Drama

16 3 0
                                    

Di lapangan beberapa orang sedang berkumpul sambil menunggu waktu upacara tiba.

"Im pregnant!" Celetuk Haidar membuat semua orang kaget

"You're not pregnant!" Kata Kilai kesal

"Wait, who's pregnant?" Tanya Lion yang baru datang

"Me!" Ucap Algar menunjuk dirinya

"Congratulations!" Senang Lion

"He's not pregnant!" Geram Reyen

"Easy, I'am with child" Ucap Javier

"You're not a child!!" Kesal Rea

"Im gonna be an uncle!!" Senang Rushky

"You're not gonna be an uncle" Tekan Falea

"Then who's gonna teach the little a guy how to ride a bike?" Tanya Aldeo

"Calm down, you're not pregnant!" Monegar berusaha sabar

"Then why am i so moody and nauseous?" Tanya Zephy

"I think it's the morning sickness" Lanjut Saga

Ophelia menghela nafasnya "Gaes You're boy!" Ucapnya

"You're right, i am a boy" Kata Kaesang

"Ow!" Ucap Zayn sambil memegang perutnya dengan ekspresi meringis kesakitan

"What?" Tanya Antara

"I think it just kicked!" Ujar Adrail

"You're not pregnant!" Teriak Ayaana kesal

Sedangkan yang lain hanya diam menyimak drama dadakan ini, saat melihat Xelvan, sang kepala sekolah mereka langsung berbaris, terkecuali yang melakukan drama dadakan tadi yang sudah ada dari awal

"Udah?" Tanya Xelvan, kepala sekolah yang tiba-tiba di belakang mereka

"Bapak!!" Kaget mereka

"Hehe udah pak" Jawab Lion sambil cengengesan lalu lari ke barisan, begitupun dengan yang lain.

"Ada-ada saja murid Zaman sekarang"

****

"Gimana ya cara dapet duit banyak?" Tanya Aldeo

"Ngepet aja" Jawab Fores

"Boleh, lu jadi babinya" Kata Hipam

"Sekalian dah kita nuyul juga" Celetuk Zayn

"Boleh, lu jadi tuyulnya" Ujar Jagad

"Nanti kalo babinya cape dia naek tuyul" Ucap Lion

"Nah, ntar kalo tuyulnya yang cape, dia naek babi" Imbuh Praga

"Mimpi apa gue semalam, dari tadi denger drama Mulu, tadi tentang pregnant, sekarang babi naik tuyul" Ucap Azello dengan frustasi sembari memijat pelipisnya

"Mimpi basah kali" Celetuk Lion

Tiba-tiba ada pengumuman di grup sekolah bahwa Hara sudah meninggal di hari kemarin

"Apa?!" Kaget mereka saat membuka ponselnya

"Kasian ya dia"

"Duh semoga aja dia di terima di sisi-Nya"

"Nanti pas abis pulang sekolah kita ngelayat yuk"

"Gak nyangka gue, padahal baru kemarin gue ngobrol ama dia"

"Waktu gak ada yang tau"

"Kapanpun ajal bisa menjemput kita"

"Kasian ya Hara"

Begitulah kira-kira ucapan dari para murid

"Kenapa masih belum ada balasan juga ya dari mereka?" Tanya Lion dalam hatinya

Setelah selesai pembelajaran, semua murid dan guru datang ke rumah Hara untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarganya

"Maaf, ini gimana ceritanya ya? Soalnya kemarin saya baru ngobrol sama Hara" Tanya Monegar penasaran

Draxen menjelaskan apa yang terjadi kemarin.

Mendengar penjelasan dari Draxen, membuat semua orang menitikkan air matanya. Mereka yang pernah kehilangan tahu bagaimana rasanya.
Di tinggal ibu itu menyakitkan, di tinggal Ayah juga menyakitkan, tapi mereka jauh lebih sakit dikala anaknya yang meninggalkan.

Sepulang dari rumah duka, mereka main ke rumah Lion sekaligus untuk mengerjakan tugas kelompok.

"Kalian mau minum apa?" Tanya Lion

"Kopi espresso"

"Kopi susu"

"Soju"

"Beer"

"Susu gantung"

"Jus kesemek"

"Jus biji alpukat"

"Jus sirsak"

Jawaban asal terlontar dari mulut mereka yang membuat Lion kesal

"Ini rumah gue bukan cafe atau bar!. Kopi susu ada, susu gantung engga ada cuma susu kaleng aja" Sewot Lion
"Kalo mau bikin aja sendiri dah, anggap aja rumah sendiri" Imbuhnya

"Kalo gitu ngapain lu tawarin kita?" Tanya Monegar kesal

"Formalitas doang" Jawab Lion asal

Lion pergi dapur dan membawa banyak minuman bubble tea dalam dus varian rasa

"Gue bercanda. Nih buat kalian satu persatu ya" Ucapnya sambil menyimpan dus yang berisi bubble tea

"Li engga ada yang lain?" Tanya Sky

"Ada, tapi gue males jadi yang simpel aja" Jawab Lion

"Ya udalah yok ngerjain tugasnya" Seru Gerald

Mereka semua pun mengerjakan tugas yang sesuai kelompoknya

"Pesan gue kenapa gak lu bales" Bisik Lion pada Alvaro

"Sorry, ponsel gue rusak" Ucapnya pelan "Lebih tepatnya dirusak sama ayah gue hanya karena gue angkat telepon dari lu disaat lagi belajar" Imbuh Alvaro dalam hatinya

Lion yang mendengar itu, merasa berasa bersalah.

"Sorry ya gara-gara gue..."

"Udah gosah nyalahin diri" Potong Alvaro cepat

Tanpa sepengetahuan mereka, Lion pergi ke kamarnya dan mengambil ponsel baru lalu kembali lagi ke ruang tamu, dan diam-diam menyimpan ponsel baru itu pada tasnya Alvaro. Dan tak lupa juga dia menulis note "Make you an apology from me"

Lion bisa menilai bahwa dia dituntut untuk menjadi laki-laki sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun

"Apa gue tanyain sekarang ya? Ah udahlah ntar aja, ini kondisi lagi gak tepat" Gumam Lion

Lalu membuka ponselnya dan menelepon Layla, sepupunya dari anak Charlie.

Hingga akhirnya telepon itu tersambung

"Halo sayangku cintaku duniaku semestaku cantikku manisku sepupuku yang paling cantik" Heboh Lion dengan lebay membuat beberapa temannya bergidik ngeri

"Najis lu! Kalo ada maunya pasti muji-muji gue" Ketus Layla

"Ya ampun! 100 buat lu! Gue muji lu karena ada maunya" Jawab Lion sambil tertawa

"Emang lu mau minta bantuan apa?" Tanyanya

Sebelum menjawab Lion mengirimkan foto terlebih dahulu

"Gue mau lu cari identitas seseorang yang gue kirim barusan. Cari siapa aja keluarganya, ya semuanya lah" Jelas Lion

"Ok, bayarannya beliin gue tiket konser NCT" Ucap Layla

"Aman. Kalo berhasil!" kata Lion mengakhiri telepon.

To be continued

The Unbreakable Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang