4. Taman Rumah Sakit

82 19 14
                                    

Hay, chimyungie balik lagi membawa keseruan pasien Jimin 🤭

Jangan lupa vote ya, yang belum follow ayok cus follow.

Jangan lupa vote ya, yang belum follow ayok cus follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💉💉💉


Yura menggeliat di atas ranjang kecil yang hanya muat untuk satu orang. Sebelah matanya sedikit terbuka masih menahan kantuk, melirik jam dinding di sebuah ruang yang digunakan khusus petugas medis beristirahat. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. “Masih ada satu jam lagi untuk berisap,” gumam Yura.

Usai satu hari kemarin lembur, Yura sengaja tak kembali ke apartemen. Lebih memilih beristirahat disalah satu ruangan di dalam rumah sakit. Karena hari ini ia harus kembali bertugas untuk siang hari. Dari pada menghabiskan waktu selama perjalanan, lebih baik digunakan untuk menikmati waktu yang lama, beristirahat di Rumah Sakit.

Yura kembali terpejam, menyelami mimpi disiang bolong. Tidur cukup sangat dibutuhkan untuk mengembalikan energi. Apalagi setelah kejadian Jimin tanpa sengaja memperlihatkan sesuatu yang menonjol dalam tubuhnya, membuat Yura menggerutu sendirian sepanjang malam.

Namun kekesalan Yura terhenti, ketika perawat itu berkeliling untuk memeriksa suhu badan dan infus pasien disetiap ruangan. Ruangan terakhir adalah kamar Jimin, Yura cukup lama berada di sana. Ditengah ia memeriksa suhu badan Jimin, lelaki itu mengigau.

Peluh dingin keluar dari keningnya. Dalam pejaman matanya ia tampak gelisah. Berkata lirih, “Aku harus memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Agar temanku mau menerimaku.” Yura nampak prihatin melihat tidur Jimin yang nampak tak nyenyak, ia mengusap pundak Jimin seraya menenangkan, “Kau sudah sangat hebat sekarang. Jangan khawatir, bahkan tanpa mencari, banyak orang akan datang dan berteman denganmu.”

“Apa aku harus selalu mengeluarkan uang untuk mentraktir kalian agar tetap bersamaku?” lirih Jimin. Seakan menjawab perkataan Yura.

“Sstt ... Tidurlah yang nyenyak. Jangan memikirkan hal itu lagi. Aku yakin kau sebenarnya orang yang baik, tidak semenyebalkan seperti yang aku pikirkan, jadi kau pasti memiliki teman yang sama baiknya sepertimu.” Seolah mengerti, Jimin tak lagi menampakkan kegelisahan. Sepertinya ia sudah tidur dengan nyenyak sekarang.

Yura memandang lekat Jimin yang masih terpejam namun masih gelisah dalam tidurnya. Ternyata kau memiliki banyak kekhawatiran. Semakin kau memiliki banyak hal, teman yang benar-benar tulus sepertinya akan sulit ditemui. Mereka pasti memiliki niat tertentu yang disembunyikan, hidup kadang memang tak sesuai dengan apa yang kita inginkan , batin Yura.

💉💉💉


Jendela kaca yang terbuka membuat cahaya matahari menerobos masuk membuat Jimin merasa sedikit silau karena pantulan cahayanya saat ia tengah membuka MacBooknya memeriksa beberapa pekerjaan yang sempat tertunda karena sakit. Ia memeriksa lirik lagu yang akan dirilis sebelum tour worldnya bersama member Sevensoul.

𝓜𝔂 𝓟𝓪𝓽𝓲𝓮𝓷𝓽  || 𝐏𝐣𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang