BAB 20 DAY AFTER TOMORROW (21+)

34 3 0
                                    


*********

" Kita Sudah Sampai, disini Apartemen Nya " Sam mengentikan Mobil dan menunjuk Apartemen sederhana di sebelah kiri mereka.


Myrina mengeluarkan ponselnya untuk memotret Apartemen bakal tempat tinggalnya di Seoul tersebut. 

Gadis itu menempelkan punggung ponselnya di kaca jendela tepat saat kaca itu berdesing perlahan dan mulai tenggelam ke bawah.


Sam menurunkan kaca mobil, memberikan akses kepada Myrina agar lebih leluasa melongok pemandangan di luar jendela Mobil


" Thank you Mas," ujar Myrina terkekeh, ia memotret gedung itu beberapa kali lalu tersenyum manis ke arah Sam 

" Untuk Laporan di Jurnal Harian Mahasiswa PPI " ucapnya sembari tersenyum.


Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia adalah organisasi yang beranggotakan para pelajar dari Indonesia yang sedang belajar di luar negara Indonesia. 

Biasanya mereka menyambut dan menemani hari- hari awal mahasiswa indonesia yang baru datang di suatu negara tempat belajar.


Sam hanya mengangguk dan tersenyum refleks , ia tak sadar ikut mengembangkan senyumnya setiap melihat senyuman Myrina, ia senang bisa melayani gadis itu.


Boleh kah aku sebahagia ini? Sam menerka nerka dalam hati.

Sudah lama sekali sejak bergabung dengan BIN ia tidak pernah mempunyai orang terdekat untuk merasakan kebebasan tertawa tanpa tapi dan bisa merasa pulang ke rumah.

Myrina Mewarnai kembali hidupnya yang sudah pudar selama ini.


" Mas...Kita masuk lewat mana? " Myrina memutar arah pandangnya , mencari jalur masuk ke gedung bertingkat itu.

" Tunggu sebentar, ada Satpam disana " Sam keluar dari mobil dan menghampiri Satpam yang juga berjalan ke arah mereka.


Myrina tidak bisa mendengar percakapan mereka, namun dari gerak - gerik Sam, 

Myrina tau bahwa Sam melobi petugas keamanan dengan Bahasa Korea nya yang lancar dan aksen lokal nya yang lugas, 

Membuat security itu tampak percaya bahwa Sam memang warga lokal sehingga bisa mengantar mereka ke Kamar Myrina.


Dan... benar saja,

semua tebakan Myrina tepat. 

Satpam itu bahkan rela membantu mengangkat Koper Myrina menaiki tangga ke lantai dua dan menawarkan untuk di repoti setiap saat olehnya. 


Kehebatan Sam dalam melobi dan men - sugesti orang lain untuk mengikuti arahannya, membuat perasaan menggelitik muncul di hati Myrina saat melihat Pria itu effort untuk membantunya.

 Sepertinya ia mulai mengagumi Pria ini.


" Gomawo-yo, chingu! " Sam menepuk bahu Satpam, dan mengangguk kearah Pria itu setelah ia membukakan pintu kamar 201. 

Chetosia MyrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang