03 | proximity

237 42 17
                                    

vote and komen ya
jangan jadi silent reader


Hanjin membuka mata perlahan dan merasakan dirinya sedang diikat di kursi. Di depannya, seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan pistol di tangan tampak waspada, menunggu seseorang.

Tiba-tiba, pintu terbuka dengan keras, dan Shinyu masuk dengan tergesa-gesa.

"Shinyu? Tidak!!" teriak Hanjin, mencoba memperingatkan.

"Dor!"

Hanjin terbangun dengan napas terengah-engah. Keringat dingin membasahi wajahnya, dan ia merasakan kelegaan bahwa itu hanya mimpi buruk.

"Untung saja itu hanya mimpi," gumamnya sambil mencoba menenangkan diri. Ia mengusap wajahnya dan menarik napas dalam-dalam, berusaha menghilangkan bayangan mimpi yang barusan terjadi.

Hanjin menatap cermin di kamar mandinya, pikirannya terus dihantui oleh mimpi buruk yang baru saja dialaminya. Bayangan Shinyu dan suara tembakan terus berputar di benaknya, membuatnya merasa cemas dan gelisah.

"Apa maksud dari mimpi itu?" gumamnya pelan. Ia mengusap wajahnya dengan air dingin, berharap bisa menyegarkan pikiran dan melupakan mimpi mengerikan tersebut. Namun, bayangan itu tetap ada, mengganggu ketenangannya.

Ia menatap matanya yang lelah di cermin, mencoba mencari jawaban dalam pantulan dirinya sendiri. "Kenapa mimpi itu terasa begitu nyata?" tanyanya lagi, berharap ada petunjuk yang bisa membantunya mengerti.

_______________________________________________________

WELCOME TO HAPPY GAME

rewards for completing tasks
kamu melihat kejadian yang akan datang

Shinyu's happiness : 5%
Shinyu likes you      : 2%
distance to shinyu   : 1000 m

_______________________________________________________

"apa? itu akan terjadi?"
Dengan napas yang masih terengah-engah, Hanjin mencoba menenangkan diri. Ia tahu bahwa untuk memahami mimpi itu dan mencegahnya menjadi kenyataan, ia harus mencari Shinyu dan memastikan keamanannya. Namun, ketakutan itu terus menghantuinya, membayangi setiap langkah yang ia ambil.

"aku harus segera menemui nya!" seru hanjin lalu bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

-------

Hanjin berjalan santai seperti biasanya, namun ketika melihat bus yang ia tumpangi sudah datang, ia langsung mempercepat langkahnya. Melihat Shinyu di dalam bus membuatnya semakin bersemangat untuk naik.

"Tunggu! Tunggu!" teriak Hanjin sambil berlari menuju bus. Usahanya tidak sia-sia, meski harus berdesakan dengan penumpang lain di dalam bus, ia berhasil masuk. Dengan napas yang sedikit terengah-engah, Hanjin segera mencari tempat di dekat Shinyu, berusaha menenangkan diri dan memastikan semuanya baik-baik saja.

"Shinyu?" sapa Hanjin, mencoba menarik perhatian Shinyu sambil berdiri di sampingnya. Shinyu hanya menoleh sebentar, lalu kembali menatap keluar jendela.

Bus yang mereka naiki sangat ramai, membuat keduanya berdiri tanpa tempat duduk. Setiap kali bus bergetar, tubuh Hanjin hampir terjatuh, tetapi Shinyu selalu sigap menahannya dengan lembut.

Hanjin tersenyum canggung, merasa berterima kasih sekaligus sedikit kikuk. Ia mencoba menjaga keseimbangan sambil merasakan kehangatan dukungan Shinyu, yang membuat situasi yang tidak nyaman ini terasa sedikit lebih baik.

-----

Bus berhenti di halte dekat sekolah mereka, dan beberapa siswa, termasuk Shinyu dan Hanjin, turun. Namun, karena posisi mereka yang berada di tengah, Hanjin terjatuh saat mencoba keluar. Pintu bus pun menutup dengan cepat, dan bus mulai melaju menuju rute berikutnya.

MAKE YOU HAPPY !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang