Berharap

19 4 0
                                    

Lion berlari ke arah parkiran, dirinya tak memperdulikan teriakan para guru yang sedang koordinasi

"Bener-bener murid zaman sekarang tidak ada etikanya" Kesal Yanesvari, guru Seni Budaya sekaligus guru BK juga yang terkenal killer

"Maaf Miss, Lion sedang berduka karena kedua adiknya mengalami kecelakaan pesawat" Jelas  Falea lirih dan diangguki Antara

"Sudahlah, kalian pergi kekelas sebentar lagi bel, jangan bolos!" Ketusnya

Falea dan Antara pergi kekelas dengan perasaan dongkol

"Dasar Mak Lampir, marah-marah Mulu" Gerutu Antara

"Dasar Nenek sihir. Tiap hari bawaannya marah-marah Mulu kayak lagi PMS" Gerutu Falea

****

Setelah Lion kembali kerumahnya untuk mengambil ponsel yang tertinggal, dirinya langsung pergi ke Bandara.

Sesampainya di Bandara Lion langsung berlari ke arah maskapai penerbangan untuk memastikan

"Maaf kak, saya mau memastikan siapa saja korban kecelakaan pesawat menuju Spanyol tadi pagi jam 7. Apakah ada korban atas nama Axelion Meptipelson dan Queenzara Maddison?" Ujar Lion bertanya

"Baik kak, sebentar saya cek dulu" Jawabnya, lalu mengecek data. "Benar, korban atas nama Axelion Meptipelson dan Queenzara Maddison ada kak. Pesawat yang terbakar karena kerusakan mesin dan mengakibatkan pesawat meledak di udara" Jelasnya

"Engga!! Enggak mungkin!!" Pekik Lion sambil menangis lalu berlari ke luar

"Gak mungkin mereka berdua ninggalin gue kan? Kenapa harus kecelakaan pesawat lagi? Dulu mommy sekarang kedua adik gue" Monolog Lion

Tiba-tiba dua orang menghampiri

"Lion" Panggilnya

Lion menolehkan kepalanya kearah suara itu

"Hantu!!" Kaget Lion nyaris berteriak dan langsung saja di tutup mulutnya oleh salah satu dari mereka berdua.

"Sssttt kita bukan hantu" Ujarnya

"Haga?! Jeevan?! Bu-bukannya kalian...." Kaget Lion

"Engga, kita berhasil di selamatin. Tapi gue udah ganti nama Li, jadi kastara" Jelas Kastara

"Syukurlah"

Flashback On

Haga dan Jeevan adalah saudara sepupu sekaligus teman seangkatan Lion di Spanyol.
Tepat di bulan Juli tahun kemarin, keluarga Jeevan dan Haga pindah dinas ke Indonesia.  Sesampainya di Indonesia, mereka memesan taksi, namun naas mobil itu mengalami kecelakaan tunggal dan menabrak pembatas Jalan dekat sungai yang deras.
Jeevan dan Haga yang keadaannya masih sadar mereka melompat ke sungai dan terbawa oleh arus.
Beberapa hari kemudian keduanya ditemukan oleh warga desa di tempat berbeda.
Haga di rawat oleh kepala desa yang baru saja kehilangan anaknya, mereka tak tanggung-tanggung mengangkat Haga sebagai anaknya. Begitupun juga Haga yang sudah menganggap mereka orang Tuanya.
Jeevan di rawat oleh pemilik pabrik yang baru saja kehilangan anaknya. Wajah Jeevan persis dengan wajah anak mereka yang bernama Kastara. Jeevan atau yang sekarang dikenal dengan nama Kastara remi menjadi anak angkat pemilik pabrik.

Flashback off

"Oh jadi gitu ceritanya. Tapi kalian gak ilang ingatan kan?" Tanya Lion

"Sempet sih, tapi gue udah inget" Kata Kastara

"Kalo gue sama sekali engga" Kata Haga

"Oh iya, kalian sekolah dimana sekarang?" Tanya Lion

"Kita sekolah di The Gorila Garuda of Eschoola. Tapi kita izin sih udah seminggu lalu ke Singapura jenguk Nenek" Jawab Haga

"Sama gue juga sekolah disana" Ucap Lion

Lion berandai-andai jika kedua adiknya dan Sang ibu selamat seperti kisah mereka berdua, namun takdir berkata lain.
Lion dan Xavier saling melarang untuk sementara waktu tidak berpergian dengan pesawat karena adanya trauma dan tidak ingin kehilangan lagi.
Kini dua keluarga antar Anak dan Ayah yang berkejauhan hanya bisa melepas rindu lewat ponsel.

To Be Continued

The Unbreakable Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang