14 | the end.

136 22 10
                                    

Di lintasan, suasana semakin memanas. Shinyu berlari dengan kecepatan maksimal, setiap otot di tubuhnya bekerja keras. Di sebelahnya, seorang peserta lain berusaha menyamai kecepatan Shinyu. Keduanya berlari beriringan, napas mereka tersengal-sengal, keringat membasahi wajah.

Kerumunan penonton bersorak, meneriakkan nama Shinyu dan peserta lainnya. Mereka tahu, ini adalah momen penentuan. Langkah kaki Shinyu semakin cepat, otot kakinya menegang saat ia mendorong dirinya lebih keras, berusaha meraih garis finish yang semakin dekat. Pandangannya fokus, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari tujuan akhir.

Di tribun, teman-teman Shinyu tegang menyaksikan persaingan sengit ini. "Ayo, Shinyu! Kamu bisa!" seru Kyungmin, menggenggam erat pagar tribun. Youngjae yang biasanya tenang pun ikut terdorong semangat, "Cepat, Shinyu! Hanya sedikit lagi!" Jihoon menggigit bibirnya, matanya tidak lepas dari lintasan. "Ini sangat dekat, aku bahkan tidak bisa menebak siapa yang akan menang," gumamnya.

Momen itu datang, detik-detik terakhir sebelum mencapai garis finish. Shinyu mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa, ia memberikan dorongan terakhir. Dengan satu tarikan napas panjang, ia melangkah melewati garis finish, sedikit lebih dulu dari lawannya.

Sorakan meledak di sekitar stadion. Wajah Shinyu berseri-seri saat ia mengangkat kedua tangannya ke udara, merasakan kemenangan yang telah lama ia tunggu. Nafasnya berat, tetapi ada senyum kepuasan di bibirnya. Ia menang.

"dia berhasil" hanjin ikut senang dan berpelukan bersama nenek shinyu. "cucuku berhasil!"

Di tribun, teman-temannya melompat kegirangan. "Shinyu menang! Dia menang!" seru Kyungmin, melompat sambil memeluk Jihoon. Youngjae mengangguk puas, "Aku sudah tahu dia bisa melakukannya." Mereka semua tertawa bahagia, menyaksikan Shinyu yang berdiri di tengah lintasan, pahlawan mereka, yang kini merasakan manisnya kemenangan.

Setelah sorakan kemenangan Shinyu mereda, Hanjin, nenek Shinyu, dan teman-teman lainnya berjalan menghampiri Shinyu yang masih berada di tengah lintasan. Wajah Shinyu bercahaya dengan senyum bangga, meskipun ia masih terengah-engah dari perlombaan.

“Nenek!” Shinyu berseru sambil tersenyum lebar ketika melihat neneknya mendekat.

Nenek Shinyu tersenyum hangat dan meraih tangan Shinyu, “Tentu saja, cucu nenek yang paling hebat baru saja memenangkan perlombaan. Mana mungkin nenek melewatkan ini?”

Hanjin berjalan di samping nenek, dengan senyum lega sambil mendorong kursi roda dohoon “Kamu keren sekali, Shinyu. Aku tahu kamu bisa melakukannya.”

Shinyu mengangguk sambil tersenyum kecil, “Terima kasih”

Jihoon, yang ikut bergabung, menepuk bahu Shinyu, “Hei, kau benar-benar membuat kami tegang di tribun tadi! Kami sampai berpikir kamu dan dia akan tiba bersamaan di garis finish.”

dohoon menambahkan, “Tapi kami tahu kamu nggak akan kalah. Kamu selalu memberikan yang terbaik.”

Youngjae, yang biasanya tenang, pun ikut tersenyum, “Itu benar. Kamu buktikan kalau kerja kerasmu nggak sia-sia.”

Shinyu tertawa kecil, menatap teman-temannya dengan rasa syukur, “Terima kasih semuanya. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukungan kalian.”

kyungmin dan jihoon langsung memeluk shinyu senang "hei.." tolak shinyu namun semua nya merapat dan berpelukan bersama.

Nenek Shinyu meremas tangannya lembut, “Sudah waktunya kita merayakan kemenangan ini, bukan? Mungkin setelah ini kita bisa makan sesuatu yang enak, bagaimana?”

Semua setuju dengan riang, dan mereka berfoto bersama sebagai kenang kenangan.

----------

Malam itu, di halaman depan rumah Shinyu, aroma lezat daging panggang memenuhi udara. Mereka semua berkumpul di sekitar pemanggang, menikmati perayaan sederhana yang diwarnai tawa dan canda.

MAKE YOU HAPPY !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang