10

97 58 103
                                    

HAPPY READING



Mika mengganti pakaian nya dengan pakaian rumahan dan berkutat dengan dapur , dipikirnya suaminya sudah pulang namun ternyata belum daripada memikirkan kemana sebenarnya pria itu mending Mika masak untuk makan malam.

Ditempat lain, Zean sedang menemani Gita berbelanja yang sedari tadi gak ada kata lelah sedikitpun Gita berbelanja mengelilingi mall.

"sayang, udah sore kamu ga bosan belanja terus?" Gita menatap kearah Zean dengan kesal "ih kamu ini , aku kan gapernah kamu beliin lagi" Zean mengernyitkan dahinya "gapernah? bahkan belum seminggu kita baru dari toko tas dan sepatu" ucap Zean yang membuat Gita menghentikan aksinya memilih baju "ga ikhlas?" Zean menggelengkan kepalanya.

bahkan tangan Zean sudah penuh dengan belanjaan milik gadis itu, dan tangan gadis itu juga memegang 3 paperbag apakah sebentar lagi Gita akan memindahkan seluruh isi mall kerumah nya?

"sayang , aku laper kita makan yuk"

Sebenarnya Zean enggan untuk makan diluar , karena ia sudah tau pasti Mika memasak dirumah tetapi ia tak bisa menolak kekasihnya.

"Zean kamu mau makan apa?" Zean menggelengkan kepalanya dan tersenyum "aku makan dirumah aja sayang" Gita membelalakan matanya "jangan kek orang susah deh kamu sayang, yauda aku peseni Steak ya sayang?" ucapan Gita membuat Zean sedikit memanas dan ingin marah "aku bilang kamu aja yang makan" ucapnya dengan nada beratnya , Gita ngeri sendiri karna suara itu menandakana kalau Zean tidak becanda.

pada akhirnya Gita memesan makanan nya dan minuman untuk Zean, sebenarnya Zean butuh makan sekarang namun ia tak menginginkan makanan luar. Entah apa yang dirasakan Zean sekarang ia sudah terbiasa bersama Mika dan masakan nya.

"aku baru sadar kamu Hoodie baru ya? soalnya wangi baru" Gita mencium Hoodie yang digunakan Zean pria itu hanya mengangguk "nanti kita beli Hoodie couple yok" Zean menggelengkan kepalanya "itu norak sayang" Gita hanya tertawa.

"kamu ujian nya semangat ya, sebenarnya kalaupun kamu ga lulus nilaii kan yang punya sekolah juga ayah kamu gamungkin ga lulus sekolah lagian masa depan kamu udah didepan sayang" ucap Gita di selangi dengan tawa , bercandaan nya sedari tadi membuat Zean muak rasanya ingin sekali Zean berlari pulang.

"pendidikan itu penting bukan karna aku anak pemilik sekolah jadi sesuka hati Git. aku tamat bakal kuliah dan memutuskan semua fasilitas yang dari ayah" Gita tersedak , ternyata Zean ga main main dengan ucapan nya kemarin "kenapa kamu batu banget sih, terima aja Zean apa yang ayah kamu berikan. itu membuat pernikahan kita dipercepat , kalau kamu ga terima fasilitas dari ayah trus kita nikah nya gimana?" Zean menyilangkan kedua tangannya di dada.

"kamu cinta sama aku?" Gita mengangguk tanpa ragu "oke, kalau benar kamu cinta sama aku tunggu sampai aku mapan tanpa campuran orangtua" ucap Zean dengan nada serius "tapi Zean—" pesanan Gita sudah datang dan ucapan nya terpotong saat Zean bangkit permisi ke toilet.

"mana mau gue sama cowok yang miskin" ketus Gita kesal dengan keputusan Zean yang bodoh pikirnya.

drtr
drtr

ponsel gadis itu berdering , dan segera ia angkat dengan senyuman senang.

"halo"

"aku rindu kapan kamu balik?"

"iyaa aku juga rindu, tapi aku masih ada urusan disini"

"soal Zean?"

"lelaki bodoh itu bakal aku tinggali setelah mengambil semua hartanya"

"aku tunggu kamu disini"

"aku matikan ya nanti ketauan sama dia"

PIP

EUPHORIA || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang