Di tengah latihan, tiba-tiba saja perasaan Jimin menjadi tidak enak. Konsentrasinya menjadi buyar, entah mengapa ia menjadi khawatir dengan Yura. Untung saja latihan tak berlangsung lama. Beberapa notif panggilan tak terjawab tertera di layar ponsel Jimin. Perasaannya semakin tak tenang, ia mencoba menghubungi Yura, akan tetapi tak kunjung di angkat oleh Yura. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusul perawatnya.
Jimin mengira Yura masih di dalam studio Yunki. Saat hampir sampai, Jimin berpapasan dengan Yunki yang terlihat tergesa-gesa keluar dari studionya.
"Ada apa? apa terjadi sesuatu pada Yura?' telisik Jimin mencurigai gelagat Yunki yang menampakkan wajah paniknya."Yura tak ada di dalam. Apa dia keluar untuk berkeliling?" Yunki masih berpikir positif. Mungkin saja Yura bosan, toh keamanan di dalam gedung agensinya sangat ketat. Tak sembarang orang bisa masuk tanpa kartu identitas. Tapi jujur saja entah mengapa ia merasa tak tenang.
Jimin berusaha tenang dan berpikiran yang sama dengan Yunki. Kembali ia mencoba menghubungi Yura. Namun, kali ini panggilannya tak dapat tersambung. ponsel milik Yura tidak aktif. Kedua pria itu seakan memiliki hubungan telepati. Mereka kompak berpencar mencari Yura.
Yunki mencari di rooftop, mungkin Yura mencari udara segar di atas sana. Sedangkan Jimin mencari di area cafetaria. Kebetulan Yura hari ini memakai baju berwarna baby blue, sehingga memudahkan untuk mencarinya karena warna yang di gunakan Yura cerah sehingga cukup mencolok. Setelah memastikan dengan teliti, ternyata tak ada tanda-tanda Yura ada di sana.
Jimin bergegas memasuki lift untuk berpindah tempat. Langkah besarnya segera menuju security yang berjaga di lobby. Tak lama kemudian Yunki datang menyusul. Mereka berdua menanyakan tentang Yura. Dan akhirnya mereka mendapatkan jawaban. Yura telah meninggalkan gedung setelah memberikan kartu identitas pengunjungnya kepada petugas yang berjaga di sana.
Dari penjelasan petugas keamanan, Yura pergi sekitar setengah jam yang lalu. Tanpa berpikir panjang Jimin dan Yunki menaiki mobil masing-masing menyusuri jalan mencari keberadaan Yura. Jimin berharap wanita itu pulang ke apartemennya dengan selamat. Ia takut jika Yura ada yang membuntuti dan mencelakainya. Pasalnya, setelah ia menanyakan kepada manger Jaejong untuk mencari informasi, apakah ada sesaeng yang sengaja mendekati Yura agar bisa mendapat informasi tentang Jimin. Akan tetapi, dugaan Jimin salah. Penguntit itu sebenarnya tidak mengincar Jimin, itu berarti dugaan Yunki waktu itu benar. Yura lah yang memang menjadi target satu-satunya. Sudah di pastikan jika seseorang sampai melakukan hal itu, pasti ia sangat terobsesi dengan Yura dan bisa membahayakan keselamatannya.
Laju mobil Jimin melambat serta berada tepian jalan. Saat netra Jimin tengah berfokus antara melihat jalanan dan mencari Yura, ia kembali mengingat perkataan penjaga itu bahwa, wajah Yura saat keluar dari lift terlihat sangat kesal. Namun, saat menyerahkan kartu identitas, wanita itu berubah ramah dan kembali berwajah dingin saat melangkah keluar gedung.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Yura?💉💉💉
Saat Yura mencoba menghindar dari seseorang misterius itu, ia berusaha tidak panik agar bisa berpikir jernih. Ia mencoba menghubungi Jimin untuk meminta bantuan. Tapi ternyata tak kunjung di angkat, "Mungkin latihannya belum selesai," monolog Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓟𝓪𝓽𝓲𝓮𝓷𝓽 || 𝐏𝐣𝐦
Fanfiction❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗ Ketika pekerjaan mempertemukan Kim Yura dengan Han Jimin, antara perawat dan seorang idol terkenal, keberanian diuji di tengah kedekatan yang tak terduga. Namun, di balik hubungan yang sedang tumbuh, kehadiran Par...