"Bang kian"
Kian Menengok Kiri kanan Depan Belakangnya Guna Mencari Orang Yang Memanggil Nama
nya.Namun Nihil Tidak Ada Siapapun Disini.Kian Sekarang Berada Ditempat Yang Tidak Pernah Dia Datangi Sebelumnya.
Dia Berada Ditengah-Tengah Hamparan Rerumputan Hijau,Didepan Sana Ada Gunung Serta Sungai Yang Mengalir.Alam Yang Cerah,Angin Yang Berhembus Pelan Dan Suara Kicauan Burung Membuat Kian Merasakan
Ketenangan."Bang kian".Lagi,Suara Itu Memanggil Namanya Lagi.
Karena Rasa Penasaran Yang Tinggi,Kian Berusaha Tenang Mendengarkan Dengan Teliti Darimana Sumber Suara Itu.
"Bang kian Kesini"
Kian Mengikuti Instingnya Mengatakan Dia Harus Jalan Lurus Kedepan.Perlahan Tapi Pasti,Kian Menelusuri Rerumputan Hijau Tersebut Tanpa Rasa Waspada.
Kian Menyingkirkan Rerumputan Tersebut Dan Matanya Dibuat Semakin Terkesima Karena Pemandangan Didepan Sana.
Ada Berbagai Macam Bunga Yang Berwarna-warni Lalu Disana Banyak Kupu-Kupu Yang Beterbangan Dan Hinggap Diatas Bunga-Bunga Itu.Tidak Hanya Itu Disana Juga Ada kelinci Berwarna Putih,Serta Adanya Hiliran Air Sungai Disana.
Tapi Fokus Kian Terhenti Ketika Melihat Seseorang Laki-laki Tengah Duduk Membelakangi Dirinya.
Kian Melangkahkan Kakinya Menghampiri Orang Tersebut.
"Lo siapa?" Tanya kian Berdiri Tepat Disamping Laki-laki Itu.
Laki-laki Tersebut Mengalihkan Perhatiannya Kemudian Mendongak Menatap Kian Yang Tengah Berdiri Menjulang Tinggi Didepannya Itu.
Kian Menyadari Jika Orang Ini Mirip Dengan Tubuh Yang Dia Tempati Sebelumnya.
"Duduk Bang" Ucapnya Mempersilahkan Kian Sambil Menepuk Rumput Hijau Yang Ada Disamping nya.
Kian pun Duduk Disamping Laki-laki Tersebut Sehingga Keduanya Saling Menatap Satu Sama Lain.
"gw Samuel,Pemilik raga yang bang kian tempati" Katanya Memperkenalkan Diri.
"Raga?Maksud lo?" Tanya kian Menatap Tajam Sekaligus Bingung Kepada Laki-laki Bernama Samuel Itu.
Samuel Menatap Kian Sayu,"maafin gw egois kali ini bang kian,Karena harus ngebut lo terjerumus Kedalam Kehidupan gw yang nggak jauh memprihatinkan Dari lo" Ucap Samuel.
"to the point aja sialan" Maki Kian Tidak Sabaran.
"Boleh gw minta Tolong sama bang kian?" Tanya Samuel Penuh Harap.
Kian Menaikkan Sebelah Alisnya,Seolah Bertanya 'apa' Kepada Samuel.
"gantiin gw,Maksud gw jiwa lo masuk ke raga gw,bang kian" Samuel Jelas Mengatakan Semua Itu Secara Pelan-pelan Agar kian Mengerti Maksudnya
Kian Tampak Mengernyit Binggung Sampai Akhirnya Penjelasan Samuel Yang Mendetail Membuat nya Semakin Terdiam.
"Transmigrasi,Jiwa bang kian masuk ke raga gw,dan balesin dendam gw sama Mereka semua,Setelah Semuanya selesai bang kian boleh Memilih pergi atau tetap Bertahan diraga gw" Jelas Samuel.
Kian Tampak Berpikir Tapi Justru Pikirkannya Bercabang,Masalahnya Saja Dia Akhiri Dengan Bunuh Diri Lalu Sekarang Ingin Menyelesaikan Masalah Samuel Yang Tidak Dia Kenal Sama Sekali.
"gw menolak ngebantuin lo" Kata Kian To The point Membuat Samuel Mengeleng Lemah.
"gw nggak bisa maksa bang kian buat bantu gw,tapi seberusaha apapun bang kian nolak Kalau yang diatas Memiliki kehendak abang bisa apa" Ucapnya Membuat Kian Menatap Malas Laki-laki Itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐎𝐔𝐍𝐃𝐀𝐑𝐘(END)
Random𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐢𝐚𝐧,𝐏𝐞𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧. 𝐋𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐨𝐛𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡...