Baru satu hari Alea meninggalkannya, Ezra sudah sangat merindukan kehadiran istrinya. Bukan tanpa alasan, dia ingin Alea segera pulang agar Mike bisa segera pergi.
Sejak kemarin, Mike selalu berada di sekelilingnya dengan alasan menjaganya, membuatnya merasa jengah dan ingin menghindar darinya.
Kalau Alea tidak melarang orang lain memasuki kamarnya, Ezra yakin jika Mike akan meminta untuk tidur di bersamanya.
Sebenarnya Ezra merasa risih dengan adanya Mike di sekitarnya. Bukan karena pria itu menyukai lelaki, dia tidak mempermasalahkan seksualitas orang lain, tapi perlakuan Mike padanya sangat tidak masuk akal.
Siapa yang tidak risih jika ada orang sesama jenisnya melakukan kontak fisik secara berlebih kepadanya, dan itulah yang dirasakan Ezra sejak kemarin.
Seperti saat ini, sejak pagi tadi Mike sudah berada di mansion Lavega. Dia terus membujuk Ezra agar mau keluar bersamanya, namun hal itu tentu saja ditolak oleh Ezra.
Tidak menyerah, Mike selalu mengikuti Ezra kemanapun dia pergi, membuat Ezra kesal dan bersembunyi di dalam kamarnya, satu-satunya tempat teraman dari gangguan makhluk menyebalkan bernama Mike Anderson.
"Manis?! Keluarlah, aku akan memberikan apapun yang kau mau " Mike terus mengetuk pintu kamar dan mencoba membujuk Ezra, namun yang di dalam tidak goyah dengan pendiriannya, dia tetap tidak mau membuka pintu.
"Kalau kau mau pergi denganku sekarang, aku janji tidak akan mengganggumu lagi "
Sontak kalimat itu menarik perhatian Ezra yang ada di dalam, "Benarkah? Kau tidak bohong kan? " Tanyanya sembari mengintip dari sela pintu yang dia buka sedikit.
"Tentu saja tidak, mana mungkin aku berbohong? " Ucap Mike terdengar meyakinkan, oleh karena itu Ezra mempercayainya dan mau di ajak keluar.
Awas saja kalau dia di bohongi, Ezra akan mogok makan dan mengurung diri di kamar sampai Alea pulang. Masa bodoh kalau penyakitnya kambuh, toh kalau dia bertemu dengan Mike setiap saat, lama-lama dia juga akan meninggal karena stress.
Akhirnya rencana Mike untuk mengajak Ezra keluar berdua pun terlaksana. Dia mengajaknya ke restorannya yang baru saja di buka beberapa hari yang lalu. Di sana sangat ramai oleh pengunjung yang penasaran dengan restoran baru itu, bahkan harus mereservasi meja terlebih dahulu sebelum datang.
Namun karena restoran ini miliknya, tentu saja Mike tidak harus melakukan semua itu. Dia bisa datang dan pergi kapan saja dan duduk dimanapun dia mau. Jadi dia mengajak Ezra untuk ke salah satu meja dengan pemandangan terbaik di sana.
Mike duduk di sebelah Ezra dan mendekat secara tiba-tiba, dia merangkul pundak Ezra dan mendaratkan kecupan di pipinya, bertepatan dengan itu handphone nya menangkap sebuah gambar yang dia inginkan.
Setelah itu dia menjauh dari Ezra dan duduk di seberang, meninggalkan Ezra dengan keterkejutannya akan tindakan tiba-tiba yang dia lakukan.
Mike tertawa berbahak-bahak setelah mengirim pesan beserta foto tadi kepada Alea. Tujuannya mengajak Ezra keluar bukan tanpa alasan, melainkan ingin membuat Alea cemburu. Sungguh, dia tidak ada maksud lain!
Meskipun dia awalnya sedikit tertarik kepada Ezra, dia tidak akan merebut seseorang yang sudah menjadi milik orang lain, apalagi milik temannya sendiri, dia bukan pria seperti itu.
"Apa yang kau lakukan?! " Murka Ezra setelah sadar dari keterkejutannya. Matanya melotot menatap Mike yang masih tertawa setelah membuat kemarahannya berada di puncak.
Ezra segera beranjak dari sana dan berniat untuk pulang. Mood nya benar-benar rusak karena tindakan Mike barusan. Apa-apaan coba? Tiba-tiba menciumnya tanpa izin! Sungguh tidak bisa di toleransi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memanjakanmu di kehidupan kedua (End)
Fiksi PenggemarPenyesalan tidak akan memperbaiki apapun, semua telah hilang, yang berharga telah di renggut darinya, yang menyayanginya pun telah pergi dari sisinya. Namun Tuhan berkata lain, di kehidupan keduanya ini dia berjanji untuk memperbaiki segalanya. **...