Menjelang hari kemerdekaan seluruh murid The Gorila Garuda of Eschoola sibuk mendekorasi sekolah dengan berbagai hiasan bertemakan merah putih.
"Lion lo pasang bendera plastik ini di lapangan aja" Perintah Agavin
"Ok!" Ucap Lion lalu pergi ke lapangan sambil membawa kresek yang berisikan bendera Indonesia yang terbuat dari plastik dan tali dari benang wol di selipkan pada pergelangan bawahnya sembari menarik Sky dan Haidar.
Di lapangan Sky dan Haidar nampak kesal
"Lu berdua kenapa sih? Mukanya kusut amat kayak baju yang gak pernah di setrika" Tanya Lion yang tak menyadari kesalahannya.
"Lo ngapain sih seret gue Li? Kan bisa ngomong baik-baik!" Kesal Haidar
"Iya tuh, emang di kira kita kambing apa pake di seret segala" Imbuh Sky yang ikutan ngambek.
Lion menghela nafasnya "Yaudah gue minta maaf, tapi cepat dah kita kerjain ini, masih banyak. Ntar gue traktir makan dah" Ujar Lion, mendengar kata traktir, Sky dan Haidar langsung mengubah ekspresinya menjadi tersenyum senang. "Tapi bayar pake duit masing-masing" Imbuh Lion yang membuat senyum dari mereka Luntur
Tak hanya murid yang mendekorasi sekolah bahkan guru-guru pun ikut membantu.
Di saat berkumpul sambil mengerjakan kerajinan tangan, Lion nampak bosan lalu dia bersenandung yang pernah dia dengar dari tiktok
"16 Agustus tahun 45 besoknya hari kemerdekaan kita!" Senandung Lion
"17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita" Senandung Azello sambil sewot
"Kok lu sewot sih? Biasa aja dong" Ujar Lion
"Ya kan harus semangat!" Balas Azello
"Eh gaes gue mau nanya dah, kalian tau gak siapa pemilik sekolah ini?" Tanya Lion
"Tuan Arga, bapaknya Galtero" Jawab Monegar
"Tuan Arga?" Beo Lion, sedangkan yang lain mengangguk
"Bukannya pemilik sekolah ini bernama Alvaden ya? Gimana bisa jadi Arga pemiliknya?" Batin Lion
"Lah malah bengong dia" Celetuk Haidar sambil menjentikkan jarinya kearah muka Lion.
"Gue gak bengong" Ucap Lion
****
Reanne yang sedang hamil muda kini dia mengambil homeschooling karena kehamilannya yang sudah membesar. Hari ini dia mengidam ingin kemah di sebuah hutan bersama Javier, sang suami.
Awalnya Javier menolak namun Reanne terus merengek sehingga akhirnya Javier menurutinya.
Dengan segala perlengkapan yang ada, mereka berdua pergi ke hutan yang jaraknya hanya tiga meter dari rumah mereka.
Sesudah mendirikan tenda, Reanne langsung masuk dan di ikuti oleh Javier. Akan tetapi tiba-tiba dia mencium bau busuk.
"Sayang kamu cium bau sesuatu gak?" Tanya Javier
Karena dalam kehamilan, Ucapan Javier membuat Reanne kesal. "Kamu ngatain aku bau?!" Kesal Reanne lalu keluar dari tenda. "Aku udah gak mau kemah lagi, aku kesal sama kamu, kamu jahat!!" Cerca Rennne
Javier menghela nafas berat "Aku gak ngatain kamu, aku mencium bau busuk yang ada di sekitar sini. Maaf ya kalo ucapan aku buat kamu sakit hati" Ucap Javier lembut
Reanne yang baru mencium bau busuk itu langsung muntah-muntah, dan dia mengira bahwa bau itu berasal dari Javier. "Kamu bau, jangan dekat-dekat aku!" Ujar Reanne menjauhi Javier sambil menutup hidungnya
"Aku wangi sayang" Javier tak terima dirinya dikatakan bau, padahal dia sudah menyemprotkan minyak wangi sebanyak lima kali.
Dengan penerangan senter dan bulan purnama akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mencari sumber bau busuk itu.
Setelah di telusuri, mereka kaget ada mayat perempuan yang sudah membusuk di balik semak-semak, tempat mereka kemah, hanya berjarak tiga langkah kaki.
Mayat itu di bunuh sadis oleh seseorang karena terlihat kepalanya hampir putus dan perutnya yang bolong lalu di buang ke semak-semak ini sekitar empat hari yang lalu.
Javier langsung menelpon polisi untuk melaporkan bahwa dia menemukan mayat dan ambulance juga karena Reanne syok sampai pingsan, Javier tidak mau calon anaknya kenapa-kenapa.
Keesokan harinya, hutan itu menjadi ramai dikunjungi untuk menonton.
Azello yang mau berangkat sekolah dia dibuat penasaran dengan keramaian itu, akhirnya dia menghampirinya"Ini ada apa ya?" Tanya Azello
"Oh ini ada mayat perempuan yang dibunuh sadis lalu di buang kesini" Jawab Polisi
"Kira-kira dia siapa ya pak?" Tanya Azello lagi
"Itu Zielle anak semata wayang saya" Ucap seorang wanita paruh baya secara tiba-tiba, Laura.
"Apa anak ibu yang ibu cari beberapa hari lalu?" Tanya Polisi
"Iya benar, saya baru mengetahui ini, saya benar-benar tidak menyangka, anak saya pergi selamanya sebelum waktunya" Lirih Laura dengan tangisnya
"Apa ibu tau siapa kira-kira yang membunuh mendiang Zielle?" Tanya Polisi lagi
"Yudha, dia berpacaran dengan guru muda itu!" Jawab Laura dan membuat Azello kaget. Padahal yang dia tau Yudha adalah guru yang ramah, tapi tega melakukan hal keji ini. Sifat manusia yang sebenarnya tidak ada yang mengetahuinya.
Setelah acara pemakaman, polisi langsung pergi ke The Gorila Garuda of Eschoola untuk menangkap Yudha
dan berita pembunuhan sudah viral."Hah? Gak nyangka gue!"
"Buset diam-diam kriminal ternyata!"
"Emang manusia ya kelakuannya lebih serem dari setan"
"Nyesel gue pernah suka sama dia"
Begitu banyak hinaan yang di lontarkan para murid, seakan mereka melupakan sopan santun, Yudha juga langsung di pecat dari guru dan mendapatkan hukuman seumur hidup.
"Harusnya lo juga mendekam di jeruji sel" Bisik Lion pada Galtero
Galtero yang mendengarnya, mendadak menjadi pucat dan tegang. "Ma-maksud lo apa ya?" Tanya Galtero pura-pura tidak mengerti.
"Gak ada sih, santai aja kali, panik bener lo" Kekeh Lion
"Lo ngagetin gue sih Li" Ucap Galtero mencoba untuk menghilangkan rasa tegangnya
Lion tersenyum sinis. "Wait for the right time and let's play game" Bisik Lion dengan menekan di setiap perkataannya lalu pergi, lagi dan lagi Galtero menjadi tegang seolah Lion mengetahui kebusukan dirinya, padahal seingatnya dia tidak pernah bercerita kepada siapapun.
"Apa maksud dia?" Tanya Galtero pada dirinya
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
The Unbreakable Bond
Ficção Adolescente"The Unbreakable Bond" mengisahkan tentang tiga anak kembar, namun ironisnya dua di antara mereka telah meninggal dunia. Sisa satu anak kembar harus menjalani misi berbahaya yang harus diselesaikan untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi kematia...