Bab 21.

776 107 10
                                    

CEKREK!

"Bagus, tidak?" tanya Valerie yang masih duduk di atas ayunan menatap Verris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus, tidak?" tanya Valerie yang masih duduk di atas ayunan menatap Verris.

"Bagus. Kamu memang selalu canti, Val."

Mendengar itu, Valerie mengalihkan wajahnya ke arah samping dan tersenyum.

Ia mengayun tubuhnya menggunakan kaki, menikmati angin pantai yang cukup deras pagi itu.

Verris mengajak Valerie jalan jalan pagi ini, sebagai penebus kesalahannya kemarin.

Dengan begitu, semuanya sudah kembali seperti semula, dan Valerie sudah kembali seperti biasa.

Verris terus menggerakkan jemarinya menekan layar ponsel, untuk mengambil gambar dari Valerie.

Mereka ingin menciptakan kenangan selama berlibur di pantai itu.

"Sepertinya aku ingin ke air." Valerie berdiri dari duduknya.

"Baiklah. Ayo," ajak Verris mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan Valerie.

Mereka berjalan bersampingan bagai sepasang kekasih.

Verris hanya mengenakan kaos dan celana pendek, serta kacamata hitam untuk menghalangi matahari menghalangi pandangannya yang silau.

Mereka bercanda gurau, dan menikmati setiap momen.

Suara tawa Valerie begitu renyah, namun terdengar merdu. Verris menyukainya ketika sang wanita tertawa lepas.

"Berdiri di sana, biar aku foto lagi." Verris membuka lagi aplikasi kamera dan mengarahkan Valerie untuk berpose.

Tidak banyak bergaya, Valerie hanya berdiri membelakangi Verris.

Tidak banyak bergaya, Valerie hanya berdiri membelakangi Verris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia punya bokong yang bagus." Verris berkata lirih, dan tidak akan di dengar oleh Valerie.

" Verris berkata lirih, dan tidak akan di dengar oleh Valerie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terjerat Gairah Tunawisma TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang