Lima; Bayi dan Shani

57 6 56
                                    

Sebelum mulai cuma mau bilang, hati-hati 👹


***

"Kenapa, Fan??" Tanya Nina mendekat.

"It-itu." Tunjuk Fanny ke arah kardus.

"Apaaa?" Nina melihat isi kardus itu.

"BAYI?!!"

Karena telah teriakan Fanny cukup keras ditambah Nina, jadinya yang dari rumah lari nyusul karena kaget.

Mereka semua kaget karena benar ada bayi dalam kardus, masih merah. Antara baru dilahirkan atau kepanasan karena panas.

"Diangkat dulu, kasian." Shani maju mengambil bayi itu.

"Shan..." Nina takut ada apa-apa karena ini tidak tau dari mana.

"Bayinya udah semingguan, tapi kok agak dingin ya?"

"Hah?"

Setelah itu Shani langsung lari, tapi bukan ke rumah. "Lapor sama RT, tolong."

***

Singkatnya mereka kini semua sudah di rumah pak RT, si bayi tadi di urus sementara sama Bu RT.

"Gimana ceritanya, nak?" Tanya pak RT pada Bayu. Ada beberapa warga juga yang datang.

"Kurang rau, pak. Tadi temen yang ketemu."

"Gimana, Bu?" Tanya pak RT.

"Harus ke rumah sakit, pak."

Pria itu mengangguk. "Nak Bayu bisa bawa mobil?"

"Bisa, pak."

"Oke, nak Bayu antar si bayi ke rumah sakit, bapak sama yang lain ke kantor polisi buat laporan."

"Siap, pak." Sahut Bayu.

"Gue temenin." Kata Doni menyusul.

"Nin... lo ikut ya, Fanny?" tanya Shani.

"Takut, Shan." Sahut Fanny.

"Ya udah, lo disini sama yang lain." Kata Nina. Bu RT lagi sakit, jadi ga bisa cape dan kemana-mana.

"Gapapa, kalian berangkat aja."

Shani dan Nina mengangguk lalu pamit ke Bu RT.

"Hati-hati ya, nak. Maaf ibu ga bisa ikut."

"Gapapa, Bu. Kita pamit ya." Bu RT mengangguk.

Jadi di rumah sisa Fanny, Chloe dan Jean. Tiga laki-laki yang ikut bersama pak RT ke kantor polisi, bagi orangnya.

-

"Bay, bisa lebih cepat lagi gak?" Kata Shani.

"Gue usahain." Jalan di depan macet karna ada kondangan.

"Dia gapapa 'kan, Shan?" Tanya Nina yang mencoba tenang.

"Tangannya dingin, nin." Shani mau nangis. "Pucat banget."

Nina yang tadinya mau tenang, malah ikut panik liat temennya mau nangis.

"Pak!" Doni membuka kaca mobil, ada polisi disitu.

"Iya?"

"Kami lagi bawa bayi darurat, bisa minta tolong kasih jalan?"

Polisi tadi melihat ke dalam, lalu dia mengangguk dan langsung ke motor.

"Terima kasih."

***

Berkat pak polisi tadi yang ternyata seorang relawan, mereka berhasil sampai di rumah sakit dengan cepat.

In The Kost 2 (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang