Chapter 1

491 50 2
                                    

Malam ini...sama dinginnya. Di waktu yang menunjukkan pukul 12 malam, aku kembali teringat akan memori masa laluku.

Saat aku pertama kali bertemu denganmu.

Flashback on.

"Hah...hah...hah...hah...hah..." Siang itu pada saat jam pulang sekolah...

Winter yang dapat hukuman membersihkan toilet usai pulang sekolah karna terlambat datang ke sekolah, mau tak mau harus pulang di saat sekolah sudah sepi.

Tapi sepertinya nasib sial sedang bersahabat dengan dirinya hari ini. Pasalnya begitu selesai menjalankan hukuman, dia malah bertemu dengan anak anak nakal yang sering masuk ruang Bk.

Mereka dikenal akan kenakalannya dan suka memeras anak anak kalangan bawah seperti dirinya, mengingat jika Winter sendiri adalah anak dari kalangan bawah yang berhasil masuk ke salah satu sekolah yang paling bergengsi di kota hanya dengan bermodalkan beasiswa.

Winter adalah anak dari seorang pemilik kedai Ramyeon kecil yang berada di sebuah wilayah perkampungan yang jauh dari kota. Itulah alasan mengapa dia menjadi salah satu target anak anak nakal itu.

"Mau kemana sih? Sini dong, Win main sama kita kita"

"Gak! Pergi sana kalian!"

Grep!

"Akh!" Rintih Winter yang merasa kesakitan begitu rambutnya dijambak paksa oleh salah satu dari anak anak nakal tersebut.

"Hehehe, diajak main kok malah nolak sih?"

"Lepasin!" Air mata Winter mulai keluar. Sambil meronta ronta minta lepas, Winter berusaha berteriak meminta tolong kepada siapapun yang masih berada di sekolah.

Namun apa dayanya jika saat ini sekolah sudah sepi? Bahkan satpam keamanan sekolah pun sudah pergi meninggalkan area sekolah.

"Cemen banget, ya. Udah lah main kroyokkan, terus yang diincer cewek lagi"

"Hah?" Para anak anak nakal itu kompak menoleh ke arah lapangan Basket sekolah dan berhasil menemukan sang ketua osis dari sekolah mereka.

"Apa? Gak seneng gw bilang kek gitu? Emang bener kan kalo kalian ini gak ada bedanya sama preman kampung yang hobinya malakkin orang susah? Berusaha buat keliatan keren, tapi malah norak yang ada!"

"Maksud lo apa, bangsat?! Nyari ribut hah?!" Baru saja mau menghampiri untuk menghadapi sang ketos, salah satu dari anak nakal tersebut malah terkena lemparan bola Basket dengan cukup keras di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksud lo apa, bangsat?! Nyari ribut hah?!" Baru saja mau menghampiri untuk menghadapi sang ketos, salah satu dari anak nakal tersebut malah terkena lemparan bola Basket dengan cukup keras di kepalanya.

Duagh!

"Cemen udah, norak udah. Fix sih, kalian ini emang cocoknya pada tinggal di kampung, bukannya di kota. Casing doang anak kota, tapi dalemnya anak kampung"

I Still Love You A LotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang