13

3.7K 271 12
                                    

"Ezra, bilang sama Lea, Lea harus ngapain biar Ezra gak nangis lagi? " Tanya Alea sembari mendongakkan kepala dalam dekapannya agar menatap dirinya. Tangannya terulur untuk mengusap pipi Ezra yang basah oleh air mata.

Dengan sisa air mata di pelupuk matanya, Ezra bisa melihat tatapan tulus Alea yang di arahkan padanya, juga suara lembutnya yang membuat hatinya merasa hangat.

Masih dengan sisa isakan kecil di bibirnya, Ezra tersenyum kecil untuk mengurangi kekhawatiran Alea.

"Ezra udah gapapa kok. Ezra mau minta sesuatu, boleh? " Pinta Ezra dengan suaranya yang masih lemah.

"Mau minta apa, hm? " Tanya Alea lembut, dia juga menyempatkan tangannya untuk mengusap dada Ezra yang sedari tadi di pegang oleh pria itu, karena dia yakin jika rasa sakit itu tidak akan hilang begitu saja.

"Lea janji ya, gak akan berubah lagi? " Pinta Ezra penuh harap, dia sudah sepenuhnya menyerahkan kepercayaannya kepada Alea, jadi dia tidak tau apa yang akan terjadi padanya jika sampai Alea berubah kembali seperti dulu.

Ada sedikit keterkejutan menerpa Alea saat mendengar Ezra mengucapkan permintaannya, namun kepalanya langsung mengangguk tegas dan mengiyakan permintaan suami manisnya.

"Janji, gak akan kayak dulu lagi "

"Jangan tinggalin Ezra ya, Ezra gak punya siapa-siapa lagi "

"Iya, Lea gak akan pernah ninggalin Ezra "

Alea tersenyum lembut saat melihat kebahagiaan di wajah suaminya. Kenapa dia dulu tidak menyadari ketulusan pria ini, hanya dengan ucapan sederhana saja bisa membuatnya terlihat begitu bahagia.

Jika tidak di beri kesempatan untuk mengulangi hidupnya, Alea tidak akan tau bahwa kesalahan terbesar dalam hidupnya bukanlah mempercayai Gavin maupun Vania, melainkan telah menyia-nyiakan seorang suami yang sangat mencintainya.

Beberapa saat kemudian, dokter Alex datang bersama Mira dan mulai memeriksa kondisi Ezra. Yang membuat Alea senyum-senyum sendiri adalah, Ezra tetap dalam pangkuannya saat menjalani pemeriksaan.

Alea suka suaminya lengket dan manja padanya, tapi lebih baik lagi jika saat tubuhnya sehat dia juga bertingkah seperti ini, bukan hanya karena sedang sakit.

"Tidak ada hal serius, mungkin Tuan sedikit terkejut karena tercebur ke dalam kolam renang, oleh karena itu dadanya terasa sakit. Selain itu Tuan Ezra juga baru sembuh dari demam, jadi kondisi tubuhnya masih lemah. Saya sarankan untuk mengkonsumsi vitamin secara rutin untuk memperkuat imun " Kata dokter Alex menjelaskan kondisi Ezra.

"Apa benar-benar tidak ada hal serius? " Tanya Alea memastikan.

"Tidak ada Nona, tapi saya sarankan untuk Nona membawa Tuan Ezra konsultasi kepada dokter spesialis jantung untuk pengobatan lebih lanjut penyakit yang di derita Tuan " Saran dokter Alex.

"Baik, saya mengerti "

"Kalau begitu saya permisi, untuk beberapa saat ini sebaiknya Tuan istirahat yang cukup dan jangan sampai kelelahan " Ucap dokter Alex sebelum pamit, dia juga memberikan beberapa Vitamin kepada Alea untuk di minum Ezra.

"Mira, antar dokter Alex ke depan, setelah itu buatkan makan siang untuk Ezra " Titah Alea.

"Baik Nona "

Sepeninggal Mira dari kamarnya, Alea kembali memfokuskan dirinya kepada Ezra. Dia memikirkan kembali ucapan dokter Alex yang mengatakan untuk membawa Ezra berkonsultasi ke dokter spesialis. Dia memang pernah mempunyai ide ini, tapi dia takut Ezra menolaknya.

"Ezra, kamu denger kan apa yang tadi di bilang dokter? Kapan-kapan kita konsultasi ya? " Tanya Alea perlahan, agar tidak di tolak oleh Ezra, dia ingin Ezra tau jika yang dia lakukan adalah demi kebaikan Ezra sendiri.

Memanjakanmu di kehidupan kedua (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang