42

251 24 5
                                    

Langkah kaki jenjang Sean berjalan masuk kedalam mansion milik keluarga fenedrick, ia berjalan dengan lesu karna energi nya sudah habis.

"Lemes banget umm" Tegur danzel dari arah meja makan, pria cantik itu sedang menikmati segelas jus sembari menatap ipad kerja nya.

"Iya baterai social energy ku habisss" Jawab si manis dengan berjalan lesu mendekati sahabat cantiknya tersebut, ia terus berjalan mendekati danzel dan tanpa aba aba Sean langsung duduk di pangkuan Danzel.

Ia mengalungkan tangan nya di leher pria tersebut dan meletakkan kepalanya di sela sela leher Danzel.

"Are you okey babyy"

"Noo... Semuanya melelahkan"

"Ada hal yg mengusik mu? Perlu bantuan ku?? " Tanya Danzel dengan mengusap lembut pucuk kepala Sean.

"Tidak... Semua pekerjaan ku baik baik saja bahkan sangat baik ntah itu modeling ataupun perusahaan tapi.... "

"Tapi?? "

Si manis menegapkan tubuhnya dengan menatap Danzel, ia usap perlahan pipi pria cantik itu dengan memajukan bibir nya.

"Kenapa umm"

"Giorgio dan ellvano di sini" Jawab Sean mampu membuat Danzel tertegun, ia melepaskan usapan halus sean yg ada di wajahnya dan mengenggamnya erat.

"Are you seriously? Jangan bercanda sean ini gk lucu " Ucap Danzel serius dengan menilik kedua bola mata Sean dan mencari kebohongan disana.

"Jika tak percaya tanyakan pada olla dan manager ku"

"Aku akan meminta ellia dan mac mengurus mereka"

"Biarkan mereka bermain zell" Pria itu seketika terdiam dengan menatap bingung Sean bingung.

"Aku ingin tau seperti apa perjuangan mereka untuk mendapatkan kita" Lanjut Sean

"Jika kau ingin bersama dokter mud.... "

"Aku ingin kita bersama , kita bersama dan tak pernh terpisahkan seperti dahulu hanya ada kau dan aku di dalam hubungan gila ini tapi semuanya sudah berubah sekarang"

"Sean... "

"Aku mengaku menyukai giorgio tapi aku juga tak ingin melepaskan mu sendirian seperti ini" Jawab Sean dengan meletakkan dahinya di pundak Danzel.

"Kau tau zel melewati hari dengan mu tanpa ada kepastian itu juga sangat menyakitkan namun ketika aku merasa ingin terus bersama mu Tuhan memberikan jalan pilihan lain"

Setelah mengucapkan hal tersebut lelaki manis itu terdiam dengan terus bersandar pada tubuh pria tersebut, ia memang berharap lebih pada hubungan ini tpi hatinya juga tak bisa berbohong bahwa dia sudah mencintai sosok baru itu.

"Aku mencintaimu" Ucap Danzel dengan mengecup pucuk kepala Sean dan mendekap nya erat.

"Sampai kapan pun kau tetap menjadi rumah untuk ku pulang Sean"

Keduanya saling berpelukan satu sama lain, sungguh cerita persahabatan yg begitu rumit namun sangat memiliki arti yg dalam.

..........

Malam ini seharusnya gadis manis itu memiliki jadwal kuliah di Universitas nya akan tetapi ia memilih untuk berjalan jalan karna begitu penat dengan pelajaran.

"Bukankah begini harusnya menikmati hidup" Ucapnya sendirian dengan berjalan dengan riang melewati jalanan sepi kota Amsterdam, ia begitu menikmati saat saat kebebasannya karna jika dirinya sudah kembali masuk kedalam gerbang mansion fenedrick gadis manis itu harus berubah menjadi putra bungsu yg terdidik dan berwibawa namun ia sebenarnya tak merasa keberatan untuk itu.

TWO FACE { blm revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang