Enam; Kenapa Nina?

60 6 105
                                    

⚠️
Bacanya siang aja, beneran deh :)

***

Nina membuka matanya perlahan, membiasakan cahaya. Ditatapnya langit-langit kamar yang ia yakin ini bukan kamarnya, tapi kamar Shani.

Dia duduk pelan-pelan sambil memegang kepala, ia baru tidur jam tiga subuh karena kepikiran sama bunyi keras tadi malam.

Langkah terarah menuju ke dapur dan bertemu Fanny yang sedang sarapan.

“Hai.” Sapa Fanny, Nina mengangguk lalu mengambil segala air putih.

Fanny sibuk dengan sarapannya sesekali melihat ke hp, sampai Nina duduk di seberangnya.

“Fan…” panggil Nina sedikit ragu.

“Hm?” Fanny mengalihkan perhatian dari hp.

“Tadi malam ada dengar sesuatu gak?” tanya  Nina.

“Tadi malam? Engga tuh, suara apa?”

Mendengar respon Fanny seperti itu, kening Nina mengernyit. Kok ga dengar? Padahal keras banget.

“Tadi malam emang tidur jam berapa?” Tanya Nina penasaran.

“Jam tigaan keknya, gue ada tugas trus ga bisa tidur gara-gara si kecoa itu. Mana hujan lagi.”

“Hah hujan? Emang tadi malam ujan?” Nina terkejut.

“Iyaloh, dari jam sebelas itu udah ujan lebat banget.” Kata Fanny.

“Kok?” Nina semakin bingung. Tadi malam ia sama sekali tidak mendengar suara hujan atau apapun, justru ia mendengar suara seperti lemparan batu di atas atap.

“Kalian itu sama sekali ga punya empati ya.” Kata Fanny tiba-tiba.

Nina kaget, apalagi suara Fanny berbeda sekali. Gadis itu menunduk dengan rambut menutupi wajahnya.

“Fan?”

Anak-anak jahat, kalian itu tega!”

“Hah?” Nina bangun dari duduknya dan mundur selangkah.

“Kalian tidak boleh senang.” Fanny mengangkat kepalanya melihat Nina, dan perlahan tersenyum.

Namun senyuman itu semakin lama semakin lebar, hingga menyentuh telinganya.

Namun senyuman itu semakin lama semakin lebar, hingga menyentuh telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja gini, aku takut carinyaaaa😭😂)

“A—ahh..”  Nina ingin berteriak tapi suaranya tidak bisa keluar. Ia mundur sampai terjatuh karena Fanny mendekatinya.

“Ja—JANGAANNNN….!!”

“HAH?”

Nina membuka matanya dengan nafas tersengal, dan langsung duduk. Ia melihat sekeliling ternyata masih berada di kamar Shani.

In The Kost 2 (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang