Ruang Makan.
Sembari makan dengan orang tua Taehyung, Jungkook dengan senang hati menyantap sarapannya seolah-olah ia tidak melakukan hal-hal mesum tadi.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan orang gila ini? Dia bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa tadi, brengsek." Gerutu Taehyung dalam hati tak menyukai sikap polos Jungkook.
"Bagaimana pantatmu? Apakah kamu merasakan sakit, Tae?" Ny.Kim bertanya dengan polos, Taehyung terbatuk-batuk saat ia tersedak makan.
Jungkook dengan cepat menyodorkan gelap airnya padanya lalu Taehyung segera meminumnya.
"Pertanyaan macam apa itu, bu? Kita sedang makan, tolong tunjukkan rasa hormat." Balas Taehyung sambil memutar matanya.
"Kamu sudah tersedak gara-gara makananmu itu? Entahlah apa reaksimu jika...menghisap calon itu suamimu." Kata Ny.Kim tertawa mendengar kalimatnya.
"Bu! Tolong jangan berkata seperti itu! Aku lebih memilih dihisap daripada menghisapnya!" Seru Taehyung menggebrak meja makan dengan kesal.
"Terserahmu sayang." Kata Ny.Kim tersenyum polos. Jungkook yang duduk di sampingnya tertawa kecil.
Taehyung membanting kursinya dengan kasar dan berjalan pergi. Lalu Jungkook mengucapkan selamat tinggal dan pergi juga.
Di Universitas.
Taehyung telah tiba di universitasnya dan merasa bosan meskipun sebagian besar guru dan siswa-siswi sedang mempersiapkan festival. Taehyung tidak suka bekerja sama dengan kegiatan universitas kecuali jika itu tentang sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya.
Taehyung berada di lapangan universitas. Ada sebuah tembok memisahkan dua universitas terbesar, salah satunya dijalankan oleh keluarga Kim Taehyung dan yang lainnya oleh pesaing orang tuanya. Kedua universitas ini bersaing satu sama lain berebut popularitas.
Taehyung menyeringai ketika sebuah ide muncul di kepalanya. Dia melihat sekeliling untuk melihat apakah ada yang sedang melihatnya. Taehyung mengambil batu bata dan mengacaknya.
Temboknya tidak terlalu tinggi, tapi disitulah para siswa lewat kalau lagi malas masuk kelasnya.
Taehyung memanjat 6 batu bata dan berjingkat ke universitas sebelah untuk melihat apakah ada orang di sana.
Karena Taehyung adalah anak murid yang nakal, ia tetap memilih pergi ke sebelah dan itu merupakan ide salah karena murid universitas sebelah sangat membencinya dan juga dua universitas ini saling bermusuhan. Ketika ia melihat universitas sebelah ia merasa jijik.
Taehyung ingin muntah melihat para siswa berciuman seolah tidak ada hari esok di koridor. Bahkan di bangku kelas juga ada siswa-siswi yang sedang berhubungan badan. Dia memutuskan untuk kembali ke universitasnya.
"Kamu melewati batas, Kim." Ucap seseorang membuat Taehyung tersentak dan terjatuh ke tanah universitas sebelah.
"Aww." Rintih Taehyung sambil mengelus pantatnya.
"Kenapa kamu memperhatikan kita?" Laki-laki itu bertanya sambil menyilangkan tangan.
"Karena aku lagi bosan, Sejung." Balas Taehyung sambil memutar matanya.
"Aku bertanya padamu, kenapa kamu ada disini?" Tanya Sejung dengan sungguh-sungguh serius.
"Sudah kubilang aku bosan, Jungkook tak mau bermain denganku, jadi aku akan bermain denganmu dengan tinjuku." Kata Taehyung terkekeh.
"Apakah kamu pikir aku mau bermain denganmu? Kamu pikir kamu ini siapa?" Tanya Sejung menggerutu sambil mengepalkan tangannya.
"Aku bukan siapa-siapa, aku hanya manusia biasa yang ingin bermain. Apa yang terjadi di universitas ini? Siswa-siswinya main-main dimana-mana. Sepertimu, menjijikkan." Kata Taehyung nyengir lalu menaruh tangannya ke dada Sejung menggodanya.
"Tinggalkan universitasku, pilihanku dan ini peraturanku!" Seru Sejung hentakan tangan Taehyung.
"Tubuhku, pilihanku, dan aku perhatikan universitas ini ada beberapa wanita cantik, maukah kamu membaginya denganku? Aku ingin mencobanya juga." Kata Taehyung nyengir sambil menjilat bibir bawahnya.
