Bab 01.

32K 289 7
                                    

"Val, mau aku pesankan minuman lagi?"

Wanita bernama Valerie itu hanya tersenyum kecut, lalu membalas tawaran sahabatnya. "Basa basi kamu sudah terlalu biasa, Syan!"

Kini wanita bernama Syana hanya bisa tersenyum kuda, menampakkan gigi rapihnya. Suara musik yang di mainkan disc jockey terdengar semakin bergemuruh.

"Kalo mau pergi, pergi saja. Aku juga tidak lama lagi di sini," lanjut Valerie.

Syana nampak tidak enak hati. Ia yang mengajak Valerie ke tempat itu, akan tetapi ia yang lebih dulu hendak meninggalkan sahabatnya.

Valerie meneguk habis minumannya, dan bersiap untuk pergi.

"Kekasihku bawa teman satu. Tapi aku yakin, kamu tidak akan mau, Val."

"Never!" jawab Valerie.

Syana hanya mengerucutkan bibirnya. "Jadi, kamu mau langsung pulang ke rumah?"

Valerie hanya mengangguk singkat.

"Yasudah. Hati-hati di jalan," pesan Syana pada sahabatnya.

"Iya ...." Valerie mendekat ke arah Syana mengecup pipi wanita itu. "Pakai k*nd*m jangan lupa."

Syana terkikik geli mendengar bisikan Valerie.

"Kamu memberi nasehat seakan sudah melakukannya. Pakai k*nd*m itu tidak enak!"

Kini Valerie yang ikut terkekeh. Ada benarnya juga perkataan Syana. Ia memberi saran, padahal ia belum pernah melakukannya.

Seorang pria memanggil Syana, yang tak lain adalah kekasihnya. Akhirnya Valerie benar-benar pergi, meninggalkan klub malam tersebut.

Ia pergi menuju mobilnya terparkir, dan mengemudi sendirian. Memang di awal ia sudah menebak, jika malam ini akan berakhir sendirian lagi.

Kebiasaan Valeria dan Syana ke klub, akan berakhir berpisah.

Syana bersenang-senang di klub sampai ke hotel bersama kekasihnya, sedangkan Valerie langsung pulang jika sahabatnya sudah akan pergi bersama lelakinya.

Valerie tidak memiliki kekasih.

Dan sepertinya tidak akan pernah memiliki hal itu.

Karena ia tidak mau.

Ada alasan yang kuat kenapa ia memilih untuk menjadi single sepanjang hidupnya.

Dan satu lagi, ia memiliki satu kendala dalam hidupnya.

Valerie mempunyai sebuah gangguan kesehatan, yakni kecanduan sεksuΔl

Ia bisa dalam sehari melakukan 0rga$me tiga sampai empat kali. Bahkan pernah dalam sehari ia bermain sendiri lima kali.

Yup, Valerie hanya mengandalkan mainan-mainannya. Yang memiliki bermacam-macam jenis dan bentuk.

Hanya dengan itu, Valerie menuntaskan nafsunya.

Kecanduan sεx, itu sudah terjadi sejak ia sekolah menengah. Entah kenapa, hormon di tubuhnya sudah meningkat sejak saat itu. Sehingga ia menjadi hyper sεx

Sulit di jalani oleh Valerie kala itu. Apalagi tidak ada seorangpun yang tau.

Ah, tidak! Syana mengetahuinya.

Orang tua dan keluarga Valerie saja yang tidak tahu.

Untung saja ia di perbolehlan tinggal sendiri ketika sudah dewasa. Sehingga, perbuatan sehari-harinya ketika sedang *ingin, bisa ia lakukan kapanpun, tanpa khawatir kepergok orang tuanya.

Valerie sendiri memiliki sebuah kafe yang ia kelola.

Bisnis keluarganya ada di mana-mana. Hanya saja ia lebih memilih untuk mengelola kafe tersebut.

Terjerat Gairah Tunawisma TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang