Twenty Four Seven With Us

69 10 2
                                    

special chapter  !!

Hari ini, ruangan tamu di rumah Dohoon tampak ramai dengan kehadiran Kyungmin, Jihoon, Youngjae, dan tentu saja Dohoon sendiri. Mereka semua duduk santai di sofa besar, menunggu kehadiran Hanjin dan Shinyu yang belum datang.

Kyungmin menguap sambil meregangkan tubuhnya. "Kira-kira kenapa si Hanjin sama Shinyu lama banget, ya? Mereka kan biasanya nggak terlambat."

Jihoon, yang duduk di sebelahnya, mengangguk setuju. "Iya, biasanya hanjin yang pertama sampai. Jangan-jangan mereka memiliki rencana berdua."

Youngjae, yang bersandar di ujung sofa, hanya mengangkat bahu. "Mungkin mereka berdua jalan bareng. Hanjin kan selalu nungguin Shinyu."

Dohoon tertawa kecil mendengar itu, memandang teman-temannya satu per satu. "Kalau Hanjin yang ngajak, Shinyu pasti nggak bakal nolak. Aku yakin mereka cuma santai di jalan."

Kyungmin tersenyum jahil. "Mungkin mereka lagi asik ngobrol, terus lupa waktu."

Jihoon menimpali dengan nada menggoda. "Atau malah lagi main-main dulu...."

Youngjae memutar bola matanya, merasa percakapan itu sudah mulai tak serius. "Santai aja, mereka pasti datang. Kita tunggu aja sambil ngobrol."

Dohoon mengangguk setuju. "Iya, mereka pasti datang. ayo kita siapkan beberapa makanan."

Percakapan sederhana itu terus berlanjut dengan candaan ringan, sementara mereka menunggu Hanjin dan Shinyu yang entah kenapa belum juga tiba.

---

Sementara itu, di jalan sepi yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang, Hanjin dan Shinyu berjalan beriringan. Tidak ada kata yang terucap di antara mereka, tapi keheningan itu terasa nyaman. Mereka berdua menikmati udara musim panas yang hangat, disertai angin lembut yang sesekali berhembus, membuat dedaunan bergoyang pelan di atas mereka.

Langit biru cerah terbentang luas di atas kepala mereka, dan suara burung-burung yang berkicau di kejauhan memberikan kesan damai pada suasana sekitar. Hanjin sesekali menengadah, memandangi awan-awan yang perlahan berarak, sementara Shinyu hanya berjalan santai di sebelahnya, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, seolah menikmati setiap langkah tanpa terburu-buru.

Hari ini adalah bagian dari liburan musim panas mereka, dan rencana sederhana sudah ditetapkan: berkumpul di rumah Dohoon untuk bermain bersama. Namun, Hanjin dan Shinyu sepertinya tidak tergesa-gesa untuk sampai. Mereka lebih memilih menikmati momen kebersamaan ini—hanya mereka berdua, berjalan dalam keheningan, tanpa harus merasa perlu mengisi kekosongan dengan percakapan.

"Cuacanya enak banget, ya," gumam Hanjin pelan, akhirnya memecah keheningan, tapi suaranya tetap lembut, seakan menyatu dengan suasana di sekitar mereka.

Shinyu menoleh sekilas ke arah Hanjin, senyum kecil muncul di sudut bibirnya. "Iya, pas banget buat jalan santai."

Tak ada lagi kata-kata setelah itu. Mereka melanjutkan perjalanan, membiarkan waktu berjalan dengan tenang. Langkah kaki mereka terus terdengar di jalan setapak yang kosong, berirama dengan suara angin dan dedaunan yang berbisik.

Bagi mereka, keheningan ini sudah cukup. Tanpa perlu bicara banyak, mereka tahu bahwa momen ini akan menjadi bagian dari kenangan manis di musim panas yang tak terlupakan.

--------

Akhirnya, Shinyu dan Hanjin tiba di rumah Dohoon. Dari jauh, mereka sudah bisa melihat rumah itu ramai dan penuh dengan persiapan.

"Sepertinya mereka sudah menunggu lama," ujar Hanjin sambil melirik ke arah Shinyu, sedikit tersenyum.

Shinyu hanya mengangguk ringan. "Iya, kayaknya kita yang terakhir."

MAKE YOU HAPPY !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang