Ayura duduk di hadapan kedua laki-laki yang duduk berdampingan dengan wajah yang sama-sama kusut.
Jam menunjukkan pukul delapan pagi dan Nicholas baru saja sampai di rumah Devan. Pria itu terlihat membawa koper dan terlihat menekuk wajahnya.
Sedangkan Devan terlihat memasang wajah datar yang membuat Ayura gemas sendiri melihatnya.
Saat Ayura tengah menyiapkan sarapan tiba-tiba bel berbunyi dan datanglah sosok Nicholas di depan rumah Devan.
Pria itu mengatakan ingin mengantarkan berkas Devan sebelum dia terbang ke Dubai. Jelas terlihat jika Nicholas benci sekali dengan perintah itu tetapi tidak bisa menolaknya.
Ayura yang merasa kasihan menawarkan untuk ikut sarapan di rumah ini dan Nicholas menerimanya.
Saat Devan turun dari kamar dan melihat kehadiran Nicholas. Pria itu langsung memasang wajah garangnya yang membuat Ayura menggelengkan kepalanya.
Dan di sinilah mereka bertiga. Duduk dalam diam dan suasana yang jelas terasa canggung. Berpura-pura sibuk dengan makanan masing-masing tanpa ada yang mulai pembicaraan.
Ayura mengusap perutnya pelan dan menarik napas dalam.
"Kau akan berapa lama di Dubai?" Suara Ayura memecah keheningan dan membuat Nicholas dan Devan sama-sama menatapnya seketika.
"Kau jangan bersikap ramah dengannya!" Oceh Devan yang membuat Ayura melototkan matanya pada pria itu.
"Dia akan di sana sampai masalah selesai. Itu sudah tugasnya" lanjut Devan dengan gaya songongnya yang membuat Ayura memutar matanya jengah.
"Hey itu tidak sopan!" Sungut Devan yang membuat Ayura menghela napas.
"Ayolah, sampai kapan kalian akan seperti ini hanya karena masalah sepele. Kau juga Dev. Tidak ada ceritanya memberikan Nicholas tugas hanya karena kau kesal padanya"
Nicholas terlihat terkejut ketika Ayura berani mengatakan apa isi pikirannya dengan lantang. Sedangkan Devan hanya mencebikkan bibirnya dan melirik Nicholas kesal.
Tak menyangka jika Ayura akan membelanya dan bahkan menentang Devan yang terlihat begitu garang.
"Dia bawahanku dan dia terlalu banyak menganggur di sini. Lebih baik dia di sana"
Nicholas terlihat melototkan matanya mendengar ocehan Devan yang menghinanya itu.
"Menganggur ? Kau melimpahkan semua tugas padaku untuk bersama Ayura kau sebut menganggur ? Sialan kau memang Dev" maki Nicholas yang membuat Ayura merasa pening mendengarnya.
"Ayolah. Rasanya aku mual melihat kalian berdua. Bagaimana bisa orang-orang dulu melihat kalian seperti pasangan Gay paling romantis ? Padahal kalian seperti ini ?! Romantis darimananya ?"
Devan terlihat mengernyitkan keningnya tidak suka mendengar hal itu dan menatap Ayura yang terlihat seolah menutupi mulutnya.
"Aku sudah mengatakan padamu, kami bukan pasangan gay dan untuk masalah ciuman ..."
Wajah Nicholas terlihat memerah dan memandang Devan dan Ayura dengan tatapan shock.
"Kau berbicara pasal ciuman ? Kau minta di bunuh hah ?" Potong Nicholas langsung saat mendengar ucapan Devan.
Wajah Nicholas terlihat memerah malu saat mendengarkan hal itu. Reaksi itu sama halnya yang diberikan Devan saat menceritakan hal itu.
Devan menceritakan semuanya pada Ayura tadi malam. Tentang ciuman itu maupun tentang Devan yang impotent.
Demi tuhan! Pria itu pernah mengalami Impotent!
Ayura sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Devan sebenarnya. Hanya saja pria itu memberikan bukti konkrit tentang kesehatannya itu.
Devan memberikan hal pemeriksaan dokter tentang apa yang dialaminya. Tanpa alasan jelas Devan tiba-tiba mengalami Impotent pada usia 23 tahun.
Padahal itu adalah usia membara untuk mencari perempuan bagi pria seusia Devan saat itu. Namun Devan malah terkena impotensi yang membuatnya merasa frustasi.
