"devi! selama saya ada diluar kota kamu jangan pernah sakiti putri saya!"
"iya, yah.."
"ayah kok ninggalin lea sih!"
"ayah gak ninggalin lea kok sayang, ayah kan cuma satu minggu"
"janji yah satu minggu?"
"iya sayang, lea mau oleh-oleh apa?"
"lea mau tas limited edition yah, yang keluaran terbaru pokoknya"
"siap, tas limited edition menunggu kamu satu minggu kemudian sayang. kalo gitu ayah berangkat dulu ya"
k3cupan hangat yang diberikan sang ayah di pucuk rambut putrinya adalah harapan semua anak perempuan, namun itu tidak berlaku bagi devi yang hanya berdiri mematung di belakang mereka.
__
"aduhh bebas gue!" ucap lea yang menyandarkan dirinya di sofa panjang nan empuk tersebut.
devi tidak menghiraukan perkataan lea, ia terus berlalu ke arah kamarnya dikarenakan setengah jam lagi ia akan pergi.
"oi dev, ntar lo kesini bawain popcorn yang di lemari!"
___
setelah siap semuanya devi bergegas mengambil popcorn yang adiknya minta.
"nih"
"jusnya?" tanya lea yang tidak melihat keberadaan jus.
"lo gak bilang kalo lo minta jus"
"beg0 lo! ya mikir sendiri lah gak usah di omongin juga"
"lo punya kaki? jalan lea, dengan lo suruh-suruh gue bukan berarti gue pelayan dan lo ratunya. segera berlalu dari tempat itu.
"bangs4t lo devi!" teriak lea yang tentunya tidak di dengar devi. "perlu di kasih pelajaran tu anak"
lea membuka handphone nya dan memencet kontak yang bertuliskan 'babu'
on telepon:
"dimana lo?"
"lagi makan bakso di deket komplek lo"
"good. kebetulan boneka gue gak jauh dari situ" senyum lea berkembang
"gue gak akan mau ngelakuin itu. bukannya lo bilangnya gue udah berhenti kan?"
"ck ayolah! ini yang terakhir. lakuin apa aja yang lo mau, asalkan kerjaan lo rapih gak ada sisa dengan itu lo gue bayar dua kali lipat dari yang sebelumnya."
"serius apa aja?"
"yaps, sekarang!"
__
devi berjalan kaki melewati jalan untuk ke depan cafe yang sebelumnya afan meminta devi untuk menunggunya di tempat itu. tibanya di gang sepi devi masih setia dengan langkah kecilnya menyusuri jalan tersebut namun ada yang membuat nya sedikit gugup, ia seperti merasakan seperti ada yang mengikutinya.
ctek!
terdengar jelas bahwa itu adalah bunyi ranting yang di injak, spontan devi memutar tubuhnya agar bisa melihat apa yang terjadi di belakang sana.
"lo!"
"selamat malam, devi! masih inget gue kan?"
ya, devi ingat kepada lelaki yang tak berada jauh di depannya, dia adalah suruhan lea untuk men1ndas devi di sekolah. sebut saja namanya albi lelaki berperawakan tinggi anak IPA II yang rela datang jauh-jauh ke kelas devi hanya untuk membvlly gadis lugu ini.
untuk pertama kalinya albi bertindak di jam luar sekolah parahnya ini malam hari!