Kringg... kringg...Itu suara alarm jam milik Shinyu, membangunkannya dari tidur lelapnya. Dengan mata setengah tertutup, ia mengusap wajahnya sebelum beranjak menuju kamar mandi.
Di kamar mandi, Shinyu mencuci muka dan menggosok giginya dengan hati-hati. Setelah selesai, ia menatap cermin, melihat sosok tampan yang kini terlihat lebih segar.
"Terlihat lebih baik," ucapnya dengan puas, sambil tersenyum pada bayangan dirinya di cermin.
"shinyuu.....ayo makan" panggil nenek dari dapur.
Di dapur, terlihat neneknya sedang memasak sarapan. Shinyu segera menghampiri dan membantu neneknya menyiapkan makanan.
Keduanya kemudian duduk bersama di meja makan, menikmati sarapan yang sederhana namun penuh kehangatan.
"Nenek akan panen stroberi hari ini. Apa rencanamu?" tanya nenek kepada cucu kesayangannya itu.
"Tentu saja aku akan membantu nenek," jawab Shinyu dengan senyum lebar di wajahnya.
Nenek merasa beruntung memiliki cucu sebaik dan setaat Shinyu, matanya berbinar dengan kebanggaan.
"Apa kamu tidak berlatih?" tanya nenek lagi dengan nada lembut.
"Aku akan libur hari ini. Lagi pula, kakiku butuh istirahat," jelas Shinyu.
"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Jaga dirimu juga," nasihat nenek sambil menepuk-nepuk pundak lebar Shinyu dengan kasih sayang.
Shinyu hanya membalas dengan anggukan, matanya menunjukkan rasa terima kasih dan pengertian.
------Shinyu dan neneknya tengah bersiap untuk pergi ke ladang stroberi untuk panen. Shinyu sedang mengganti pakaiannya di kamar, sementara neneknya sibuk di halaman, memeriksa barang bawaan mereka.
"Permisi, nek," sapa Hanjin sambil berjalan mendekat.
Nenek Shinyu sedikit heran dan bertanya-tanya siapa anak ini, karena biasanya rumah mereka jarang kedatangan tamu.
"Kamu teman Shinyu, ya?" tanya nenek dengan senang, merasa gembira karena cucunya kini memiliki seorang teman.
Hanjin mengangguk, "Iya, nek. Neneknya Shinyu, ya? Di mana dia sekarang?"
"Oh, dia ada di dalam rumah. Kami akan pergi ke kebun stroberi," jelas nenek sambil tersenyum ramah.
hanjin lalu memberikan roti tawar yang ia beli tadi kepada nenek shinyu "ini.." senyum manis terlihat di wajahnya.
"kamu benar benar anak yang baik, terimakasih " balas nenek shinyu sembari tertawa kecil.
"Boleh aku ikut? Aku ingin membantu," pinta Hanjin dengan sungguh-sungguh, memohon agar diizinkan bergabung.
"Tentu saja, tapi apa kamu akan baik baik saja?" jawab nenek setelah mengamati Hanjin dari ujung kepala hingga ujung kaki, menyadari bahwa anak itu bukanlah seseorang yang turun ke lapangan.
"Sedang apa kamu di sini?" Shinyu benar-benar bingung, bertanya-tanya bagaimana Hanjin bisa mengetahui rumahnya.
"Hai," sapa Hanjin dengan senyum polosnya.
"Shinyu, ini teman mu? dia ingin ikut dengan kita " kata nenek dengan senang, merasa lega karena shinyu memiliki seorang teman.
Shinyu menghela napas panjang, lalu menarik tangan Hanjin dan membawanya ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE YOU HAPPY !!
Teen FictionHanjin, seorang siswa SMA yang merasa hidupnya tidak berarti, mencapai titik terendah dan berniat mengakhiri hidupnya. Namun, saat putus asa, ia dihadapkan pada tawaran misterius untuk memasuki sebuah game simulasi. Dalam game tersebut, Hanjin harus...