Bab 03.

20.5K 265 6
                                    

Keheningan datang di antara Verris dan Valerie.

Lebih tepatnya Verris yang masih kebingungan tentang penawaran wanita cantik itu.

Valerie membasahi bibirnya, lalu menggigit bibir bawahnya. Ia harus berani mengatakan apa maksud dari ajakan pekerjaan ini.

"Begini, Verris. Aku ... aku ini ...." Valerie gugup.

"Pelan-pelan saja bicaranya. Aku akan mengerti," imbuh Verris menenangkan Valeire.

Mengangguk, Valerie menarik napas untuk lebih tenang. "Sorry."

Ia melanjutkan kata-katanya. "Apa kamu pernah bercinta?"

Sudut bibir Verris tertarik ke atas pertantaan Valerie. "Belum. Aku belum pernah melakukannya."

"Sεx? Kamu belum pernah melakukannya?" tanya Valerie lagi memastikan.

Verris mengangguk. "Sepertinya sulit di percaya, ya. Tapi memang aku belum pernah melakukannya. Di usiaku yang sudah dua puluh delapan ini belum pernah melakukan persetubuhan dengan lawan jenis. Dulu hanya melakukan sebatas ciuman dengan mantan kekasihku."

Hati Valerie langsung percaya. Sungguh! Ia tidak meragukan ucapan Verris sedikitpun.

"Baguslah." Valerie tersenyum senang.

"Maksudnya?"

Valerie lekas menggeleng, untuk melanjutkan penjelasannya. "Jadi ... kita seumuran. Dan aku ... wanita dewasa yang kesepian. Aku juga belum pernah melakukan hal itu. Dan ...."

Verris menunggu kelanjutan setiap perkataan Valerie.

"Aku ingin menjadikan kamu sebagai gigoloku. Yeah ... pemuas nafsu."

Mereka bertatapan.

"Aku akan membayarmu setiap bulan, juga memberimu tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari, semuanya aku tanggung."

Verris masih diam.

"Jika kamu mau." Valerie mendadak ragu. Sepertinya pria itu tidak berminat dengan ajakan gilanya ini.

"Aku menerima kalau mau meno–"

"Kapan aku bisa bekerja?"

DEG!

"H-ha? A-apa?" Valerie gagap mendegar cetusan dari Verris.

Pria itu mengangguk dan tersenyum. "Sepertinya, ini pekerjaan yang mudah untukku. Terlebih, aku memang tidak memiliki apapun untuk melamar di semua pekerjaan. Aku terima penawaranmu."

"Serius?"

Lagi-lagu Verris mengangguk meyakinkan Valerie. "Aku sedikit kaget saja. Bagaimana bisa kamu menawariku pekerjaan semacam ini. Apa kamu sebelumnya mengenalku?"

"Tidak. Aku hanya baru beberapa kali melihatmu. Malam itu, aku sehabis membuang barang di tempat biasa kamu datang. Belum pergi dari sana, aku melihat kamu ... berganti pakaian. Entah setan apa yang merasuki otakku, aku ..." jeda Valerie gugup di tatap Verris. "Menginginkanmu."

Verris semakin tersenyum lebar. Ia sedikit malu karena di intip juga di inginkan wanita secantik Valerie.

"Kamu, tidak masalah?" tanya Verris.

Kedua alis Valerie terangkat.

"Aku seorang gelandangan. Aku bau, dan sangat tidak terurus."

"Semuanya akan aku urus, Ver. Aku akan merubah semuanya yang ada pada tubuhmu. Tentu aku ingin kamu menyentuhku dalam keadaan bersih, dan wangi."

Verris tersenyum lagi tanpa merasa sakit hati atas ucapan Valerie. Karena itu benar adanya.

"So, kamu setuju atas pekerjaan ini?" tanya Valerie sekali lagi.

Terjerat Gairah Tunawisma TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang