31

314 30 10
                                    

jam terus berputar awan yg awalnya hitam gelap berubah menjadi sedikit terang, matahari yg awalnya tenggelam mulai naik namun tak ada sedikitpun tanda tanda di the,ukannya tubuh Danzel bahkan Garvin sendiri ikut turun tangan untuk mencari sang kakak namun semuanya nihil , tubuh pria itu seakan hanyut terbawa air .

"tuan Garvin , ponsel anda sedari tadi berdering " Ucap salah satu orang bayranya dengan memberikan Benda pipih tersebut .

ia tatap layar ponsel itu Dan memperlihatkan nama sang mommy , jujur ia tidak Tau harus bagaimana jika kemarin dia bersikeras untuk mengambil alih identitas Danzel Maka sekarang semuanya tidak lagi sama ntah mengapa ada perasaan aneh bercampur rasa khawatir .

"tolak panggilan dari siapapun bahkan Sean ataupun kak ell" Ucap lelaki itu lalu kembali menyusuri pantai bahkan sesekali bersenang ke tengah laut .

......

AMSTERDAM . BELANDA

wanita paruh baya berjalan cepat menuju ruang kerja sang suami , ntah mengapa beberapa hari ini perasaanya sangat khawatir Dan menojol kepada putra semata wayangnya yg sekarang berada jauh di negri orang .

"daddy" panggil nyonya fenedrick dengan berjalan masuk kedlaam ruang kerja sang suami

sang suami yg merasa kehadiran sang istri segera menutup laptop kerjanya Dan memfokuskan dirinya kepada wanita yg ia cintai tersebut .

"kenapa mom"

"sudah 3 hari Danzel gk ada hubungin mom" Ucap wanita itu dengan raut wajah khawatir

"kan kemarin baru telfon hm...kamu Tau kan putra kita kesana untuk apa "

"daddy , dari awal mom gk pernah Kasih izin ke zel tuh Ini aku khawatir putra kita kenapa kenapa"

"coba di telfon, di sana pasti sudah pagi " Ucap tuan fenedrick memberikan saran

"sudah namun gk ada jawaban "

"Sean??"

"ohh yaaa di sana ada Sean " wanita itu segera mengotak atik ponsel milikknya Dan menekan nomor keponakannya

1detik Dua detik tak ada kunjung di jawab hingga

"goedemorgen mama" sapa lelaki manis itu di sebrang telfon .

"sean sayang , apa ada danzel??"

rasa khawatir seorang ibu benar benar di pertaruhkan ketika tak ada jawaban dari sean , di sana lelaki manis itu juga binggung harus memberikan jawaban apa terlebih dia disana juga terluka.

"danzel tidak pulang mom , ada pekerjaan yg mengharuskan dia untuk tidur di kantor "

"itu bukan pekerjaanya sayang , danzel mna tau perihal pekerjaan pengacara "
"mommy khawatir , mommy takut kalau...." 

"mom tenang aja , sean sudah mengosongkan jadwal untuk menemani zel disini . "
"kalau ada hal yg salah sean akan ikut bantu" ucap lelaki mansi itu mencoba menenagkan ibu dari sahbatnya sekaligus bibi nya

"terimakasih sayang , hubungi mom and daddy jika ada hal yg kalian butuhkan "
"segera kembali ke amsterdam jika semuanya sudah selesai , mom rindu dengan kedu putra kesayagan mommy sean dan danzel"

"tentu mom , sean juga rindu mom dan juga yg lainya "
"baiklah aku akan bersiap untuk mengatarkan makanan ke kantor sekaligus mengatakan padanya jika mom mencari"

panggilan telfon itu terputus setelh penjelasan terakhir sean , nyonya fenedrick bernafas lega jika semuanya baik baik saja

"mom mau setelah mereka kembali kita mengadakan acara pertunangan untun sean dan danzel" ucap wanita itu dengan duduk di kursi depan suaminya

TWO FACE { blm revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang