Panik

6 1 0
                                        

Di sebuah apartemen mewah terdapat sepasang kekasih yang tunangan, bukan kebahagiaan yang di dapat namun kesengsaraan. Galtero dan Meisha. Galtero si penderita OLD atau Obsessive Love Disorder yang selalu merugikan dirinya dan Meisha.
Selain menderita OLD dia juga sangat kasar.

Obsessive Love Disorder (OLD) atau Gangguan Cinta yang Obsesif adalah kondisi psikologis di mana seseorang mengalami obsesi yang berlebihan dan tidak sehat terhadap orang yang dicintainya.

Tadi siang Meisha dan Galtero berada di sebuah mall, namun ketika Galtero izin ke toilet, tiba-tiba ada seorang cowok yang menggoda Meisha dan dilihat oleh Galtero setelah selesai dari toilet.

Melihat Meisha yang di goda oleh orang lain, membuat dia naik pitam, tanpa ampun dia menghajar si cowok yang tak dikenalinya. Semua yang disana hanya diam selayaknya menonton pertunjukan.

"Jangan berani-beraninya ganggu cewek gue sialan!" Marah Galtero

Karena malu dan kalah akhirnya cowok itu melarikan diri. Meisha bingung dengan tunangannya, kenapa disaat Aldrich mengatakan perasaannya dia bersikap biasa namun ketus? Ada apa sebenarnya?

Aldrich dan Galtero sama-sama menyukai satu orang cewek yang bernama Meisha, adik dari Alvaro. Mereka kenal dari dua tahun yang lalu, setiap hari Aldrich bercerita bahwa dia menyukai Meisha, dan seperti layaknya teman baik Galtero pura-pura memberikan semangat untuk  mendapatkan Meisha, padahal diam-diam tanpa sepengetahuan Aldrich, Meisha dan Galtero sudah bertunangan satu tahun yang lalu.  Bahkan sang kakak,Alvaro tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menjaga rahasia pertunangan adiknya, demi menjaga perasaan sahabatnya. Disaat Aldrich bertanya kenapa Galtero dan Meisha dekat. Alvaro selalu menjawab "Dia saudara jauh"
Semenjak itulah pertemanan ketiganya renggang.

Di Apartemen Galtero mengamuk sampai membuat Meisha ketakutan.

"Gal, kenapa berubah? Waktu Aldrich mengatakan perasaannya kamu biasa saja. Tapi kenapa tadi kamu marah?" Tanya Meisha lirih sekaligus penasaran

Galtero tertawa jahat dan membuat Meisha merinding mendengarnya
"Karena aku ingin melihat dia hancur! Aku harus berpura-pura menjadi saudara jauh dari kalian berdua dan baik padanya. Dua tahun aku menunggu dia mengungkapkan perasaannya, hingga akhirnya di ulang tahunmu dia mengungkapkan perasaannya. Tapi sayang tidak seperti yang di harapkan" Desis Galtero

Tiba-tiba dering telepon berasal dari Meisha berbunyi, tetapi nomor yang dikenal, karena takut ada yang penting Meisha pun mengangkat telepon itu dan tak lupa juga loud speaker agar Galtero mendengarnya, dan ternyata itu dari orang yang salah sambung.

"Halo sayang apa kabar?" Tanya cowok itu di seberang telepon

"Ngapain lo manggil sayang ke cewek gue?!" Galtero mengepalkan kedua tangannya menahan emosi, apakah itu hanya salah sambung atau bukan

"Lo yang ngapain di rumah cewek gue?!" Kata orang itu tak kalah emosinya

"Asal lo tau ya. Meisha itu cuma punya gue!" Tekan Galtero lalu mematikan telepon sepihak

Dia menatap tajam Meisha. "Berapa banyak pria yang kamu bawa masuk hah?!" Desisnya sambil mencengkram dagu Meisha dengan mata yang memancarkan kemarahan

Meisha hanya menggeleng dengan air mata yang berlinang. "Aku engga pernah Gal, aku aja enggak kenal dia siapa" Jujurnya

"Jangan bohong Meisha!! Katakan yang sebenarnya!!" Galtero yang semakin tersulut emosi dia tidak bisa menahan diri hingga akhirnya dia mencekik leher Meisha

"Gal...le....pashh" Lirih Meisha kesakitan yang berusaha melepaskan tangan Galtero dari lehernya, namun Galtero terus saja mencekiknya hingga Meisha kehabisan nafasnya.

Galtero baru yang sadar langsung panik

"Mei? Sayang? Bangun Mei!!" Pekik Galtero panik sambil menepuk pipi Meisha

Tiba-tiba telepon masuk dari orang yang tadi dia menjelaskan dan minta maaf juga karena sudah salah sambung, dia awalnya itu mengira Meisha adalah pacarnya yang bernama Adhara.

"Brengsek!! Gara-gara gue emosi tunangan gue malah jadi korban!" Pekiknya. "Mei maafkan aku seharusnya aku percaya sama kamu. Maaf sayang" Ucap Galtero penuh penyesalan

"Gue gak mau di tangkap polisi, gue harus buat ini seolah-olah kecelakaan" Monolognya

Tanpa berpikir panjang Galtero membawa Meisha kedalam mobil,dia lakukan seolah sedang berjalan-jalan.
Di tempat lumayan sepi Galtero dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke pembatas jalan sampai mobil depannya rusak parah. Dan membuat kepala Meisha terluka meskipun kepala Galtero terluka juga tapi dia masih tersadarkan diri, tetapi dia berpura-pura tak sadarkan diri disaat melihat beberapa warga menghampiri untuk menolongnya.

Setelah Warga menolong mereka dan membawa ke rumah sakit terdekat, Galtero hanya di obati lukanya saja dan boleh pulang saat itu juga, namun dokter mengatakan tidak bisa menyelamatkan Meisha.

"Dokter bagaimana keadaan tunangan saya?" Ucap Galtero pura-pura menanyakan keadaan

Hans mengatur nafasnya. "Dengan berat hati saya berkata bahwa tunangan mu tidak bisa kami selamatkan" Ujarnya

Galtero berakting bagaikan aktor profesional, dia pura-pura panik.

Galtero menelepon ayah dari Meisha tapi tidak aktif, pada akhirnya dia menelpon Alvaro

"Var, gue sama Meisha kecelakaan, tapi sorry Meisha udah gak ada, kalo lo gak percaya bisa datang ke rumah sakit xxx" Galtero tak sepenuhnya bohong lalu mematikan telepon tanpa menunggu jawaban dari Alvaro.

Beberapa menit kemudian Alvaro datang ke rumah sakit xxx dengan keadaan panik

"Lo jangan bercanda!" Sulut Alvaro emosi

"Gue gak bercanda Var" Lirih Galtero

"Dokter, perempuan yang bersama teman saya selamatkan dok? Adik saya selamatkan dok?" Desak Alvaro bertanya

"Apakah kamu kakak dari korban kecelakaan?" Tanya Hans dan di angguki oleh Alvaro. "Iya benar, adikmu tidak selamat. Maafkan kami" Lanjut Hans dengan tegas.

Deg!

Bagaikan petir di siang bolong, Alvaro tak menyangka bahwa adiknya akan pergi secepat ini, sedangkan sang ayah sedang luar kota yang sinyalnya susah terjangkau karena sedang dinas.

To be continued

The Unbreakable Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang