolah, itu seperti sebuah Jackpot!"
Ayura cukup yakin jika menggadaikan Catarina lebih bermanfaat daripada membiarkan perempuan itu berkeliaran.
Terkadang pola pikir Catarina jauh dari kata normal pada umumnya. Seperti saat ini, bagaimana bisa perempuan itu mengatakan jika Ayura beruntung karena hamil di luar nikah seperti ini ?
Terlebih lagi menjadi sumber gosip semua kalangan di perusahaan.
Saat Ayura memasuki Lobby kantor. Ayura harus menundukkan kepalanya karena terlalu takut melihat tatapan semua orang yang merasa penasaran dengannya.
Semua orang menatapnya dengan tatapan penasaran tanpa ada yang berani mengatakan apapun padanya.
Tidak ada komentar tetapi semua sorot mata sudah menjelaskan semuanya.
Hal itu benar-benar membuat Ayura merasa terganggu dengan semuanya.
"Mana ada keberuntungan. Apa kau tau ? Semua orang menatapnya seolah-olah aku adalah bahan gosip yang keluar dari majalah" senyuman muncul di wajah Catarina dan membuat Ayura ingin sekali mencekik perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By Mr. Gay
Romance"Kau menyelidiki diriku ?" Bisikan itu terdengar begitu pelan dan membuat sosok pria di depannya tersenyum kecil. Senyuman yang membuat jantung Ayura berdebar kencang. Devan terlihat berdiri dari tempatnya dan bergerak mendekatinya. Posisi Ayura yan...