17 Agustus

9 1 0
                                    

Pagi yang cerah menghiasi weekend ini, warga sekolah dari berbagai tingkatan pendidikan berbondong-bondong menuju Lapangan Kebangsaan untuk merayakan upacara Hari Kemerdekaan Indonesia termasuk sekolah The Gorila Garuda of Eschoola. Suasana perayaan semakin meriah dengan kehadiran para peserta yang berbusana adat dan tradisional, bahkan tak sedikit yang berani tampil dengan kostum cosplay yang kreatif.

Di sekitar lapangan, puluhan pedagang kaki lima memadati sepanjang area, menawarkan berbagai jajanan dan cinderamata khas perayaan kemerdekaan. Suara ceria dan tawa riang anak-anak sekolahan menggema di udara, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan dalam perayaan tersebut.

"Jajan yok" Ajak Lion

"Nanti aja" Jawab Agavin dan diangguki oleh beberapa orang

Lion yang tak memperdulikan itu langsung pergi ke pedagang kaki lima dan membeli banyak makanan, semua pedang kaki lima Lion beli jajanannya. Dalam sekejap, seakan melupakan rasa lapar, Lion memborong berbagai jajanan dari setiap pedagang kaki lima yang ditemuinya. Lalu kembali pada teman-temannya, sambil menenteng kresek hitam yang lumayan besar.

"Astaga lo jajan banyak banget Li?" Tanya Javier tak habis pikir

"Lion gue minta dong satu" Pinta Ophelia

"Gak mau, ini tuh sedikit, beli aja!" Tolak Lion

"Jajanan banyak gini dibilang sedikit" Celetuk Saga

"Emang bener sedikit kok, masing-masing jajanan satu" Balas Lion sambil duduk dan memakan jajanan tanpa memperdulikan tempatnya kotor.

Selesai makan, Lion langsung membuang sampah pada tempatnya, dan bertepatan upacara Agustus akan segera di mulai, semua berbaris sesuai sekolahnya masing-masing.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti lapangan kebangsaan, memancarkan semangat kebangsaan yang kental. Para warga sekolah berkumpul dengan penuh antusias dan semangat yang membara.

Di barisan depan, para anggota Paskibra dengan penuh kebanggaan memegang bendera Merah Putih, siap untuk melangkah gagah memasuki lapangan. Mereka berderap dengan langkah yang tegap dan rapi, menunjukkan kedisiplinan dan semangat patriotisme yang tinggi.

Di sisi lain lapangan, grup drumband siap memukul alat musik mereka dengan ritme yang menggetarkan. Suara merdu dari drumband, menggema di udara, menandakan kedatangan mereka yang akan menyajikan pertunjukan musik yang megah.

"Gak kebayang ya kalo kita lahir di masa penjajahan, mending kalo menang kalo mati gimana?" Ucap Lion pelan

"Ya gak usah di bayangin, lagian kalo iya juga yang ada kita udah tua" Jawab Haidar pelan

"Kita? lo aja kali gue mah enggak" Ejek Lion

"Lion Haidar jangan ngobrol terus! Fokus upacaranya" Tegur Agavin

"Siap Pak tua yang kedua" Ujar Lion sedangkan Haidar kembali fokus, lalu kembali fokus upacara.

Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan yang sakral semakin mendekat, menciptakan suasana haru dan penuh semangat kebangsaan.

Di tengah lapangan, seorang tokoh yang memerankan Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersiap di panggung utama. Ia merasa beban tanggung jawab yang besar untuk membacakan pidato yang akan mengokohkan kemerdekaan bangsa.

Ketika hari mulai memasuki detik-detik Proklamasi, suasana lapangan dipenuhi dengan keheningan yang khidmat. Suara gemala cipta patria mulai berkumandang, memberikan isyarat dimulainya upacara prosesi Proklamasi Kemerdekaan.

Saat kata-kata Proklamasi Kemerdekaan terucap, suara gemala cipta patria semakin menggetarkan hati yang hadir. Semua mata tertuju pada sosok yang memerankan Proklamator, sambil menanti momen bendera Merah Putih dikibarkan sebagai tanda kemerdekaan yang diraih dengan darah dan air mata.

Lagu Indonesia Raya berkumandang di saat bendera merah putih akan dikibarkan. Setelah Bendera berkibar semua memberi penghormatan yang tulus. Suasana haru dan khidmat menyelimuti lapangan. Suara gemala cipta patria menggugah semangat kebangsaan dan membangkitkan kecintaan pada tanah air di hati setiap peserta upacara. Paskibra dengan presisi melakukan pengibaran bendera Merah Putih, sedangkan drumband memainkan lagu-lagu patriotik yang membangkitkan semangat kebangsaan.

Setelah momen Proklamasi yang penuh makna, seluruh peserta upacara bahu-membahu membersihkan lapangan dari bekas-bekas perayaan. Mereka bekerja sama untuk merapikan tempat, menunjukkan semangat kebersamaan dan tanggung jawab yang tinggi.

Sementara itu, di sepanjang pinggir lapangan, para pedagang kaki lima mulai membuka lapak mereka, menawarkan berbagai jajanan khas dan cinderamata sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan. Aroma harum makanan khas Indonesia mulai menyelinap ke udara, memikat selera para pengunjung yang belum puas dengan perayaan yang telah berlangsung.

Grup drumband masih terus bermain, mengiringi kepulangan para peserta upacara dan penonton dengan musik gembira. Melodi riang dari drumband mengiringi langkah-langkah gembira mereka, menyemarakkan suasana perayaan kemerdekaan yang masih dirasakan oleh semua yang hadir.

Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pun berlanjut dengan penuh keceriaan dan semangat. Jajanan khas, musik, dan tarian tradisional memperkaya momen meriah tersebut. Senyum bahagia dan raut wajah penuh syukur terpancar di setiap individu, merefleksikan rasa cinta pada tanah air yang dalam dan sukacita dalam merayakan hari bersejarah ini.

Momen berharga tersebut menjadi kenangan yang akan terus terukir dalam ingatan dan sejarah bangsa. Semangat kebersamaan, semangat patriotisme, dan semangat kemerdekaan terus berkobar di hati setiap individu, meneguhkan tekad untuk menjaga dan membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia! Merdeka! Semoga semangat dan kebersamaan selalu menyala, membawa Indonesia ke arah yang lebih jaya dan bermartabat. Dirgahayu Indonesiaku yang ke 79 tahun!

To be continued

The Unbreakable Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang