19. Persiapan Kemerdakaan

309 35 8
                                    

Hari ini semuanya sedang menghias kost mereka agar lebih cantik untuk menyambut kemerdekaan Indonesia.

Ada yang sedang memasang bendera, ada yang membuat hiasan bendera merah putih untuk dipasang di sekitar jalan, dan ada juga sedang menempelkan stiker merah putih di jendela kost.

"Anjirlah terharu banget gue liat ginian" ujar Jara ketika melihat bendera merah putih sudah terpasang dengan sempurna di depan pagar kost.

"Jangan gitu lo ah gue juga jadi ikutan sedih nih" ujar Jihan yang ikut melihat kearah bendera negara tercintanya.

"Meskipun kadang gue kesel sama manusia yang ada di negera ini, tapi diriku tetap cinta tanah air kok" ujar Rosa begitu dramatisnya.

"Selamat dirgahayu negeri ku tercinta" saut Lizia yang tiba-tiba saja berada di belakang Rosa.

"BANGSAT KAGET GUE MONYET" teriak Rosa.

"WOYY MANUSIA TIDAK BERADAB TOLONGIN GUE DONG PEGANGIN TANGGA" teriak Juna yang meminta pertolongan untuk memegang tangga berjaga-jaga saja takutnya jatoh.

"Sini gue pegangin" tawar Rosa dengan baik hati tapi malah di tolak mentah-mentah oleh Juna.

"Ah ogah ah sama lo mah, bukannya di pegangin malah di goyang goyang ntar males ah" rengek Juna.

"APASIH BANGSAT SUUDZON MULU LO SAMA GUE" amuk Rosa.

"Lagian kelakuan lo kan emang gitu" ujar Juna ragu dengan tawaran sungguhan dari temannya itu.

"Beneran kali ini gue beneran, cius bang" ujar Rosa sambil mengangkat kedua jarinya agar Juna percaya.

"Awas lo ya"

"Hati-hati Jun" peringat Jihan pada Juna yang dibalas acungan jempol oleh juna.

"Apa gak sekalian aja ya ni kost kita chat merah putih" ujar Dika memberikan ide gilanya itu.

"Gak usah ngaco deh lo ah" Jara yang sudah capek mendengarkan ide-ide gila dari Dika itu sangat menolak keras ide Dika yang satu ini.

"Kenapa sih kan jadinya bagus, kayak kita menyambut banget gitu loh"

"Kalo ada tamu dikira ini bukan kosan tapi sd" celetuk Mattheo.

"Iya juga sih" Dika setuju dengan perkataan Mattheo barusan.

"TUH KAN TAI LO MAH DI GOYANGIN MALES AH" teriak Juna kesal feeling dia tuh gak pernah salah, ini buktinya.

"HAHAHA ASIKKK DIGOYAAAANG BANGGG" bukannya berhenti Rosa malah ngakak melihatnya.

Tapi ketika sedang asik-asiknya tertawa melihat Juna kerah baju belakangnya malah ditarik sama Jafrian yang memberikan isyarat untuk mundur.

"Gak berubah ya kelakuan lo awas gue aja yang megang" ujar Jafrian mengambil alih tugas Rosa.

"Hehehe oke ganteng" gak tau kenapa Rosa suka banget manggil Jafrian 'Ganteng' ya emang ganteng sih.

"Eh udah masak belum sih? Gue lapar nih" tanya Rosa.

"Udah, ada di meja makan sana makan lah dari pada ngerusuh disini" usir Cheryl.

"Jahat kamu sama aku" ujar Rosa sambil masuk ke dalam untuk makan.

"Tuh orang tingkahnya astagfirullah" ujar Mira.

"EHHH ADA WINAN SAYANG" ujar Rosa heboh ketika melihat Winanta yang sedang mencuci piring bekas makannya tadi.

"Makan sama apa sayang?" tanya Rosa.

"Sama batu" jawab Winan malas.

"fucek lo" ujar Rosa mendelik tak suka.

"Ya itu lo liat aja ada apa"

"YAAMPUN SIAPA INI YANG MASAK RENDANG?" tanya Rosa yang sangat senang ketika melihat rendang.

"Kalo rendang si Minggu yang masak, yang lainnya Jara yang masak" jawab Winanta.

"ADUH ADUH SINI NAK SAMA MAMA"

"Stress" celetuk Winanta ketika melihat kelakuan temannya itu.

"Gue keluar ya Ros bantuin yang lain" pamit Winanta.

"Iya iya sayang tinggalkan aku dengan rendang rendang ini" ujar Rosa yang tak mengalihkan pandangannya dari rendang.

"Jangan diabisin yang lain belum makan" ujar Winanta sambil berjalan keluar.

"Gue abisin aja gapapa lah kayanya, kan masih ada lauk yang lain" ujar Rosa yang sudah sangat siap untuk menghabiskan rendang.

"HAH MAU APA LO? MAU NGABISIN RENDANG? OH TIDAK BISA WAHAI KAWANKU" teriak Bama yang tiba-tiba saja sudah berada di hadapan Rosa.

"Bajingan kaget gue"

"Jangan diabisin sendiri lah Ros, kalo mau ngabisin ajak-ajak gue dulu" ujar Bama yang langsung duduk di sebelah Rosa.

"Malesin banget ngajak lo" ujar Rosa.

"AMING AMING LIAT NIH SI BAMA MAU NGABISIN RENDANG KATANYA" ide jail Rosa muncul ketika melihat Minggu masuk ke dalam kost.

"BANGSAT ENGGA WOE" panik Bama ketika Minggu sudah menatap marah kepada dirinya.

"Lo abisin awas aja Bam" peringat Minggu.

"Engga anjir ngarang itu si Rosa"

Rosa yang melihat temannya panik hanya bisa tertawa saja bagus juga idenya itu.

"Lo juga makannya jangan rakus sisain yang lain" ujar Minggu menepuk pelan pundak Rosa.

"Sejak kapan sih gue makannya rakus?" tanya Rosa dengan pedenya.

"Makanan disini cepet abisnya sama lo ya bangsat" amuk Minggu.

"Jangan tuduh-tuduh aku gitu ah gak suka" ujar Rosa dramatis.

"Dasar penjilat"

"Apa lo?" ujar Rosa yang matanya sudah melotot ke arah Bama.

"Kaya Annabelle muka lo" sewot Bama.

"PA MAKSUD LO BAM?"

"BERISIK YA ROSA GUE MAU MAKAN" amuk Minggu, masalah ya ini dia mau makan masih aja di suguhin pertengkaran antar saudara. Mereka bukan saudara sih tapi ya itulah kalimatnya.

"Ya maafkan aku kakanda"

sorry kali ada typo ya pren

vote sama komennya jangan lupa...

aku mau ganti usn deh, pake ini bagus gak ya "Bumi Fantasi" atau "Bumi Fiksi" atau "Area fantasi" atau "Area fiksi" AAAAA PUSING BANGET.

tapi Bumi Fantasi bagus gak sih?


SAWALA 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang