53

222 25 0
                                    

sudah tiga hari Danzel memilih untuk bersembunyi Dan menjauhi dari riuh nya orang sekitar , pria itu memilih untuk bersembunyi di mansion pribadi nya yg berada di tepi pantai sebenarnya banyak yg Tau mansion Ini namun tak semua orang tau akan kepergiannya .

perlahan ia berjalan turun dari atas ranjang , pria itu menuruni tangga Dan berjalan menuju dapur , perutnya Terasa lapar setelah Dua hari Ini hanya mngkonsumsi makanan instant tanpa nasi ia bukan beberapa Laci makanan namun ia bosan dna satu satunya yg menarik minat nya hanya sekaleng soda yg ada di dalam lemari pendingin .

"huftttt besok aja lah keluar belanja" gumamnya lalu membuka kaleng soda itu dengan duduk di sofa , ia menaikkan kedua kakinya ke atas sofa dengan menonton televisi beberapa film membuatnya bosan hingga tanpa sadar pria itu kembali memejam di atas sofa ntahlah ia merasa begitu malas selama disini .

TIT...TIT...TIT

terdengar suara seseorang yg sedang menekan tombol password pintu mansion itu , perlahan pintu itu terbuka seseorang dengan setelah rumahan perlahan masuk Dan melihat pria cantik sedang tertidur di atas sofa .

"aku begitu khawatir atas menghilang mu Dan ternyata rasa khawatir ku benar adanya "
"mengapa wajah mu tampak tirus , kantung mata yg terlihat jelas serta apa iniii mengapa banyak botol wine serta kaleng kosong yg berserakan dimana mana " omel orang itu dengan meletakkan paper bag di atas meja , dapat ia dengar gemuruh petir yg menandakan akan turn hujan ia juga menatap Danzel yg terbaring di atas sofa dengan begitu nyenyak .

"bisa biasanya kau hanya mengenakan pakaian seperti Ini ketika musim hujan begini" ia segera menyelimuti tubuh Danzel dengan selimut yg berada di sisi sofa serta membenarkan tidur Danzel agar ia tak sakit ketika bangun nanti.

perlahan ia bereskan beberpaa botol yg berserakan Dan juga membersihkan area dapur , ntah Karna lelah atau banyan fikiran hingga membuat Danzel tak ada pergerakan sekalipun pria itu benar benar tidur dengan sangat nyenyak seakan tak ada yg menganggunya .

beberapa menit berlalu Dan sekarang mansion itu sudah layak di sebut sebagai tempat tinggal , perlahan seseorang itu berjalan mendekati Danzel Dan berjongkok di depan nya

"aku meminta maaf Dan tolong kembalilah seperti Danzel yg ku kenal pertama Kali" Ucap sosok itu dengan mengusap lembut wajah Danzel lalu segera beranjak pergi , ia takut pria yg ada di hadpanya Ini akan terbangun apalagi ia dapat masuk kedalam mansion nya tanpa izin .

2JAM KEMUDIAN

pria itu perlahan bergerak Dan mulai membuka kelompok matanya , ia sedikit mengusap wajahnya Dan juga memijit are tengkuk lehernya Karna merasa pegal

"sialan aku ketiduran di sofa" gumam Danzel lalu segera beranjak dari duduknya Dan menaiki tangga menuju kamarnya , pria itu benar benar tak sadar akan perubahan di dalam mansion yg ia tinggali

dengan langkah gontai ia terus berjalan menaiki tangga , pria itu masuk kedalam kamar hendak menyambung tidurnya Karna jam sudah menunjukkan waktu 11malam namun sebelum ia benar benar tidur ntah mengapa Danzel mengambil ponselnya Dan sedikit memeriksa Brenda pipih itu .

keningnya sedikit berkerut ketika membaca pesan dari ellvano , dengan langkah cepat pria itu berlari keluar dari dalam kamar Dan dirinya baru sadar bahwa mansion itu sudah benar benar bersih .

"bagaimana , bagaimana cara dia bisa masuk" Ucap Danzel bertanya Tanya , ia melangkahkan kakinya menuju paper bag yg terletak di atas meja Dan benar saja peperbag itu berisi makanan .

Danzel kembali mengotak atik ponselnya Dan mencoba menghubungi ellvano akan tetapi tak ada jawaban dari sana , yang ada hanya beberapa chat terakhir dari pria itu .

TWO FACE { blm revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang