24

360 34 16
                                    

Sean terus menerus melakukan panggilan telfon kepada Danzel namun tak sekalipun ada panggilanya yg terjawab , ntah mengapa hari Ini perasaanya sedikit tidak nyaman ia merasa ada hal lain yg terjadi kepada sang kekasih namun tak dapat ia pastikan itu apa.

seorang wanita cantik dengan highheels tinggi berjalan cepat memasuki mansion tuan nya , 1jam yg lalu kekasih dari sang tuan menghubungi dirinya Dan memintanya untuk datang ke mansion .

"tuan Sean " sapa ellia dengan masuk kedlaam kamar pribadi

"kemarilah Elia , di Amsterdam kita adalah teman Maka disini pun sama "
"kemarilah ada yg ingin ku tanyakan "

ellia yg mendengar hal tersebut segera berjalan mendekat Dan duduk berdampingan dengan Sean di sofa kamarnya

"apa saja jadwal Danzel selama Ini " Tanya Sean

"tuan muda melakukan beberapa perencanaan balasan dendam Dan juga mengurus perusahaan di Amsterdam atas perintah tuan besar"

"daddy Tau soal rencana balas dendam Ini??"

"iya tuan , tuan muda memilih menceritakan Ini semu kepada tuan besar " jawab Elia

"Elia dengarkan aku , selama Ini yg ku Tau adalah Danzel ingin menyelamatkan adiknya dari orang toxic sekitarnya namun dia tidak pernah bercerita hal lain mungkin tidak ingin aku khawatir "
"tapi mau bagaimanapun aku adalah sahabat nya , beri aku beberapa informasi tentang orang orang itu kau sudah membawa yg ku minta kan "

elian segera mengeluarkan beberapa dokumen yg dahulu juga ia berikan kepada Danzel , hanya saja Kali Ini informasinya akan sedikit berbeda Karna nyonya Samantha telah tiada .

Elia juga menceritakan tentang semua kejadian yg sudah terjadi , Dan juga tentang hilangnya Garvin.

"danzel selalu menangung semuanya sendirian tanpa berminat untuk meminta tolong atau berbagi dengan ku" Ucap Sean dengan membaca Dan menyimpulkan beberapa informasi yg Elia katakan .

"aku akan membantunya" Elia segera menatap sahabt tuan muda nya itu terkejut

"tuan jika tuan Danzel Tau dia akan ......"

"danzel adalah sahabat ku dia penerus dari FENEDRICK GROUP serta pimpinan dari organisasi aku tidak bisa membiarkan dirinya berjalan sendiri "
"kau bisa kembali elia terimakasih atas informasi yg kau berikan Dan tolong rahasiakan pertemuan kita dri Danzel Karna ia tak akan senang jika kita ikut campur dengan urusannya  "

Elia segera berkemas Dan pergi dari sana akan tetapi langkahnya kembali terhenti ketika sean melontarkan pertanyaan kepadanya.

"danzel hari Ini ke kantor??" Tanya Sean Karna sedari siang ia tak dapat menghubungi pria itu.

"sedari pagi tuan muda tidak datang ke kantor , namun pagi Ini beliau ada urusan di yayasan bartles "

"baiklah terimakasih" Ucap Sean dengan melihat kepergian Elia .

lelaki manis itu perlahan kembali membuka buka dokumen yg Elia tinggalkan serta mulai mengotak atik ponsel pribadinya .

" Mac , datanglah ke Italia dengan beberapa orang terbaik kita ku rasa Danzel butuh bantuan " kurang lebih begitulah isi pesan yg Sean kirimkan kepada rekan nya di amterdam .

Sean Tau betul jika pria itu tak akan meminta bantuan siapapun untuk mengurus masalah pribadinya , namun Kali Ini masalahnya berbeda Dan bersangkutan dengan beberapa orang besar yg bisa ia yakini koneksi mereka bisa menghancukan Danzel begitu saja .

...... 

di tengah hutan yg hampir gelap Danzel terus berjalan mengikuti nyonya Agnes, ia memberi jarak yg cukup jauh agar tidak ketahuan perlahan ia berjalan mengikuti wanita paruh baya yg berstatus menantu bartles tersebut .

TWO FACE { blm revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang