JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
HAPPY READING!Di sebuah rumah sederhana, Kyungmin tumbuh tanpa sosok ayah, yang meninggal dunia sebelum ia lahir. Ia adalah anak tunggal, dikelilingi oleh cinta dan perhatian ibunya yang merupakan seorang manajer di sebuah perusahaan. Meski ibu Kyungmin sibuk dengan pekerjaan, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anaknya, memastikan kebutuhan Kyungmin terpenuhi dan memberikan dukungan emosional yang besar.
Kyungmin, dengan karakter manja, sering kali mendapatkan perhatian lebih dari ibunya. Namun, di balik sikap manja tersebut, ia memiliki kepekaan dan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Ia tahu kapan harus menjadi pendengar yang baik dan menawarkan dukungan, bahkan jika ia sendiri membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Kelembutan dan pengertian Kyungmin membuatnya mudah didekati, dan ia sering kali menjadi teman yang bisa diandalkan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Dalam kehidupannya yang sederhana, Kyungmin merasakan kekurangan akan sosok ayah, namun ia mencoba menutupi rasa rindunya dengan menjadi sosok yang lebih baik bagi orang-orang di sekelilingnya. Teman-temannya, seperti Hanjin, hadir untuk mengisi kekosongan itu, dan Kyungmin sangat menghargai kehadiran mereka. Meski sering kali manja, Kyungmin adalah anak yang penuh perhatian, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hubungan dan persahabatan.
Kyungmin memandang kosong ke arah papan tulis, tangannya sibuk mencoret-coret buku catatannya tanpa arah. Ia benar-benar tidak mengerti materi pelajaran kali ini, sehingga pikirannya mulai melayang jauh. Matanya perlahan beralih ke jendela, memperhatikan awan yang bergerak lambat di langit.
Dengan helaan napas panjang, ia bergumam pelan, "Kapan sih istirahatnya..." Suaranya penuh rasa malas dan ketidaksabaran. Detik jam di dinding terasa bergerak lambat, seolah-olah waktu sengaja mempermainkannya.
Kyungmin melirik ke sekeliling kelas, berharap ada sesuatu yang menarik, tapi tak ada. Semua murid tampak sibuk dengan catatan mereka, sementara ia hanya bisa menunggu dengan cemas.
Kyungmin tiba-tiba melihat Hanjin berjalan di koridor, melirik ke arahnya sambil mengisyaratkan sesuatu. Tanpa berpikir panjang, Kyungmin segera berdiri dan berkata cepat, "Ketua kelas! Aku permisi ya!" Ia melesat keluar sebelum ketua kelas sempat menjawab.
Langkah-langkahnya cepat menyusul Hanjin yang sudah beberapa meter di depan. "Hei, Hanjin! Tunggu!" panggil Kyungmin setengah berbisik, berusaha tak menarik perhatian guru yang mungkin kebetulan lewat.
Hanjin menoleh sambil tersenyum kecil, "Tumben cepat banget keluar? Lagi bosan, ya?"
"Ya jelas, lah!" jawab Kyungmin dengan senyum lebar. "Kamu tahu, materi tadi bikin otakku nge-hang. Ngapain, sih? Mau ke mana?"
hanjin tak menjawab dan membiarkan kyungmin mengikuti nya terus.
Mereka akhirnya sampai di atap sekolah, suasana terasa sejuk dengan angin lembut yang berhembus. Hanjin bersandar di pagar, menikmati angin yang menerpa wajahnya.
"Kamu ngajak aku bolos?" seru Kyungmin dengan nada sedikit tak percaya, meski terselip tawa di bibirnya.
Hanjin menoleh, senyum sinis di wajahnya. "Ini kali pertama kamu bolos?" balasnya dengan nada sarkastik.
Kyungmin menggeleng, tertawa kecil. "Enggak, cuma enggak nyangka aja diajak sama kamu."
"Memangnya tadi pelajaran apa?" tanya Hanjin, penasaran.
Kyungmin mendesah, "Jurnal akuntansi, duh, pusing banget!" Ia sedikit memajukan bibirnya dengan ekspresi sebal.
Hanjin tertawa kecil. "Itu mudah, kok. Nanti aku ajarin," jawabnya ringan sambil menatap langit biru yang luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE YOU HAPPY !!
Teen FictionHanjin, seorang siswa SMA yang merasa hidupnya tidak berarti, mencapai titik terendah dan berniat mengakhiri hidupnya. Namun, saat putus asa, ia dihadapkan pada tawaran misterius untuk memasuki sebuah game simulasi. Dalam game tersebut, Hanjin harus...