Chapter 9

342 44 8
                                    

Saat ini ambulan yang membawa Karina ke rumah sakit, telah melaju di jalanan kota. Di dalam ambulan, sudah ada Winter yang sedari tadi tak bisa menahan isak tangisnya saat melihat kejadian barusan.

Tadi dia sempat pergi menyendiri di suatu taman guna merenungkan semua kejadian di rumah.

Tapi saat dirinya sudah akan pulang, seketika dia dikejutkan oleh suara tabrakkan yang cukup keras yang kebetulan saat itu ada di area taman. Melihat adanya kecelakaan, Winter tentu langsung mendatangi TKP dan betapa kagetnya dia saat mengetahui jika korban dari tabrakkan tersebut tak lain dan tak bukan ialah suaminya sendiri.

Alhasil, dengan kepanikkan yang terus muncul Winter langsung menelfon ambulan untuk mengangkut Karina ke rumah sakit.

"Gak boleh...hiks...hiks...kamu gak boleh pergi...aku belum ijinin kamu pergi...hiks..." Isak Winter sembari terus memegang tangan Karina berharap jika Karina sadar.

"Aku gakpapa kamu cerain, aku gakpapa kamu sakitin, aku gakpapa kamu jauhin. Tapi please aku mohon jangan kayak gini...hiks..."

Karina yang telah kehilangan setengah kesadarannya, hanya bisa diam dengan pandangan kosong ke depan.

"Mamah? Mamah kemana? Kenapa ninggalin Jimin mah? Jimin bukan anak nakal, mah..."

"Mamah? Mamah dimana? Mamah-"

"AWAS, MOBIL!"

BRUAGH! BRUGH!

"Ada kecelakaan!"

"Wah, kasian padahal dia masih kecil"

"Cepat telfon ambulan!"

"Aku gak bisa kalo kamu tinggal sendiri, Rin...aku gak mau kamu pergi...hiks..."

"Gawat! Denyut nadi korban melemah!"

"Segera lakukan pertolongan pertama!"

Deg!

"Rin, aku mohon jangan kayak gini! Hiks...aku janji setelah ini aku gak akan lagi ganggu hidup kamu...aku janji gak akan lagi muncul di hidup kamu...aku juga janji bakalan lupain kamu...jadi makanya aku mohon kamu...kamu...hiks..." Isakkan Winter semakin keras saat mengetahui kondisi Karina yang semakin kritis.

"Eee, bisa permisi sebentar kak?"

"Hiks...saya mohon pak, tolong selametin suami saya...hiks..."

"Kami akan melakukan yang terbaik"

****

"Langsung bawa ke ruang Operasi!"

"Baik dok!"

"Dia korban tabrak mobil. Namanya Yoo Jimin, umur 26 tahun. Lahir tahun 2001"

"Baik dok!"

Singkat cerita, Karina telah berhasil dibawa ke ruang UGD untuk dioperasi. Disaat semua dokter yang telah melakukan operasi, ada Winter yang sedari tadi tidak bisa berhenti mencemaskan Karina. Dia mondar mandir di depan ruang UGD sembari terus menggigit kuku jarinya.

"Winter!!!" Dan tak berselang lama, kedua orang tua Karina datang usai tadi telah dihubungi Winter.

"Winter, apa yang terjadi? Bagaimana bisa Karina ketabrak mobil?!" Tanya Jessica.

"Jelasinnya pelan pelan aja, nak" Kata Yuri.

"Aku gak tau mah, pah. Tadi waktu aku lagi di taman sendiri, gak sengaja kedenger suara tabrakkan keras banget. Dan pas aku cek, ternyata yang jadi korbannya itu Karina...hiks..."

Mendengar itu, Jessica seketika mendadak lemas di dekapan Yuri.

"Sica! Sica, hei! Kamu kenapa?! Sica!"

I Still Love You A LotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang