Jam terus berputar hingga menunjukkan pukul 21.00 namun kedua pria yg sedang duduk berdua di sofa ruang kerja garvin tetap terasa cukup nyaman tanpa ingin beranjak pulang.
"Kakak pulang duluan aja gapapa, garvin nanti bisa pesan taksi" Ucap danzel mencoba meminta pria itu untuk pergi karna ia merasakan ponsel pribadi miliknya yg di simpan di tas bergetar berkali kali.
"Dimana kamu tinggal selama ini? " Tanya ell
"Maksud kakak? "
"Hmm, jujur kakak bingung vin setelah kamu pergi menghilang dan kembali banyak sekali perubahan dan kejangalan yg terjadi" Ellvano terus menatap manik bulat pria yg ada di hadapannya itu mencari sesuatu yg bisa ia ketahui.
"Selama ini kau tinggal bersama kami di rumah bartles trus kenapa kau seakan memiliki tempat tinggal lain di luar sana?? Apakah kamu memang tidak ingin kembali lagi seperti dulu? "
"Lagipula, kau tidak ingin mencari dmna mobil mu? "Danzel hanya bisa terdiam dengan berusaha mencari jawaban agar pria di hadapan dia ini tidak semakin curiga.
"Vin rasa tidak pantas berasa di rumah utama itu kak dan juga vin merasa bebas dengan tempat tinggal yg sekarang"
"Lalu soal mobil, setelah kejadian itu vin gk tau lagi dmna letak mobil tersebut" Ucapnya berubah sendu dengan menundukkan kepala nyaEllvano yg melihat hal tersebut segera mengelus pundak danzel.
"Sebenarnya di saat kamu menghilang kakak sudah menemukan mobil mu" Ucap ell
"Maka dari itu kakak ingin bertanya padamu vin, apa yg sudah terjadi hari itu mengapa bisa mobil mu di temukan di sekitaran area pantai"
"Kemana sebenarnya kamu vin"tanya nya dengan perasaan penuh tanda tanya.Danzel yg mendengar hal tersebut segera menengadah kan kepala nya hingga netra keduanya bertemu.
" Semuanya terlalu mengerikan kak"
"Apa??? Apa yg sudah terjadi vinn"
"Hari itu aku ingin mengungkap kan yg sebenarnya, sebuah kebenaran yg memang harus terbongkar akan tetapi takdir sedang tidak berada di pihak ku" Ungkap danzel dengan terus mengingat setiap detail cerita dan beberapa video CCTV yg berhasil ia pulihkan walaupun sudah di hapus oleh nyonya Agnes.
"Tubuh ku di pukuli dan di tenggelamkan ke laut"
Dengan perasaan yg mulai emosi tanpa sadar danzel terbawa suasana, pria itu mencengkram kuat sofa ruang kerja nya .
"Siapa.... Siapa yg melakukan semua itu? " Tanya ellvano
"Kau tidak akan percaya padaku kak, namun dia adalah orang dekat kita"
Ellvano terus menatap dalam manik bulat danzel, sungguh ia sangat penasaran dengan semua ini.
"Apakah ini adalah maksud dari perkataan mu pada malam itu?? Ada sebuah rahasia besar yg sedang kau simpan?? " Tanya ellvano membuat danzel terdiam mencoba masuk kedalam cerita.
"Kurang lebih seperti itu kak, intinya aku ingin kau berhati-hati dengan setiap anggota yayasan kita tidak akan tau kak belati mana yg akan menikam kita" Ungkap danzel mencoba menarik rasa penaran pria itu, ia sengaja mengatakan hal tersebut karna disini hanya ellvano lah yg bisa membantu dirinya dalam membalaskan dendam.
"Besok bisa aku mengambil kembali mobil itu kak? Sepertinya akan lebih baik jika aku mengendarai mobil pribadi ku sendiri"
"Kita ke showroom, gunakan mobil baru kakak khawatir mereka semua masih mengincar mu" Ucap ell dengan mengotak atik ponselnya.
"Sekarang kita pulang vin, besok kita akan menguji apakah orang jahat itu masih menginginkan nyawa mu atau tidak"
Danzel yg mendengar itu mengerutkan keningnya bingung namun tetap mengikuti rencana pria tersebut , ia ingin melihat sekaligus menguji kesetiaan ellvano terlebih dari informasi yg ia dapatkan garvin dan ellvano dekat dan mencoba untuk saling mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO FACE { blm revisi}
ActionBxb🔥🔥 Peringatan seks, kekerasan, obat obatan dan beberapa hal frontal lainnya. seseorang yg dahulu begitu mencintai mu dengan tiba tiba di kabarkan menghilang dan kembali dengan perasaan benci seakan dia bukan orang yg sama