***
Matahari belum muncul dan subuh masih berada di puncak dinginnya saat Sam terbangun dan tidak menemukan Myrina di SisiNya.
"Sayang ?" Sam masih setengah sadar mengumpulkan nyawanya,
fikiran pertama saat dia bahkan belum tersadar sepenuhnya selalu di isi dengan pertanyaan tetang Myrina,
"Sayang kamu dimana?" Sam beranjak turun dari tempat tidur nya, walaupun merasa sangat mengantuk tapi dia tidak bisa melanjutkan tidur tanpa gadisnya dalam pelukannya.
"Myrina... Kamu dimana? " Sam berseru sengaja dikeraskan
Ia keluar dari kamar villa yang megah itu ketika
Suara beradu keramik dan gemericik air dari dapur menjawab sahutan suaranya
Sam masuk ke dapur lalu duduk bersandar di meja makan, menggeleng - geleng kan kepala heran sekaligus takjub melihat Myrina yang sangat rajin pagi-pagi buta sudah berada di dapur.
sibuk membereskan sisa sisa ke intim an mereka di ruang tv semalam, mencuci gelas dan piring - piring. Hingga ia tak sadar Sam sedang memperhatikan keanggunan raga nya dari belakang.
" Sayang, rajin banget... " Sam berkata pelan, tidak ingin menga getkan Gadisnya.
" Mas udah bangun? Mau sarapan apa hari ini? " Myrina yang menyadari kehadiran Sam menegurnya tanpa menoleh.
" Masih subuh... Bobo lagi yuk sayang " Sam menguap di kursinya, bukannya menjawab pertanyaan Myrina ia malah membalas manja mengucek ngucek matanya seperti anak kecil menunjukkan bahwa dirinya masih mengantuk.
Myrina menoleh dan tertawa kecil melihat tingkah pria itu, sangat lucu dibenak Myrina melihat Kolonel yang tegas dan dingin seperti Sam bermanja dihadapan nya.
" Mas mau berangkat pagi - pagi ke bandara kan? Flight jam berapa? " Myrina bertanya lagi tanpa menoleh, masih fokus dengan cucian piringnya.
" Hoaamm... Jam cemilan " Sam mengulet, melipat tangannya sebagai bantalan dan merebahkan kepala nya di atas meja makan, dengan wajah yang masih Memandang ke arah punggung Myrina.
" Tuh.. Berarti harus berangkat jam 6.59, biar ga telat " Myrina sekarang berbalik badan sempurna menatap Sam yang terkulai di atas meja.
" Telat juga ga papa kok, mas masih mau lama - lama sama istri cantik " Sam mengerucut kan bibirnya, mulai bersikap seperti anak kecil yang merajuk.
Myrina tertawa melihat tingkahnya, kemudian beranjak pergi kearah pintu di belakang Sam, keluar dari dapur.
Sam menegakkan kepala, menyadari orang yang dicari tadi, menghilang lagi.
Tiba-tiba Myrina muncul lagi dengan goodie bag di kedua tangannya yang berisi bahan makanan yang sempat mereka beli di kota kemarin sebelum menginap di villa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chetosia Myrina
Romance22++ [Harap Bijak Dalam membaca, Ketagihan dan candu novel ini bukan tanggungjawab Author] Kisah Perjuangan Petinggi BIN dan Peneliti Ternama Indonesia untuk bisa hidup normal bersama, mampukah mereka melawan takdir semesta yang mengharuskan Teknolo...