7

37 14 7
                                    

HAPPY READING


"pagi pasutri Bunda Ayah , udah bangun?" sebenarnya Mika sudah bangun sedari tadi , namun ia memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum akhirnya membangunkan Zean untuk melakukan sarapan.

"maaf Bun, Mika kesiangan jadi gabisa bantu Bunda masak" Alvina hanya tersenyum "gapapa sayang , Bunda juga ada yang bantu kok" Zean yang sudah mengambil sepotong roti dan melahapnya.

Kavindra memberikan sebuah kotak hitam kepada Zean , ditengah tengah sarapan Zean jadi berhenti "buka nak hadiah dari Ayah buat pernikahan kalian" Zean mengambil dan membukanya.

sungguh terkejutnya dia , mendapatkan kunci dan card akses dia bukan bodoh untuk tak mengetahui itu apa. "Yah? ini kunci mobil dan card akses apartmen!?" ucapnya kaget, Kavindra hanya mengangguk "tapi mobil Zean masih bagus Yah" ujar nya sambil melihat kearah sang ayah "siapa bilang mobilnya buat kamu?" Zean mengernyitkan dahi nya dan menatap Mika yang sedang makan dengan santai.

"iyaa buat Mika sayang" ucap Alvina merangkul Mika yang jelas kaget "sebenarnya gausa repot repot Yah Bun, tapi makasih yaa Ayah Bunda" ucap Mika dengan segan , Zean memberikan kunci mobil kepada nya Mika.

"sebenarnya Zean mau ngomong juga sih sama Ayah Bunda, kalau harini niat Zean mau cari apart gitu dan langsung pindah." ucap Zean yang membuat Mika membelalakan matanya "kenapa buru buru sayang?" Zean menghela nafasnya perlahan "walaupun duit Zean masih dari Ayah Bunda , tapi Zean mau hidup mandiri karna Zean udah nikah gamungkin tinggal pun tetap disini" ucapnya sedikit nyengir.

"selama kamu masih sekolah , keuangan kalian masih tanggung jawab Ayah tapi kalau kamu udah tamat kamu harus nerapin yang Ayah bilang kemarin" Zean mengangguk patuh.

Mereka semua sudah selesai sarapan, sekarang Bunda tengah merapikan segala barang barang Zean untuk anak itu bawa ke apart nya , ia hanya menyisakan beberapa saja jaga jaga kalau anaknya menginap.

Zean setelah sarapan tadi menemani Mika untuk pulang kerumahnya mengambil barang barangnya.

• • • •

Mika sedikit terkagum dengan isi apart yang sangat mewah dan luas , beberapa furniture sudah tertata rapi mereka hanya memerlukan pakaian saja untuk tinggal disini.

Zean membawa koper nya dan gadis itu kedalam kamar utama yang sedikit lebih luas , meletakkan nya kedekat lemari. Zean memilih membuka pintu balkon yang ada dikamarnya dan mengambil sepuntung rokok dari tangan nya.

Mika yang baru saja memasuki kamar pun melihat Zean yang tengah merokok hanya menghela nafasnya , dengan cekatan ia merapikan segalanya. menyusun pakaian nya dan juga suami nya kedalam lemari yang cukup lebar untuk mereka berdua.

beberapa jam setelah nya, Mika menepukan tangannya dan tersenyum melihat sekeliling kamar yang sudah tertata rapi dengan barang barang mereka.

"hebat juga gue ngerjain nya sendiri, ah saatnya mandi" Mika mengambil handuknya dan segera menuju toilet yang berada didalam kamar nya.

Zean yang sudah menyelesaikan bermain game sambil merokok nya memasuki kamar yang sudah terlihat rapi dengan barang barang mereka. apakah Mika ngerjain nya sendiri? ya dipikir coba sama siapa lagi.

terdengar suara percikan air dari bilik toilet , membuat Zean duduk menunggu Mika selesai mandi di ujung ranjang sambil bermain ponsel nya mengetik suatu pesan.

"AAAA"

teriakan Mika membuat Zean terkejut dan hampir saja melemparkan ponselnya "apasih Mik—" ucapan Zean terpotong kala melihat Mika yang sedang menutupi tubuhnya , oh hell bahkan Mika memakai handuk lalu kenapa menutup dengan kedua tangan nya lagi?

EUPHORIA || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang