Di malam hari Lion merasa suntuk, dan dia memutuskan untuk jalan-jalan malam sejenak namun tanpa disadarinya Lion sudah berjalan kaki sejauh hampir dua kilometer. Tiba-tiba dia mendengar suara orang menangis
Lion mencari asal suara itu, dan ternyata berasal dari balik pohon. Dia terkejut melihat balita yang berusia setahun.
"Papa" Rengek balita itu
Lion menoleh ke sekitar tidak ada siapapun selain dirinya dan balita itu
"Aku bukan papa kamu. Orang tua kamu kemana?" Tanya Lion
Namun lagi dan lagi balita itu merengek dan memanggil Lion dengan sebutan Papa
Lion yang tak tega langsung menggendong balita itu. Dia baru tersadar kalau dirinya jauh dari kompleks perumahan, beruntung ada mobil lewat, dan langsung saja Lion menghentikan mobil itu dengan lambaian tangan untuk menumpang
"Lion? Lo ngapain disini?" Tanya Saga
"Tadi gue gabut, jadi jalan-jalan eh malah kebablasan" Jawab Lion
"Itu anak siapa yang lu culik?" Tanya Jagad yang menyadari Lion sedang menggendong balita
"Lah iya baru sadar. Duh Li mending lu balikin dah ke emaknya jangan culik anak orang, kasian" Ujar Kaesang
"Woi lu pada ngira muka gue ini muka-muka penculik apa?!" Sewot Lion
Mereka mengangguk mantap "Iya mirip"
"Sialan!" Umpat Lion
"Buka dulu dong, gue numpang ya, ntar gue jelasin" Imbuh LionDi dalam mobil Lion langsung menjelaskan
"Kasian ya dia? Terus besok lu mau ke kantor polisi?" Tanya Jagad, Lion hanya mengangguk mantap.
"Kenapa gak lu foto dulu terus cari di sosial media?" Usul Saga
"Bagus juga, mana ponsel lu?" Kata Lion
"Lah? Ya pake yang lu lah" Ketus Saga
"Di rumah!" Jawabnya singkat, lalu mengambil ponsel yang ada di dashboard mobil
"Minjem ponsel siapa yang di ambil punya siapa" Sindir Jagad
Lion mengacuhkannya, dan memotret balita itu, lalu mengirimnya ke semua sosial media dengan caption "Buat yang kehilangan anaknya segera hubungi 08*****"
"Eh gimana kalo dia ini tuyul yang nyamar jadi balita?" Pikir Kaesang absurd
"Coba dah kita nyalain murottal Qur'an" Ucap Saga yang langsung menyalakan murottal Qur'an dalam YouTube
Lion,Saga, Kaesang menatap balita itu dari awal sampai akhir murottal Qur'an dinyalakan. Sedangkan Jagad sibuk menyetir
"Alhamdulillah dia anak beneran bukan tuyul" Ucap Lion lega
****
"Kok gak ada yang nyariin anak ini ya? Mau ke kantor polisi gue gak tau lagi tempatnya. Masa iya gue maling dulu biar bisa ke kantor polisi" Gumam Lion
"Lah? Kan gue harus sekolah tapi ini bocah gimana ya? Kalo gue tinggalin kasian, kalo gue bawa yang ada gue kerepotan" Gerutu Lion
"Ya udahlah gue titipin aja di mbak Sarah" Putusnya
****
Sesampai di sekolah Lion melihat Gerbang masih ditutup dan dia berpikir kalau dia kesiangan sehingga dia masuk lewat pintu belakang "Kenapa gue kayak gembel ya disini? Sendirian gak punya keluarga lagi" Lenguh Lion sambil duduk di tangga
"Mana belum ada lagi kabar yang nyari bocah itu, sama yang lainnya juga"
"Udahlah mending gue beli seblak aja di kantin" Ucapnya lalu pergi ke kantin tapi ternyata tutup.
"Lah kok tutup sih?!" Kesal Lion
"Ini masa belum ada yang datang sih?" Lion melihat jam yang melingkar di tangannya. "Ini udah jam delapan, kok masih sepi?" Gerutunya
Lalu dia membuka ponselnya dan membuka grup kelasnya
Lion : kok kalian gak dateng-dateng sih?
Azello : Dateng kemana?
Lion : Sekolah
Monegar : Ini hari Minggu Li, kita libur
Lion yang baru menyadari bahwa hari ini Minggu.
Jagad : Jangan bilang lu di sekolah lagi Li
Lion : Iya anjir, gue gak inget hari. Pantesan gerbang masih di tutup, gue kira kesiangan terus masuk lewat pintu belakang
Alvaro : bego bisa-bisanya dia
Aldrich : Balik Li, sebelum ada kejadian apa-apa
Lion : Lo kira muka gue muka kriminal apa?!
Haidar : Iya keliatan
Lion : Anjing lo semua
Lalu dirinya memilih pulang dengan perasaan dongkolnya
Lion : Eh by the way busway Kantor polisi dimana?
Jagad : /mengirim lokasi tempat kantor polisi
Lion : itu alamat kantor polisi kan?
Jagad : Bukan itu alamat tukang pijat. Ya iyalah beneran!
Lion : ok ok makasih
Saat itu juga Lion langsung berangkat ke kantor polisi tapi sebelumnya mengganti baju terlebih dahulu, beruntung dia selalu bawa baju ganti
Setelah Lion melaporkan kejadian yang dialaminya semalam dengan detail kepada petugas polisi, mereka mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ponsel Lion memberikan petunjuk berharga berupa rekaman video tentang balita yang dilihatnya malam sebelumnya.
Petugas polisi, setelah menyelidiki dengan cermat rekaman dari ponsel Lion, menganggukkan kepala mereka dalam ekspresi keheranan.
"Itu seperti..." ucap petugas polisi, terlihat mereka sedang melakukan analisis mendalam terhadap informasi yang telah diberikan oleh Lion.
Ketegangan terasa di udara saat petugas polisi terus memeriksa setiap detail dari rekaman tersebut. Mereka tampak serius dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik misteri balita yang muncul dalam video tersebut.Dan di tengah-tengah ruang penyelidikan yang tegang, Lion merasa harapannya semakin membara. Dia tahu bahwa petugas polisi akan melakukan segala cara untuk membantu mengungkap misteri yang sedang mengikuti langkahnya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unbreakable Bond
Teen Fiction"The Unbreakable Bond" mengisahkan tentang tiga anak kembar, namun ironisnya dua di antara mereka telah meninggal dunia. Sisa satu anak kembar harus menjalani misi berbahaya yang harus diselesaikan untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi kematia...