Masih terlalu siang untuk mengajak Myrina Kembali pulang jadi Sam memutar arah melaju ke jalur luar kota menuju bukit Sansuyu Wonjeok-ro 775beon-gil, Baeksa-myeon, Icheon-si, Gyeonggi-do.
Udara mulai mendingin saat Myrina sadar perjalanan mereka mulai mengarah ke Incheon dan bukannya di jalur pulang Kembali ke SNU.
" Kita mau kemana Mas?" Myrina bertanya, tubuhnya mengarah keluar jendela menikmati moment bersama Sam.
Ia memandangi puncak -puncak pepohonan Sansuyu yang mulai mengeluarkan daun bewarna kuning keemasan diawal musim semi,
Sangat mengesankan.
" Sebentar lagi sampai, aku ingin mengajakmu melihat wilayah Industri di Korea Selatan " Sam tersenyum melihat Myrina yang menikmati pemandangan.
"Wilayah Industri? " kening Myrina berkerut ,kini ia memandang Sam yang tengah fokus mengemudi.
" Tapi ini di puncak? "
" Itulah hebatnya tata kota ini...ga seperti di Indonesia, Kota Industrinya berada di dartaran rendah seperti Surabaya dan lain sebagainya, nanti mas certain deh! " Sam tertawa melihat kebingungan Myrina.
Gadis itu terlihat sangat menggemaskan saat binarnya melebar karena penasaran.
Membuat Sam semakin ingin menggodanya dan membuatnya menerka - nerka setiap saat.
Tak lama Sam mulai merapatkan mobil tepat di lahan menjorok di tepi jalan,
di hadapan mereka terhampar lahan landai, sedikit menurun dan di tumbuhi rerumputan lembut yang baru tumbuh, juga banyak bunga canola yang mulai bermekaran.
Myrina berlari keluar Bahkan sebelum Sam sempat melepas Seat Beltnya.
Pria itu tertawa melihat tingkah bahagia gadisnya, lincah sekali gadis ini.
" Hallo...Koreaaa! " Myrina berteriak keras , dan menikmati pantulan suaranya yang Kembali menggema, membuatnya tertawa cekikikan sendiri.
Sam mengambil dua botol soda di nakas mobil dan beranjak keluar,
Ia duduk merenggangkan kakinya di atas rerumputan lembut yang baru tumbuh, dan mulai meminum sodanya. Menikmati Nostalgianya di Bukit Sansuyu.
Saat Myrina ingin bergabung, pria itu dengan cekatan melepas Jacket Denim Luxury nya dan membentangkan kain tebal itu di sebelahnya sebagai alas duduk Myrina.
Cie - ileh, peka banget!
" Makasih mas " Myrina melipat rok payungnya dan turut duduk berselojor di sisi Sam.
Sam hanya tersenyum lalu melanjutkan minumnya, membiarkan hawa sejuk pegunungan membersihkan paru-parunya sejenak. Menikmati saat - saat berduaan Bersama Myrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chetosia Myrina
Romance22++ [Harap Bijak Dalam membaca, Ketagihan dan candu novel ini bukan tanggungjawab Author] Kisah Perjuangan Petinggi BIN dan Peneliti Ternama Indonesia untuk bisa hidup normal bersama, mampukah mereka melawan takdir semesta yang mengharuskan Teknolo...