Part: 01

2.9K 129 4
                                    

Darah Taehyung mendidih, ia di detensi karena ketahuan kampus setelah melukis dinding kampus.

"Dosen Bodoh!"

Bukannya Taehyung bermaksud untuk melakukan itu tapi dia hanya bosan makanya ia melakukan hal bodoh itu.

"Oh, bagaimana kabarmu?" Goda Jimin sambil nyengir saat dia masuk ke kantin.

"Membosankan." Kata Taehyung memutar matanya sambil duduk di depan Jimin.

"Aish, kapan kamu akan berhenti berbuat jahat, hmm?" Tanya jimin sambil menggelengkan kepalanya.

"Saat kamu dan Yoongi hyung putus. Aku jamin aku akan berhenti." Balas Taehyung dengan sinis dan mendesah.

Jimin memukul bagian belakang leher Taehyung menyebabkan laki-laki itu merintih kesakitan.

"Aku tidak begitu mengerti kenapa kamu bisa menjadi temanku. Aku tidak memahaminya." Guman Jimin.

Mereka sedang makan ketika mata Taehyung tertuju pada pria tak dikenal yang duduk di meja sebelah di samping mereka berdua.

"Siapa dia?" Tanya Taehyung menatap pria itu sambil mengunyah.

Jimin melihat ke sisi kanan mereka, dan ia melihat seorang pria yang dikenalnya duduk di sisi kanan mereka.

"Dia Jeon Jungkook, donatur baru kampus kita." Kata Jimin singkat.

"Hmm, donatur. Kalau begitu, dia pasti tahu siapa aku." Kata Taehyung nyengir sambil berdiri dari tempat duduknya.

Jimin terbatuk-batuk dan menumpahkan airnya ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Taehyung. Dia tidak bisa membiarkan Taehyung berbuat macam-macam pada Jungkook.

"TIDAK!" Teriak Jimin sambil memegang tangan Taehyung kuat.

"Apa maksudmu dengan tidak, hyung?" Tanya Taehyung dengan bingung.

"Jangan macam-macam dengannya, kamu bahkan tidak mengenalnya. Kamu baru saja di detensi, jangan lakukan itu lagi." Guman Jimin cemas.

"Aku tidak akan macam-macam dengannya. Aku hanya ingin mengklarifikasi sesuatu padanya, itu saja." Ucap Taehyung.

"Kamu tidak perlu melakukan itu! Jangan tunjukkan wajahmu padanya atau bahkan berbicara dengannya. Kamu akan menyesal nanti, sudah kubilang!" Seru Jimin berusaha keras untuk memperingatkannya.

"Jangan khawatir, hyung. Aku anak nakal di tempat ini. Dialah yang perlu mengenalku. Dia tidak akan main-main denganku, percayalah." Kata Taehyung terkekeh dan mendorong tangan Jimin ke samping.

"Tidak, Taehyung!" Jimin mencoba lagi tapi Taehyung sudah berhasil mencapai pria itu.

Taehyung membanting meja pria itu, berpikir ia setidaknya bisa mengancam atau mengejutkan pria berambut hitam itu tapi ia frustrasi ketika pria yang duduk itu bahkan tidak bergeming sedikitpun.

"Oi, kamu tidak kenal aku?" Tanya Taehyung dengan tegas.

"Ya ampun, ini akan jadi masalah besar." Guman Jimin pelan, berdoa memohon ampun.

"Yang jelas, bagaimana aku bisa mengenalmu kalau aku baru saja pindah kesini, kan?" Balas Jungkook dan melirik ke arah Taehyung.

"Kamu berani menjawabku?!" Taehyung menggerutu dan menarik kerah baju Jungkook.

"Tentu saja, kamu bertanya padaku, aku harus menjawabmu." Ucap Jungkook dengan santai sambil memutar lidahnya di dalam mulutnya.

Orang lain hanya memperhatikan mereka berdua dan tahu bahwa hal itu akan terjadi karena Taehyung agak kekanak-kanakan. Dia tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Taehyung masih menarik kerah baju Jungkook, memaksanya untuk berdiri.

"Jangan berani-beraninya kau bicara seperti itu padaku. Aku Kim Taehyung, aku bisa membunuhmu disini, sekarang juga." Geram Taehyung sambil menatap tajam ke arah Jungkook yang terlihat tak peduli dengan keberadaannya.

"Kalau begitu lakukanlah, jangan buang waktumu. Kamu terus menggonggong tapi tidak menggigit." Kata Jungkook masih nyengir dengan senyum jahat.

"Beraninya dia bicara seperti itu?"

"Orang itu sepertinya ingin mati."

"Semoga Taehyung menemukan seseorang yang bisa mendisiplinkannya."

"Dia baru belum tahu siapa Taehyung."

"Sial, Taehyung tidak sekuat itu. Sudah jelas sekali, kalau tubuh mereka berbeda, besar kecil."

Taehyung mendengar gumaman orang-orang yang ada disini dan itu cukup untuk membuatnya marah dan dia menatap tajam ke arah Jungkook. Taehyung jadi kesal, jadi ia memukul rahang Jungkook.

Pria berambut hitam itu menoleh ke kiri, lalu ia menjilat bibirnya dan menghadap ke arah Taehyung. Jungkook hanya melepaskan tangan Taehyung dari kerah bajunya, lalu dia pergi seolah tidak terjadi apa-apa.

Hal itu membuat darah Taehyung kembali mendidih, beraninya pria itu bersikap seperti itu padanya dan mengabaikan kehadirannya.

"Sudah kubilang, kamu tidak boleh melakukan itu. Sekarang, kamu mempermalukan dirimu sendiri. Apa yang akan kamu lakukan? Itu menyakitinya?" Kata Jimin menghela napas.

"Aku tidak terlalu menyakitinya, hanya sedikit saja." Gumam Taehyung sambil mengambil barang miliknya. Lalu ia berjalan pergi yang membuat Jimin ketakutan.

"Aish Tae, kamulah yang akan dirugikan nanti. Kenapa kamu tidak bisa memahamiku?" Guman Jimin pelan, memperingatkannya. Namun Taehyung tidak mempermasalahkannya, otaknya sedang berpikir untuk balas dendam pada Jungkook.



-TBC-

Cerita baru lagi, hehe🫣

Jeon X Kim (kookv) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang