"Buka Celanamu!," Sam mendongak didepan lutut Myrina
sembari menekan kedua paha gadis itu.
Sentuhan Sam Mengalirkan perasaan geli dan terangsang ke perut Myrina. Ia tidak bisa mencegah dirinya untuk menggeliat menghindar.
"Eh, mau ngapain?! Jangan Macam-macam kamu ya!" Seru Myrina setengah menjerit.
Wajahnya memerah, ia berusaha bangkit dari kursi.
Jangan-jangan pria mesum ini mau memperkosa ku!
"Tolong!..Tolong...Tol..Hhmmmp.." Teriakan Myrina langsung disumpal oleh bekapan tangan Sam.
" Aish!, gw dokter, gw ga bakal macem-macem! "
" berisik banget sih! " Sam berkacak pinggang dihadapan Myrina.
Terlihat sekali wajah lelahnya menjadi kesal,
sekaligus geli ingin tertawa melihat reaksi ketakutan gadis itu.
" lagi pula..., lu bukan tipe cewe idaman gw...dasar pendek ! " Sam lanjut memaki Myrina dengan seringai merendahkan.
Wajah Myrina masih memerah, ia malu sendiri menyadari tingkahnya.
" Buka celana nya sekarang,..gw pengen sterilin lukanya, Ada P3K ga ? " Tanya Sam sembari telunjuknya mengisyaratkan Myrina untuk berdiri,
" Anterin ke Toilet,...ya kali aku buka celana depan cowo " kata Myrina sembari beringsut berusaha berdiri
" Ck, buka disini aja langsung ga usah malu!, kayak perawan aja..." gerutu Sam.
Merepotkan Sekali cewek ini!. Batin Sam dalam hati,
" Aku perawan ya! " bela Myrina.
Sam mengembangkan hidungnya, lalu tertawa mengejek,
" Masa? " ejek Sam masih dalam posisi berkacak pinggang, terlihat sombong sekali.
Myrina hanya memelototkan matanya,
menumpukan kekuatan di kedua telapak tangannya untuk mencoba berdiri,
ia tertatih-tatih ke kamar mandi.
Sam berbalik badan,
mendongakkan kepalanya ke langit-langit
dan memfokuskan matanya ke penjuru ruangan,
bergaya seperti seorang Desain Interior yang menilai tata letak kamar Myrina.
Setelah Myrina kembali dengan membawa P3K seadanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Chetosia Myrina
Romance22++ [Harap Bijak Dalam membaca, Ketagihan dan candu novel ini bukan tanggungjawab Author] Kisah Perjuangan Petinggi BIN dan Peneliti Ternama Indonesia untuk bisa hidup normal bersama, mampukah mereka melawan takdir semesta yang mengharuskan Teknolo...