Part: 13

481 70 3
                                    

Junsu mengerang kesakitan, dan anak buahnya membantunya agar dia tidak terjatuh.

"Aku akan membunuh mereka." Junsu menggerutu pelan.

Sebuah van hitam berhenti di samping mereka bertiga saat mereka semakin menjauh dari gang ini. 5 pria tampan dan tinggi keluar dari van.

Sisi kanan Junsu ditempati oleh Jimin dan Yoongi, sedangkan sisi kirinya ditempati oleh Namjoon dan Hoseok. Jin menyeringai ketika ia menurunkan kaca jendela.

Junsu menelan ludah, dan dua anak buahnya berusaha melarikan diri, tapi Jimin dan NamJoon memblokirnya. Jimin, Hoseok, Namjoon, dan Yoongi bertukar pandang dengan Jin lalu mengangguk, dan mereka mengerti maksudnya.



Taehyung dan Jungkook terus berdebat di dalam mobil. Yah, mereka tak ada yang mau kalah, dan Taehyung marah.

"Diam! Aku tidak mau mendengar suaramu!" Kata Taehyung dengan sungguh-sungguh dan mengertakkan gigi.

"Kenapa? Kesal? Kamu suka sex, kan? Kenapa kamu tidak mencobanya denganku? Tapi kamu bottom." Balas Jungkook.

Jungkook mengemudi sambil menggoda Taehyung dan juga melihat ke jalan memastikan mereka aman karena Taehyung seperti akan memukulnya. Satu-satunya respons Taehyung adalah menggeram dan mau membunuhnya secara mental.

Mereka sampai di depan rumah Taehyung, Jungkook keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk pemuda cantik itu. Taehyung langsung melingkarkan tangannya dileher Jungkook ketika Jungkook tunduh mau menggendongnya.

"Kok kamu ringan? Apakah kamu tidak pernah makan?" Tiba-tiba Jungkook bertanya.

"Makamlah, bagaimana aku bisa hidup sehat dan tampan jika aku tidak makan? Bodoh." Gumam Taehyung sambil memutar matanya.

"Kamu tahu, aku punya pilihan untuk menjatuhkanmu atau membuangmu." Balas Jungkook dengan nada mengejek dan menekan bel.

"Kenapa kamu begitu serius hari ini, Jeon? Tidak cukup aku merusak harimu? Apa kamu ingin aku mencoba menghancurkan malammu juga?" Jawab Taehyung sambil mengedipkan matanya dengan manis.

Jungkook menatapnya, seperti mengamatinya.

"Itu menurutku, ide yang bagus, tapi aku suka jika kamu mengekspos pantatmu dan mengerang namaku. Itu akan membantuku mengurangi stresku." Kata Jungkook memiliki senyum polos yang manis.

"Sial." Kata Taehyung menghela nafas kekalahan.

Pintu gerbang dibuka dan mereka melihat Ny.Kim datang ke arah mereka.

"Pangeran menggendong putrinya, sungguh pemandangan yang indah." Kata Ny.Kim menyeringai penuh kasih sayang hingga membuat anaknya itu kesal.

"Wah bu, Ibu punya waktu untuk bercerita tapi tidak punya waktu untuk memeriksa kondisiku." Gerutu Taehyung mengejek.

"Siapa kali ini? Aku sering memperingatimu untuk tak terlibat dalam perkelahian, tapi kamu terus melakukan itu." Ny.Kim malah memarahinya.

"Ibu sering memarahiku, tapi Jungkookie tidak. Haruskah aku tinggal bersama Jungkookie saja?" Tanya Taehyung manis dengan bibir cemberut.

"Kedengarannya seperti rencana yang bagus, kapan kamu ingin pergi?" Jawab Ny.Kim dengan nada menggodanya.

"Aish, ayo kita masuk ke dalam, aku mau tidur." Kata Taehyung merengek dan meringkuk di bahu Jungkook.

"Lurus pantatmu." Gumam Ny.Kim dan memutar matanya.

Jungkook menyeringai ketika ia melangkah masuk dan mereka masuk ke dalam. Ny.Kim mengikuti mereka berdua, dan Taehyung mengejeknya dengan memasang wajah lucunya. Dia memukul kepala anaknya itu dan menyeringai lembut pada Jungkook ketika ia membukakan pintu untuk mereka berdua. Taehyung meringis dan membentak ibunya.

"Senang bertemu denganmu lagi, Jeon." Kata Tn.Kim dan bangkit dari sofa.