Dalam ke frustasiannya itu. Devan berpikir jika dirinya mungkin tertarik dengan sesama jenis. Karena ia tidak memiliki reaksi apapun saat berhadapan dengan perempuan.
Pikiran frustasinya itu membuat Devan nekat untuk mencium Nicholas yang berakhir babak belur karena dihajar oleh sahabat sekaligus sekertarisnya.
Sialnya lagi ada yang memfoto hal itu dan menyebarkannya.
Alhasil sejak saat itu semua orang menyakini jika Devan dan Nicholas adalah pasangan gay.
Hubungan Devan dan Nicholas sempat renggang selama sebulan setelah pemukulan itu. Sampai akhirnya Devan meminta maaf dengan tulus dan Nicholas memaafkannya.
Tentu saja karena Nicholas tau sefrustasi apa Devan saat di diagnosa seperti itu.
Setelahnya mereka mengabaikan berbagai berita tentang mereka. Sampai akhirnya Devan bertemu dengan Ayura dan mengalami 'ketertarikan'
Alhasil malam itu Ayura yang menerima sinyal Devan. Membuat pria itu memutuskan untuk membawanya ke hotel.
Dan di sinilah mereka berada dengan keadaan seperti ini.
"Ayura harus tau semuanya. Dia akan menikah denganku" ucap Devan dengan wajah ditekuknya dan terlihat jelas jika Nicholas ingin sekali mencekiknya.
"Harga diriku juga di pertaruhkan. Dengar Ayura, aku seratus persen normal bahkan jika kau penasaran kau bisa mencobanya"
Ayura melototkan matanya mendengar ucapan Nicholas dan Devan langsung menatap sahabatnya itu dengan tatapan mematikan.
Melihat celah pertengkaran lagi Ayura langsung mengangkat tangannya. Menghentikan kedua lelaki kekanakan di depannya ini untuk berdebat.
"Jika kalian mulai bertengkar lagi. Aku akan memukul kalian berdua, aku serius" sentak Ayura yang membuat kedua lelaki itu serempak terdiam.
"Dia galak sekali" bisikan Nicholas masih terdengar dari tempat Ayura.
Devan yang mendengar ucapan Nicholas hanya menganggukkan kepalanya seolah setuju dengan apa yang dikatakan Nicholas.
Jika tidak galak. Dua bocah ini tidak akan diam.
"Dengar aku lelah dengan pertengkaran kalian oke. Bagaimana jika kalian berdamai saja. Para lelaki tampan harus berdamai" ucap Ayura dengan menganggukkan kepalanya beberapa kali.
Devan yang mendengar hal itu melengoskan wajahnya dan mendengus.
"Aku tidak tau" sahut Devan yang membuat Ayura menatap pria itu dengan garang.
"Jika kau tidak mau meminta maaf. Aku tidak mengijinkanmu memelukku. Bahkan ketika tidur" ancaman itu keluar dengan lancar dari mulut Ayura.
Senyuman Nicholas mengembang ketika mendengar ancaman mutlak yang diberikan Ayura pada Devan. Siapa yang tidak tau kebucinan pria itu pada Ayura semenjak mereka tinggal bersama ?
Walaupun Devan tidak pernah mengatakannya. Jelas Nicholas bisa mencium radar itu dari segala arah.
"Kau...." Devan mengangkat tangannya seolah ingin mengoceh kembali.
Dan Ayura makin melototkan matanya saat Devan ingin menentangnya. Salahkan sendiri sikap menyebalkan bapak hamil satu ini.
Ayura bisa lebih garang di sini daripada pria itu.
Ayura bisa memastikannya.
Devan yang tau jika dirinya terpojok hanya menghela napas pelan dan melirik Nicholas. Sebelum mengulurkan tangannya dengan wajah yang terlihat menggemaskan.
"Maaf" ucap Devan langsung dan senyuman muncul di wajah Nicholas.
"Utututu gemasnya" ejek Nicholas yang sukses membuat Ayura tertawa.
Sedangkan Devan hanya pasrah tidak bisa melakukan apapun.
Salahkan sendiri sikap labilnya Devan yang lebih memilih merendahkan harga dirinya daripada harus tidur tanpa memeluk Ayura-nya.
Ya Ayura-nya
*-*-*
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By Mr. Gay
Romance"Kau menyelidiki diriku ?" Bisikan itu terdengar begitu pelan dan membuat sosok pria di depannya tersenyum kecil. Senyuman yang membuat jantung Ayura berdebar kencang. Devan terlihat berdiri dari tempatnya dan bergerak mendekatinya. Posisi Ayura yan...