Kecupan bibir Verris terus merambat sampai ke bagian paha dalam Valerie. Hal tersebut membuat Valerie tidak bisa menahan diri, dan ingin segera melakukan kegiatan intinya.
"Sungguh, aku sudah tidak tahan lagi. Kita langsung ke intinya saja," ucap Valerie dengan ekspresi sayu yang seksi.
Verris mengangguk. "Kalau boleh memberi saran, biarkan aku yang menyentuhmu sesuai naluriku. Jika kamu tidak menyukainya, bisa langsung hentikan aku. Bagaimana?"
Usul Verris di terima. "Ah, iya. Lakukan sekarang."
Valerie membuka kedua kakinya untuk mengΔngkΔng, dengan Verris yang berada di tengahnya.
"Aku masukkan, ya?" izin Verris menatap Valerie.
"Uhum. Masukkan saja," balas Valerie seraya meremas lengan kekar pria itu.
Verris menunduk, melihat bagaimana bagian ujung miliknya hendak masuk membelah inti Valerie.
"Uhmm! Pelan-pelan ...." Valerie masih merasa sedikit kering, juga milik Verris yang begitu besar.
"Maaf, tapi ... ini sangat sempit." Verris masih berusaha, bergerak selembut mungkin agar Valerie merasa nyaman.
"Engh ... sedikit lagi, ayo ... tidak apa, di tekan." Valerie memberi intruksi pada Verris, sampai pria itu menghentakkan pinggangnya.
JLEB!
"Ahh!"
"Ogh ... fuck!"
Valerie melihat bagaimana Verris mengerang serta mengumpat. Wajah pria itu merah, dan otot pada tubuhnya menonjol geram.
"Shhh! Mmhh ...." Valerie membiasakan milik mereka menyatu. Ia mengalungkan tangannya pada leher Verris, menatap wajah pria itu yang masih terpejam.
"Ini ... sempit sekali." Verris sulit berkata-kata, sungguh baru pertama kali ia rasakan kenikmatan seperti ini.
Valerie tersenyum. "Bisa gerakkan sekarang?" pintanya.
Verris tidak menjawab, namun ia melakukan pergerakkan tersebut, menarik ulur pinggulnya.
"Ohh ... yeah ...." Valerie tersenyum juga mendesah saat ini.
Pergerakan Verris sungguh tepat. Valerie langsung menyukainya.
Tidak di sangka, Verris menundukkan kepalanya, untuk menyusup ke ceruk leher Valerie.
Ia mengecup dan memberi hisapan pada bagian kulit yang harum tersebut.
"Enghh ...."
Valerie menggigit bibir bawahnya, menikmati sentuhan Verris. Sepertinya ia tidak salah memilih. Verris sangat pandai dalam hal ini.
Gempuran pada miliknya terus terjadi, dan semakin menaikkan tempo.
Valerie mendesah mencakar bagian punggung Verris.
"Ouhh ... shh ... ohhh!"
Menit berlalu, Verris menegakkan tubuhnya. "Kamu pegal tidak? Kita bisa ganti posisi."
"Yeah ... ganti posisi yang menurutmu bagus." Valerie tetap menampilkan senyum manisnya, akan inisiatif Verris untuk berganti posisi.
Pria itu memiringkan tubuh Valerie, dengan keberadaannya yang berposisi berdiri dengan lutut.
"Ah! Shh ...." Valerie melihat Verris yang meremas bagian bokΦng sintalnya.
"Nyaman?" tanya Verris memastikan.
"Nyaman sekali. Ayo ... bergerak lagi ...." Valerie menyanggah kepalanya dengan satu tangan agar melihat Verris.
Pria itu kembali bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Tunawisma Tampan
RomanceRate 21+‼️ baca sesuai usia. Valerie seorang wanita dewasa yang memiliki penyakit kecanduan sεksuΔl. Akan tetapi ia tidak pernah melakukannya dengan pria, melainkan dengan benda mainan mainan yang ia mililiki. Sampai di malam itu, Valerie terpikat d...