"Senang bertemu denganmu juga, Tuan Kim. Bolehkah aku bertanya di mana kamar Taehyung?" Jawab Jungkook bertanya.

"Tidak perlu, aku bisa memberitahumu." Kata Taehyung menyela ayahnya dan menatap Jungkook.

"Oke." Jawab Jungkook.

"Yang Mulia, bawalah putrimu ke tempat tidurnya." Tn.Kim menggoda dan menundukkan kepalanya.

"Aku bukan putri, aku pangeran tampannya, dan dia budakku!" Seru Taehyung mengatupkan rahangnya.

"Kamu lebih mirip budaknya, terserah Yang Mulia, taruh saja dia di kamarnya dan kami berharap tidak mendengar suara-suara aneh." Kata Ny.Kim sambil nyengir polos.

"Jangan khawatir, tante, aku bisa menunggunya dan aku akan bersikap lembut padanya." Kata Jungkook bermain bersama mereka.

Ny.Kim memekik bahagia, sementara anaknya itu sangat marah padanya.

"Apa maksudmu?!" Seru Taehyung sambil meninju dada jungkook.

"Ssst sayang, beritahu aku di mana kamarmu agar kita bisa bersiap." Goda Jungkook dan terkekeh.

"Hahaha, brengsek!" Taehyung meludahinya dan memutar matanya.

Lalu mereka berdua naik ke atas, dan Taehyung memberitahunya di mana kamarnya. Jungkook membuka pintu lalu membaringkan Taehyung di tempat tidurnya.

"Kamu boleh tinggalkan aku sekarang, sial." Kata Taehyung mengusir Jungkook.

"Jika aku tidak menolongmu?" Balas Jungkook sambil menyilangkan tangannya.

"Tolong tinggalkan aku sendiri! Aku ingin sendiri." Kata Taehyung lembut.

"Tidur nyenyak sayang, mimpi basah tentang kita. Selamat malam." Kata Jungkook tersenyum lalu mengecup kening Taehyung.

"Untuk apa itu?" Tanya Taehyung dengan rona merah di wajahnya. Jungkook hanya mengacak-acak rambut Taehyung dan ia berbaring di sampingnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Pergi saja sekarang." Kata Taehyung merengek.

"Malas pulang dan sudah terlambat, aku ingin tinggal disini." Ucap Jungkook dan ia yang berada di atas Taehyung tidak bisa menahan kedekatan mereka.

"Tidak-tidak, aku tidak mau." Kata Taehyung menolak. Dia mencoba mendorong Jungkook di atasnya menjauh.

Taehyung cegukan ketika Jungkook menangkup pipinya dan dia hanya tersenyum manis padanya.

"Bagaimana bisa wajah cantik ini jadi bocah nakal? Aku tidak pernah menyangka akan bertemu denganmu." Kata Jungkook terkikik.

"Aku top dan tampan, Jeon." Kata Taehyung mengklarifikasi berkali-kali.

"Iya, yang paling top di hatiku dan saat kamu di bawahku." Kata Jungkook tertawa.

"Omong kosong." Kata Taehyung mengerang. Dia menampar wajah Jungkook dan ia berbalik.

Jungkook kembali memeluknya dan menarik Taehyung mendekat padanya.

"Berhenti!" Kata Taehyung mengerang.

"Hentikan apa? Aku belum melakukan apapun padamu." Jawab Jungkook polos.

"Berhentilah bersikap sialan, kamu keras? Kamu brengsek." Gerutu Taehyung frustasi.

"Maaf aku tidak bisa mengendalikannya, pantatmu meremasku. Dan itu cocok sama aku." Kata Jungkook tertawa kecil.

"Ya ampun, mati saja kamu Jeon Jungkook." Gumam Taehyung pelan.

Jungkook meringkuk di tengkuk Taehyung dan mencengkeram kedua pergelangan tangannya, mencegah pria itu meninjunya.

"Orang tuaku lebih mencintaimu dari aku." Kata Taehyung menghela napas.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku lebih mencintaimu daripada mereka." Balas Jungkook sambil memejamkan mata.

Semburat merah menjalar dipipi Taehyung, ia menyembunyikan wajahnya dengan selimut dan menggigit bibir bawahnya lalu menampar dirinya sendiri untuk mencegah memekik keras atau dia akan membangunkan orang tua. Dia mendengar dengkuran pelan di belakangnya, ia yakin Jungkook sudah tertidur.



-TBC-

Semoga terhibur gays☺

Jeon X Kim (kookv) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang