Tujuh; Yang Terjadi

40 6 66
                                    


Malam sebelumnya...

Malam sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahhhh ternyata..."

***

Bangun-bangun kepala Nina terasa berat, sakit. Perutnya juga mual, badannya sakit semua. Ingatan soal kejadian tadi malam kembali berputar, dari awal dia berangkat hingga akhir pulang bersama Haris.

“Hahhhh kok bisa sih?” Nina mengusap wajahnya.

“Apanya yang bisa?” Tanya Shani berdiri depan pintu.

“Hah?!” Nina kaget. “Lo dari kapan diri disitu?”

“Dari tadi.”

Nina mendengus, terus bangun tapi tiba-tiba perutnya bergejolak. Dengan cepat dia keluar sampai Shani terdorong, bokongnya nyentuh lantai alias jatuh terduduk.

“SI KAMPRET!”

Gadis itu berambut pendek itu berlari ke toilet dan memuntahkan semua isi perutnya.

“Dia beneran mabuk?” Tanya Jean liat Nina yang lari cepat ke Haris yang lagi buat sarapan.

“Kurang tau, tapi kayaknya iya.”

“Kok dia bisa kesitu sih?” Haris cuma angkat bahu. Dia cuma ketemu Nina pas duduk meringkuk di pinggir jalan.

Selesai dengan acara muntah-muntahnya sampai lemes, Nina kembali ke kamar.

“Minum dulu.” Kata Shani memberikan segelas air putih.

“Lo ga ke kampus?”

“Nanti, gue harus tau apa yang terjadi dulu.” Shani memicingkan mata.

Nina menghela nafas, lalu nyender di samping tempat tidurnya. Ga akan lolos kalau sama Shani, dia tanya sampai dapat jawabannya.

“Lo bilang ngerjain tugas tapi kok malah ke bar? Tugas buat minum keras?”

“Ckk ga gitu. Gue emang ngerjain tugas.”

“Trus? Kenapa ada Mario chat?”

Mata Nina terbelalak. “LO BUKA HP GUE?!”

“Engga. Kan lo minta buat di charge.” Sahut Shani santai.

“Tapi ga usah di hidupin juga!” Sungut Nina.

“Oohhh gitu, ya. Oke.”

“S–shan, ga gitu maksudnya, tap—” Nina sedikit panik liat Shani. “Gue juga ga tau kenapa bisa ada Mario disana.”

“Trus? Lo mau tutupin itu? Coba aja Haris ga ketemu lo, ya. Biarin aja jadi gembel semalaman.”

Nina cemberut, Shani ga bisa marah kok. Dia ga bisa serius kalau marah sama Nina.

“Ishh!” Shani menjitak Nina. “Gue ada kelas, ceritain di chat kalau ga mau gue jitak lagi.”

Gadis itu angguk- angguk sambil mengusap bekas jitakan Shani.

In The Kost 2 (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang