Gadisi kecil itu terhuyung-huyung sekuat tenaga menyeret tubuh seorang Pria ke tepi kolam.
Apakah dia sudah mati?
ia berkutat dengan pertanyaannya sendiri, beberapa kali menyapu wajahnya yang basah di terpa hujan badai .
dengan sigap ia mengobservasi keadaan Pria itu,
Luka melebar di tangan kirinya mengeluarkan darah,
terlihat sangat mengerikan saat Myrina mengangkat tangan Sam
dan urat di pergelangan tangan Pria itu menganga.
Tanpa pikir panjang Myrina melepas Hijab nya
mengikatkan kuat - kuat kain itu tepat tiga jari diatas luka pergelangan tangan Pria yang cedera.
Aku harus bertindak cepat,
sebelum Terjadi penghentian aliran darah
maupun perhentian pernapasan
yang bisa memicu kerusakan otak,
dan dapat mengakibatkan seseorang meninggal dunia
hanya dalam hitungan kurang dari 4 menit.
Sangat Fatal...
Ia segera meninggikan posisi kepala pria yang cedera.
membuka mulut Sam dan berniat menghembuskan nafas teratur ke dalam paru - paru Pria itu.
namun baru saja ia hendak mencium bibir pria itu, Myrina berhenti dan kembali menegakkan kepalanya.
Haruskah aku melakukan ini ?! Myrina menerka dalam benaknya.
dia tidak pernah mencium seorang pria sebelumnya, apalagi sengaja berciuman seperti sekarang?
Haruskah aku melakukan ini ? ia berkutat dengan batinnya lagi, tidak ada orang lain disekitar sini dan ia harus bertindak cepat dan tepat.
Oh baiklah kau menang kali ini Boy!
siapapun dirimu...kau harus membalas budi atas ciuman perdanaku suatu hari nanti!
Tanpa berfikir panjang lagi , Myrina menarik nafas dalam memenuhi paru - parunya dan
segera menyatukan bibir mereka,
melakukan CPR.
Satu..
Dua...
Tiga...
KAMU SEDANG MEMBACA
Chetosia Myrina
Romance22++ [Harap Bijak Dalam membaca, Ketagihan dan candu novel ini bukan tanggungjawab Author] Kisah Perjuangan Petinggi BIN dan Peneliti Ternama Indonesia untuk bisa hidup normal bersama, mampukah mereka melawan takdir semesta yang mengharuskan Teknolo...