Pandangannya tertuju pada gadis-gadis berjalan yang memamerkan belahan dadanya saat mereka berjalan menyusuri koridor.
"Aku tahu kamu sendirian, jadi sekarang saat yang tepat untuk membuatmu..." Kata Sejung berhenti lalu menyeringai jahat.
"Aish, kenapa kamu tidak bermain denganku saja? Ayo, uji aku kalau kamu bisa, aku petinju yang hebat, dan kamu adalah karung tinju yang ideal untukku." Balas Taehyung tertawa polos.
Sejung mendekatinya dan hendak memukulnya, namun Taehyung meraih lengan kanan Sejung dan meninju dadanya. Taehyung menjambak rambutnya, lalu menendang perutnya.
"Baru begitu kamu sudah lemah, dan kamu masih tidak bisa melawanku. Hei brengsek ayo berbagi gadismu denganku." Ucap Taehyung sambil memberikan pukulan tepat di wajahnya.
Sejung mengerang sakit, saat Taehyung hendak menendangnya, Sejung meraih kaki kanan Taehyung dan menariknya ke dinding lalu Taehyung menendang dindinnya langsung menendang wajah Sejung juga. Sejung terjatuh ke tanah dan bibirnya berdarah.
"Gays Serang Dia!" Teriak Sejung.
Saat Taehyung melihat geng Sejung, dia melompat dan memanjat tembok, namun Taehyung merasakan kakinya dicengkeram, ia menoleh dan mengayunkan kakinya untuk menendang kepala orang yang mengcengkaram kakinya, dan melompat kembali ke universitasnya.
"Aku sudah selesai." Gererut Taehyung saat melihat Sejung dan gengnya masih mengikutinya ke universitasnya.
Taehyung mulai berlari setelah ia mendengar langkah kaki mereka mendekat dari belakang, ia mengumpat pelan dan berlari ke arah taman.
Taehyung melihat Jungkook jauh dari taman dan dia hendak berteriak tapi mulutnya tertutup seperti di lamban.
Taehyung memberi tanda pada Jungkook berharap Jungkook bisa membantunya, tapi ia kehilangan harapan itu ketika melihat Jungkook masuk ke dalam toilet.
Sejung melangkah cepat ke depannya dan menendang perutnya, Taehyung terbatuk darah.
"Pukul dia, jangan beri ampun." Perintah Sejung tegas pada gengnya.
Mereka mulai memukuli Taehyung, tidak menunjukkan belas kasihan dan tidak menunjukkan rasa peduli, meskipun faktanya mereka semua berada di universitas tempat Taehyung belajar.
Sejung memaksa Taehyung untuk berlutut. Salah satu geng Sejung memaksa Taehyung untuk menatap Sejung dengan menjambak sejumput rambutnya. Dan salah satu dari mereka mengikat tali di lehernya sementara Taehyung memegang tali itu agar ia bisa bernapas. Sejung mengambil sesuatu dari sakunya, yang ia lihat itu adalah pisau lipatnya.
"Aku dengar kamu sangat menyukai wajahmu ini, jadi kenapa tidak kita merusak saja wajah jelekmu, hmm?" Tanya Sejung mencibir sambil berjongkok di depannya.
"Persetan den-- Arghh!" Teriak Taehyung saat tali di lehernya menegang.
"Kamu masih ingin bicara ya?" Kata Sejung nyengir lalu menggoreskan ujung pisau ke pipi kiri Taehyung.
"Omong kosong-- Urgh!" Taehyung mengatupkan rahangnya.
Tapi Sejung semakin menekan pisau itu ke pipi Taehyung. Air mata jatuh dari matanya, talinya ditarik-tarik dengan kuat di tenggorokannya.
"Menangislah, menangis sayang hahaha." Kata Sejung bernyanyi dan tertawa jahat.
Sejung menekankan kakinya ke dada Taehyung dan meninju mata kirinya. Pemuda malang itu berteriak kesakitan. Lalu mereka melepaskannya, namun sebelum itu tak lupa menendang dan menginjak kakinya hingga hampir patah. Taehyung meratap dan pandangannya kabur.
•
•
•-TBC-
Astaga, apa yang akan terjadi?
Tunggu malam nanti ya gays🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon X Kim (kookv) ✅
FanfictionMy Story(09)✅ Taehyung badboy berpapasan dengan seseorang pria mestrius, Jungkook. Karakter: Kookv