Prolog

52 7 2
                                    

Di kota indah Spanyol dikediaman Theodorich terdapat tiga orang anak yang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan memainkan gawainya masing-masing.

Mereka bertiga adalah saudara kembar yang memiliki kekuatan yang hanya di ketahui oleh keluarganya sendiri. Tetapi sayangnya mereka kehilangan sang ibu di kala usia dini karena kecelakaan pesawat. Clara Theodorich adalah seorang model yang terkenal di seluruh penjuru dunia harus meregang nyawa di dalam pesawat.

Xavier Theodorich adalah suami dari Clara, memiliki perusahaan Theodo corporation yang terkenal dan berkembang pesat di seluruh penjuru dunia. Meskipun kehilangan sang istri tetapi  Xavier tidak berniat mencari pengganti untuk Layla dan fokus pada pekerjaan serta mendidik anak-anaknya.

Namun siapa sangka ternyata Xavier juga memiliki perusahaan di dunia kegelapan. Ya Xavier adalah Ketua Mafia "Dragones Calavera" yang melambangkan naga dan tengkorak. Dragones Calavera adalah mafia yang penuh kekuatan, misteri, dan aura yang kuat. Dengan tambahan elemen tengkorak, nama ini menunjukkan keberanian, ketegasan, dan sisi gelap dalam aktivitas kriminal yang mereka lakukan. Dengan gabungan antara naga dan tengkorak, nama ini menciptakan kesan yang lebih intens, misterius, dan berbahaya.

Xavier memiliki saudara kembar identik yaitu Zavier Theodorich yang kini menjabat sebagai wakil ketua mafia Dragones Calavera juga menjadi seorang dokter ahli bedah. Ya terkadang Zavier melakukan penjualan ilegal pada organ tubuh manusia yang akan meninggal lalu menjualnya ke pasar gelap. Sampai sekarang Zavier belum menemukan pendamping hidup.

Lion, anak pertama dengan kemampuan membaca pikiran dan menghipnotis. Axel, anak kedua dengan kekuatan menghentikan waktu dan menghilang. Sedangkan Zara, anak bungsu yang memiliki kemampuan mengeluarkan api dan menyembuhkan orang lain.

Di tengah keheningan tiba-tiba mereka bertiga mendengar bel rumah.

Seorang maid membukakan pintu, dirinya terkejut di kala melihat polisi dan juga ambulance. Dengan tergopoh-gopoh maid itu menghampiri ketiga anak Theodorich

"Tuan dan nona muda maaf di depan ada polisi dan pihak rumah sakit" Lapor Maid yang bernama Layla

"Apa? Tapi kenapa?" Tanya Zara bingung

"Saya juga tidak tahu nona muda" Ucap Layla

"Baiklah ayo kita kesana, bibi lanjutkan saja pekerjaanmu" Ujar Lion

Setelah Layla berpamitan, ketiga anak itu menghampiri komandan polisi yang sudah duduk di ruang tamu bersama dua polisi lainnya

"Maaf ada apa ya pak?" Tanya Axel

"Apa benar ini dengan rumah keluarga Theodorich?" Tanya komandan polisi dan di angguki ketiganya dengan tatapan bingung. "Begini, kami dari pihak kepolisian memberi tahukan bahwa tadi pagi terjadi kecelakaan tunggal dan mobil masuk ke dalam jurang setelah di selidiki ternyata mobil itu milik tuan Xavier" Jelas komandan polisi

Deg!

Bagai petir yang menyambar di siang hari ketiganya tidak bisa berkutik
"Bagaimana keadaan ayah kami pak? Apa ini murni kecelakaan atau ada seseorang yang mencelakainya?" Tanya Lion gemetar

"Dengan berat hati, kami mengatakan bahwa ayah kalian sudah meninggal dunia di tempat. Dilihat dari penyelidikan, ada orang yang mencelakainya karena adanya pemutusan kabel rem" Jelasnya

"Daddy!!" Pekik Zara saat melihat pengantar jenazah membawa peti mati langsung menghampirinya.

Lion dan Axel hanya bisa menangis diam, mereka berdua tidak menyangka dengan kejadian ini.

Pihak polisi dan pihak rumah sakit langsung berpamitan.
"Siapa yang tega melakukan ini?" Batin Lion bertanya.

Sore hari

Acara pemakaman berlangsung dengan baik banyak orang yang datang dan menyampaikan belasungkawa.

Satu persatu orang meninggalkan pemakaman. Saat Lion hendak berdiri tiba-tiba mendengar suara hati seorang yang entah dari siapa.

Tidak ada yang mengetahui bahwa mereka bertiga anak dari Theodorich karena mereka memakai Masker dan juga kacamata hitam.

"Akhirnya kau mati juga Xavier! Sepintar dan secerdik apapun kamu tapi kamu juga bisa kalah. Sebelum polisi menyelidiki kasus ini lebih dalam, aku harus kabur ke Indonesia, aku juga merindukan anak dan istriku" Batin seseorang yang di dengar oleh Lion.

"Brengsek!!" Pekik Lion menahan amarahnya dan membuat kedua adik kembarnya kaget

Siapa yang membunuh sang ayah? Ataukah yang didalam kuburan itu sang paman? Tidak ada yang mengetahui karena wajah yang begitu mirip. Akankah ketiga anak itu mencari tahu dan balas dendam atas kematian sang ayah atau paman?

To Be Continued

The Unbreakable Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang