Chapter 8

320 48 6
                                    

Sehabis dari bersenang senang bersama layaknya sebuah keluarga kecil, kini Winter sudah diantar pulang oleh Ryujin dan Ryushin ke rumah.

Saat Winter sudah masuk ke dalam rumah, dia dikejutkan akan kemunculan Karina yang sekarang sedang berdiri menatapnya dengan tatapan datar.

"Habis dari bersenang senang, huh?"

"Rin? Kok kamu udah pulang? Gak biasanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rin? Kok kamu udah pulang? Gak biasanya"

Aneh. Padahal ini masih Sore dan Karina tumben sekali sudah ada di rumah.

"Eum...tolong jangan salah paham. Dia itu cuma temen sekolah dulu. Si Ryujin. Kamu inget kan?"

"Oh, yaudah. Saya tunggu di kamar. Ada sesuatu yang mau saya bicarakan sama kamu"

Begitu Karina melenggang pergi ke kamarnya, perasaan tak enak seketika dirasakan Winter saat itu juga.

"Apa yang mau dia bicarakan? Kenapa perasaan aku gak enak gini?"

****

Begitu sudah menyusul Karina ke kamarnya, terlihat Karina sedang duduk di balkon kamarnya sambil menghisap sebatang rokok miliknya.

"Dia masih saja menghisap benda sialan itu" Winter menghembuskan nafasnya kemudian dengan ragu mencoba berjalan menghampiri Karina di balkon kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia masih saja menghisap benda sialan itu" Winter menghembuskan nafasnya kemudian dengan ragu mencoba berjalan menghampiri Karina di balkon kamar.

"Ada apa kamu manggil aku kesini?"

"Duduk"

Winter menurut dan menarik bangku yang ada di seberang bangku Karina. Karina menghembuskan kepulan asap rokoknya lalu, menaruh rokok yang masih menyala itu di asbak.

"Kim Minjeong, kamu tau saya orangnya gak suka bertele tele. Jadi saya langsung saja ke tujuan utama kenapa saya manggil kamu kesini"

"Saya mau pisah sama kamu"

Deg!

Winter yang tadinya melihat kebawah, langsung menaruh atensi penuhnya ke Karina.

"Maksud kamu?"

"Saya yakin kamu sudah paham dengan maksud saya. Jadi-"

"Kenapa?!"

"Kim Minjeong, saya-"

I Still Love You A LotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang